Gambar 14 Sikap Religi Peserta Didik Siklus II
Sikap religi peserta didik selama mengikuti pembelajaran menyusun teks cerita pendek menggunakan model discovery learning dan media dongeng
ditunjukkan pada gambar 14. Pada gambar 14 peserta didik tampak berdoa dengan sikap yang baik. Sikap tersebut menjadi bukti bahwa peserta didik mensyukuri
anugerah Tuhan YME akan keberadaan bahasa Indonesia.
4.1.2.4 Hasil Pengamatan Sikap Sosial Siklus II
Pengamatan sikap sosial peserta didik dilakukan selama proses pembelajaran menyusun teks cerita pendek menggunakan discovery learning dan
media dongeng berlangsung. Pengambilan data observasi ini bertujuan untuk mengetahui sikap sosial peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Sikap
sosial peserta didik yang diamati meliputi sikap percaya diri, peduli dan santun. Segala kegiatan yang berhubungan dengan sikap sosial peserta didik diamati dan
dicatat pada lembar observasi. Perubahan sikap sosial peserta didik siklus II ditunjukkan melalui
indikator ketercapaian sebagai berikut, 1 melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu,
2 berani bertanya, berpendapat, dan menjawab pertanyaan, 3 mengakui jika mengalami kesulitan dalam pembelajaran, 4 aktif dalam diskusi kelompok, 5
mengerjakan tugas sesuai dengan kesepakatan, 6 menghormati guru dan peserta didik lain, 7 menggunakan bahasa yang santun saat bertanya, menyampaikan
pendapat, menyanggah, memberi saran, ataupun mengkritik, dan 8 tidak berkata- kata kotor, kasar, dan takabur.
Dari hasil observasi pada siklus II sikap sosia peserta didik mengalami perubahan yang signifikan dari siklus I. Pada siklus II, peserta didik mampu
menunjukkan sikap yang menjadi indikator ketercapaian sikap sosial yaitu, peserta didik melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu, sebagian besar peserta didik
berani bertanya, berpendapat, dan menjawab pertanyaan, peserta didik mau mengakui jika mengalami kesulitan dalam pembelajaran, sebagian peserta didik
aktif dalam diskusi kelompok, peserta didik mampu mengerjakan tugas sesuai dengan kesepakatan, peserta didik mampu menghormati guru dan peserta didik
lain, peserta didik mampu menggunakan bahasa yang santun saat bertanya, menyampaikan pendapat, menyanggah, memberi saran, ataupun mengkritik, dan
peserta didik tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur. Perubahan sikap sosial peserta didik dijelaskan pada tabel berikut. Hasil observasi perubahan sikap sosial
peserta didik siklus II lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 29 Hasil Pengamatan Sikap Sosial Peserta Didik Siklus II No.
Aspek Pengamatan Perubahan Sikap Sosial
Jumlah Peserta
Didik Persentase
1. Melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu 20
90,90 2. Berani bertanya, berpendapat, dan
menjawab pertanyaan 18
81,81
3. Mengakui jika mengalami kesulitan dalam pembelajaran
19 86,36
4. Aktif dalam diskusi kelompok 17
77,27 5. Mengerjakan tugas sesuai dengan
kesepakatan 18
81,81 6. Menghormati guru dan peserta didik lain
22 100
7. Menggunakan bahasa yang santun saat
bertanya, menyampaikan
pendapat, menyanggah, memberi saran, ataupun
mengkritik 22
100
8. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur
22 100
Berdasarkan tabel 29 diketahui sebagian besar peserta didik sudah menunjukkan ketercapaian indikator sikap sosial dalam pembelajaran menyusun
teks cerita pendek menggunakan model discovery learning dan media dongeng. Dalam pembelajaran ini tercatat 20 peserta didik atau 90,90 melakukan
kegiatan tanpa ragu-ragu, 18 peserta didik atau 81,81 berani bertanya, berpendapat, dan menjawab pertanyaan, 19 peserta didik atau 86,36 mengakui
jika mengalami kesulitan dalam pembelajaran, 17 peserta didik atau 77,27 aktif dalam diskusi kelompok, 18 peserta didik atau 81,81 mengerjakan tugas sesuai
kesepakatan, 22 peserta didik 100 menghormati guru dan peserta didik lain, 22 peserta didik atau 100 menggunakan bahasa yang santun saat bertanya,
menyampaikan pendapat, menyanggah, memberi saran, ataupun mengkritik, dan 22 peserta didik atau 100 tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur.
Hasil jurnal siklus II mengalami perubahan yang signifikan dari siklus I. Sebagian besar peserta didik mengerjakan tugas tanpa ragu-ragu. Peserta didik
mengerjakan tugas menyusun teks cerita pendek dengan percaya diri dan tidak kebingungan saat akan menyusun teks cerita pendek sesuai dengan tema dongeng.
Hanya sebagian kecil peserta didik yang terlihat masih ragu-ragu saat akan memulai menyusun teks cerita pendek.
Dari hasil dokumentasi foto siklus II juga dapat diketahui ketercapaian indikator sikap sosial peserta didik. Hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi
foto berikut.
Gambar 15 Sikap Sosial Peserta Didik Siklus II
Dari gambar 15 terlihat bahwa peserta didik berani mengangkat tangan untuk bertanya dan berpendepat, selain itu peserta didik juga mengerjakan tugas
sesuai dengan kesepakatan. Sikap peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran menyusun teks cerita pendek siklus II mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, jurnal guru, jurnal peserta didik, dan dokumentasi foto pada siklus II sudah menunjukkan bahwa indikator
ketercapaian sikap sosial peserta didik terpenuhi. Dari hasil observasi juga dapat dirumuskan nilai sikap sosial tiap peserta didik. Hasil penilaian sikap sosial pada
siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 30 Hasil Penilaian Sikap Sosial Siklus II No. Kriteria Predikat Nilai Frekuensi Jumlah
skor Persentase Rata-rata
1 Sangat Baik A 4
8 32
36,36 79
4 19 x4 = 3,59
Sangat Baik
A- 3,5
10 35
45,45 2
Baik B
3 4
12 18,18
3 Cukup
B- 2.5
C 2
4 Kurang
C- 1.5
D 1
Jumlah 22
79 100
Dari tabel 30 dapat dideskripsikan bahwa nilai sikap sosial peserta didik kelas VII Aisyah sangat baik dengan rata-rata kelas 3,59 A. Peserta didik dengan
nilai 4,00 sebanyak 8 atau sebesar 36,36 masuk dalam kategori sangat baik. 10 peserta didik atau sebesar 45,45 masuk dalam kategori sangat baik A-. Dan
tercatat 4 peserta didik atau sebesar 18,18 masuk dalam kategori baik B. Hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan siklus I.
Jadi 22 peserta didik atau sebesar 100 dikatakan tuntas dalam penilaian sikap sosial pada pembelajaran menyusun teks cerita pendek.
4.1.2.5 Refleksi Siklus II