Hasil Pengamatan Sikap Religi Peserta Didik Selama Pembelajaran Siklus I

Nilai rata-rata klasikal peserta didik pada aspek mekanik sebesar 1,53. Nilai ini masuk dalam kategori kurang. Demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan peserta didik dalam aspek mekanik berkategori kurang. Setengah dari jumlah peserta didik belum mampu menggunakan ejaan dan tanda baca yang baik. Hasil ini belum memuaskan sehingga pada tes menyusun teks cerita pendek aspek mekanik harus ditingkatkan pada siklus II.

4.1.1.3 Hasil Pengamatan Sikap Religi Peserta Didik Selama Pembelajaran Siklus I

Pengamatan sikap religius peserta dilakukan selama proses pembelajaran menyusun teks cerita pendek menggunakan model discovery learning dan media dongeng. Pengambilan data observasi ini bertujuan untuk mengetahui sikap religius peserta didik selama berlangsungnya proses pembelajaran. Segala kegiatan yang berhubungan dengan sikap religius peserta didik diamati dan dicatat pada lembar observasi. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Sikap religius peserta didik diamati dari aspek atau kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik. Aspek untuk pengamatan sikap religius yaitu 1 berdoa sebelum pembelajaran dimulai, 2 menjawab salam atau sapa dari guru, 3 memberi salam dan akhir saat presentasi sesuai dengan agama yang dianut, dan 4 berdoa sesudah pembelajaran diakhiri. Berikut adalah hasil sikap religius peserta didik pada siklus I. Tabel 15 Hasil Pengamatan Sikap Religius Siklus I No Aspek Pengamatan Perubahan Sikap Religi Jumlah Peserta Didik Persentase 1 Berdoa sebelum pembelajaran dimulai 22 100 2 Menjawab salam dan sapa dari guru 16 72.72 3 Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut 14 63.63 4 Berdoa sesudah pembelajaran diakhiri 22 100 Berdasarkan tabel 15 di atas, dapat diketahui sebagian peserta didik belum menunjukkan ketercapaian indikator sikap religi dalam pembelajaran menyusun teks cerita pendek menggunakan model discovery learning dan media dongeng. Dalam pembelajaran ini tercatat 22 peserta didik atau 100 berdoa sebelum pembelajaran dimulai, 16 atau 72.72 peserta didik yang tercatat menjawab salam dan sapa dari guru, 14 atau 63.63 peserta didik yang tercatat memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut, dan 22 atau 100 peserta didik tercatat berdoa sesudah pembelajaran berakhir. Dari hasil observasi juga dapat dirumuskan nilai sikap religi tiap peserta didik. Hasil penilaian sikap religius pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 16 Hasil Penilaian Sikap Religius No. Kriteria Predikat Nilai Frekuensi Jumlah skor Persentase Rata-rata 1 Sangat Baik A 4 8 32 36.36 74 4 × 22 = 3,36 × 4 2 Baik B 3 14 42 63.63 3 Cukup C 2 Sangat Baik 4 Kurang D 1 Jumlah 22 74 100 Pada tabel 16 di atas, menunjukkan hasil observasi sikap religius pada pembelajaran menyusun teks cerita pendek siklus I. Hasilnya terdiri atas empat kelas interval yang berkriteria kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Dari 22 peserta didik, ada 8 atau 36.36 peserta didik yang masuk dalam kriteria sangat baik. Peserta didik yang masuk dalam kriteria baik ada 14 atau sebesar 63.63 peserta didik. Tidak ada satu pun peserta didik yang masuk dalam kriteria cukup, dan kurang. Jumlah nilai mencapai 74 dengan nilai rata-rata kelas mencapai 3.36 dan tergolong sangat baik. KKM yang digunakan dalam penilaian sikap adalah 2.66 predikat B, sedangkan nilai yang kurang dari 2,66 belum mencapai ketuntasan. Hal ini cukup baik, jadi harus ditingkatkan pada siklus II. Berikut ini peneliti sajikan foto yang didapat dari hasil dokumentasi siklus I. Gambar 7 Sikap Religius Peserta Didik Siklus I Sikap religius peserta didik selama mengikuti pembelajaran menyusun teks cerita pendek menggunakan model discovery learning dan media dongeng ditunjukkan pada gambar 7. Pada gambar 7, peserta didik tampak berdoa dengan sikap yang baik meskipun ada beberapa peserta didik berdoa dengan sikap yang kurang baik.

4.1.1.4 Hasil Pengamatan Sikap Sosial Siklus I

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI DONGENG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMPN 2 GEBOG KABUPATEN KUDUS

0 19 294

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING DENGAN MEDIA FILM PENDEK BERMUATAN NASIONALISME PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 2 KENDAL

0 20 258

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA KARIKATUR BERPIDATO BERTEMA KEBUDAYAAN INDONESIA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII H SMP NE

2 48 315

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PERISTIWA ALAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VII F SMP N 1 BLORA

26 204 230

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS CERITA BIOGRAFI BERUPA FILM PENDEK YANG BERMUATAN NILAI KARAKTER UNTUK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

8 34 191

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA PENDEK DENGAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) MENGGUNAKAN MEDIA PUZZLE PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP MUHAMMADIYAH 1

0 13 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK DAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 1 UNGARAN

2 30 303

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 19 TEGAL TAHUN

19 389 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS HASIL OBSERVASI DALAM BENTUK PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) BERBANTUAN MEDIA AMPLOP BERGAMBAR PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A S

1 10 204

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO CERITA ANAK KELAS V SD

0 0 13