Hasil Pengamatan Sikap Sosial Siklus I

ditunjukkan pada gambar 7. Pada gambar 7, peserta didik tampak berdoa dengan sikap yang baik meskipun ada beberapa peserta didik berdoa dengan sikap yang kurang baik.

4.1.1.4 Hasil Pengamatan Sikap Sosial Siklus I

Pengamatan sikap sosial peserta didik dilakukan selama proses pembelajaran menyusun teks cerita pendek menggunakan model discovery learning dan media dongeng berlangsung. Pengambilan data observasi ini bertujuan untuk mengetahui sikap sosial peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Sikap sosial peserta didik yang diamati meliputi sikap percaya diri, peduli, dan santun. Segala kegiatan yang berhubungan dengan sikap sosial peserta didik diamati dan dicatat pada lembar observasi. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Berikut adalah uraian lebih jelas mengenai sikap sosial peserta didik selama pembelajaran menyusun teks cerita pendek menggunakan model discovery learning dan media dongeng pada siklus I. Sikap percaya diri peserta didik dapat dilihat dari beberapa perilaku peserta didik selama proses pembelajaran siklus I. Beberapa perilaku peserta didik yang dijadikan sebagai indikator penilaian sikap percaya diri adalah 1 melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu ketika melakukan presentasi atau mengerjakan tugas, 2 berani bertanya, berpendapat, atau menjawab pertanyaan. Sikap peduli peserta didik yang dijadikan sebagai indikator penilaian selama proses pembelajaran siklus I adalah 1 memiliki perilaku aktif dalam diskusi kelompok, 2 Menerima kesepakatan, 3 kesediaan mengerjakan tugas sesuai kesepakatan. Penilaian sikap yang terakhir adalah santun. Beberapa indikator yang digunakan untuk menilai sikap santun meliputi 1 menghormati guru, 2 menggunakan bahasa yang santun saat menyampaikan pendapat dan saat mengkritik teman, 3 tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur. Hasil observasi pengamatan sikap sosial peserta didik siklus I lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 17 Hasil Pengamatan Sikap Sosial Siklus I No Aspek Pengamatan Perubahan Sikap Religi Jumlah Peserta Didik Persentase 1 Melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu 14 63,63 2 Berani bertanya, berpendapat, dan memberi saran teman. 13 59,09 3 Mengakui jika mengalami kesulitan dalam pembelajaran 15 68,18 4 Aktif dalam diskusi kelompok 13 59,09 5 Mengerjakan tugas sesuai kesepakatan 17 77,27 6 Menghormati guru dan peserta didik lain 21 95,45 7 Menggunakan bahasa yang santun saat bertanya, menyampaiakan pendapat, menyanggah, memberi saran, ataupun mengkritik teman 18 81,81 8 Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabbur 22 100 Berdasarkan tabel 17 diketahui sebagian peserta didik menunnjukkan ketercapaian indikator sikap sosial dalam pembelajaran menyusun teks cerita pendek menggunakan model discovery learning dan media dongeng. Dalam pembelajaran ini tercatat 14 atau 63,63 peserta didik mampu melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu ketika mengerjakan tugas atau saat presentasi, 13 atau sebesar 59,09 peserta didik berani mengajukan pertanyaan, berpendapat dan memberi saran teman, 15 atau 68,18 peserta didik berani mengakui jika mengalami kesulitan dalam pembelajaran, 13 atau 59,09 peserta didik aktif dalam diskusi kelompok, 17 atau 77,27 peserta didik mampu mengerjakan tugas sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan, 21 atau 95,45 peserta didik menghormati guru, 18 atau 81,81 peserta didik mampu menggunakan bahasa yang santun saat bertanya, menyampaikan pendapat, menyanggah, memberi saran, ataupun mengkritik, dan 22 atau 100 peserta didik tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur selama proses pembelajaran menyusun teks cerita pendek berlangsung. Hasil jurnal peserta didik siklus I menunjukkan bahwa sebagian peserta didik mengakui kesulitan yang dialami selama pembelajaran menyusun teks cerita pendek. Kesulitan yang dialami peserta didik antara lain kesulitan mencari kata- kata yang tepat, struktur teks cerita pendek, dan mengembangkan tema. Hasil jurnal guru siklus I menjelaskan kesulitan yang dialami peserta didik sebagian besar terdapat pada bagian menentukan permasalahan atau konflik pada cerita pendek. Dari hasil dokumentasi foto siklus I juga dapat diketahui ketercapaian indikator sikap sosial peserta didik. Hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut. Gambar 8 Sikap Sosial Peserta Didik Siklus I Hasil gambar 8 di atas, terlihat sikap peserta didik saat proses pembelajaran menyusun cerita pendek sedang berlangsung. Pada gambar 7 tersebut terlihat sikap peserta didik saat berdiskusi dan menyusun cerita pendek. Ada beberapa peserta didik yang terlihat malas dan tidak bersemangat mengikuti proses pembelajaran. Sehingga masih ada beberapa peserta didik yang tidak dapat memenuhi indikator ketercapaian dengan baik. Berdasarkan hasil observasi, jurnal guru, jurnal peserta didik, dan dokumentasi foto menunjukkan bahwa indikator ketercapaian sikap sosial siklus I terpenuhi, walaupun tidak semua peserta didik dapat memenuhi indikator ketercapaian. Dari hasil observasi juga dapat dirumuskan nilai sikap sosial peserta didik siklus I. Berikut hasil nilai sikap sosial siklus I dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 18 Hasil Penilaian Sikap Sosial Siklus I No. Kriteria Predikat Nilai Frekuensi Jumlah skor Persentase Rata-rata 1 Sangat Baik A 4 3 12 13,63 66,5 4x 22 x4 = 3,02 Baik A- 3,5 6 21 27,27 2 Baik B 3 4 12 18,18 3 Cukup B- 2,5 7 17,5 31,81 C 2 2 4 9,09 4 Kurang C- 1.5 D 1 Jumlah 22 66,5 100 Berdasarkan tabel 18, dapat dideskripsikan bahwa nilai sikap sosial peserta didik kelas VII Aisyah baik dengan rata-rata kelas 3,02. Peserta didik dengan nilai 4 sebanyak 3 atau sebesar 13,63 masuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 6 peserta didik atau 27,27 mendapat nilai 3,5 masuk dalam kategori sangat baik A-, peserta didik yang mendapat nilai 3, masuk dalam kategori baik B sebanyak 4 atau 18,18, peserta didik yang mendapatkan nilai 2,5 masuk dalam kategori cukup dengan predikat B- sebanyak 7 atau 31,81. Sedangkan peserta didik yang mendapat nilai 2, masuk dalam predikat C sebanyak 2 atau 9,09. Dan 0 peserta didik yang masuk dalam kategori kurang. Hasil tersebut menjadi motivasi bagi peneliti untuk meningkatkan sikap sosial peserta didik pada tindakan siklus II.

4.1.1.5 Refleksi Siklus I

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI DONGENG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMPN 2 GEBOG KABUPATEN KUDUS

0 19 294

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING DENGAN MEDIA FILM PENDEK BERMUATAN NASIONALISME PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 2 KENDAL

0 20 258

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA KARIKATUR BERPIDATO BERTEMA KEBUDAYAAN INDONESIA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII H SMP NE

2 48 315

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PERISTIWA ALAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VII F SMP N 1 BLORA

26 204 230

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS CERITA BIOGRAFI BERUPA FILM PENDEK YANG BERMUATAN NILAI KARAKTER UNTUK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

8 34 191

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA PENDEK DENGAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) MENGGUNAKAN MEDIA PUZZLE PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP MUHAMMADIYAH 1

0 13 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK DAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 1 UNGARAN

2 30 303

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 19 TEGAL TAHUN

19 389 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS HASIL OBSERVASI DALAM BENTUK PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) BERBANTUAN MEDIA AMPLOP BERGAMBAR PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A S

1 10 204

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO CERITA ANAK KELAS V SD

0 0 13