Instrumen Tes Instrumen Penelitian

dalam pembelajaran, 4 aktif dalam diskusi kelompok, 5 mengerjakan tugas sesuai dengan kesepakatan, 6 menghormati guru dan peserta didik lain, 7 menggunakan bahasa yang santun saat bertanya, menyampaikan pendapat, menyanggah, memberi saran ataupun mengkritik, dan 8 tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur.

3.5 Instrumen Penelitian

Peneliti menggunakan instrumen tes, pedoman observasi, pedoman wawancara, pedoman jurnal guru dan peserta didik, dan pedoman dokumentasi untuk pengambilan data.

3.5.1 Instrumen Tes

Instrumen tes dalam penelitian ini berupa instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data keterampilan menyusun teks cerita pendek peserta didik. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes menyusun teks cerita pendek menggunakan model discovery learning dan media dongeng. Tes tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat ketercapaian peserta didik dalam menyusun teks cerita pendek secara tertulis. Tes ini dijadikan tolok ukur peningkatan keterampilan menyusun teks cerita pendek menggunakan model discovery learning dan media dongeng. Aspek penilaian penilaian dapat diketahui dari tabel pedoman penilaian keterampilan menyusun teks cerita pendek secara tertulis berikut. Tabel 5 Pedoman Penilaian Keterampilan Menyusun Teks Cerita Pendek Secara Tertulis Menggunakan Model Discovery Learning dan Media Dongeng No. Aspek Kriteria Indikator Bobot Skor 1. Kelengkapan isi Baik: menguasai topik tulisan; substansif; pengembangan struktur teks lengkap; relevan dengan topik yang dibahas 3 5 Cukup: menguasai permasalahan; pengembangan struktur teks terbatas; relevan dengan topik tetapi kurang terperinci 3 Kurang: penguasaan masalah terbatas; substansi kurang; pengembangan topik tidak relevan 1 2. Kelengkapan dan keruntutan struktur Baik: struktur teks lengkap; terorganisasi; gagasan diungkapkan dengan jelas; urutan logis. 3 5 Cukup: struktur teks lengkap; kurang terorganisasi; gagasan diungkapkan dengan jelas; logis tetapi tidak lengkap. 3 Kurang: struktur teks tidak lengkap; tidak terorganisasi; gagasan tidak jelas; tidak logis. 1 3. Ketepatan pilihan kata Baik: diksi yang dipilih tepat; bermakna tunggal; mudah dipahami. 1 5 Cukup: diksi yang dipilih kurang tepat; bermakna tunggal; mudah dipahami. 3 Kurang: diksi yang dipilih tidak tepat; bermakna ambigu; tidak dapat dipahami. 1 4. Keefektifan kalimat Baik: kalimat efektif; terdapat sedikit kesalahan berbahasa. 2 5 Cukup: kalimat tidak efektif; terdapat kesalahan penggunaan bahasa 3 Kurang: kalimat tidak efektif; terdapat banyak kesalahan penggunaan bahasa. 1 5. Mekanik Baik: menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf. 1 5 Cukup: terdapat kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf tetapi tidak mengubah makna. 3 Kurang: terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf yang dapat mengubah makna. 1 Jumlah skor 50 Penghitungan nilai peserta didik menggunakan rumus: ℎ 4 = ℎ Berdasarkan kriteria pada tabel di atas, dapat diketahui peserta didik yang berhasil mencapai skala nilai yang sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Selain itu, juga dapat mengetahui aspek penilaian keterampilan menyusun teks cerita pendek. Tabel 6 Pedoman Penilaian Keterampilan Menyusun Teks Cerita Pendek Predikat Nilai Kompetensi Keterampilan Kategori A 4 Sangat Baik A- 3,34 B+ 3,33 Baik B 2,66 B- 2,65 Cukup C+ 2,33 C 1,66 C- 1,65 Kurang D+ 1,33 D 1 Berdasarkan tabel diatas dapat dideskripsikan sebagai berikut. Terdapat lima kategori penilaian menyusun teks cerita pendek yaitu kategori sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Kategori sangat baik apabila peserta didik mencapai nilai 3,34-4, kategori baik apabila peserta didik mencapai nilai 2,66-3,33, kategori cukup apabila peserta didik mencapai nilai 1,66-2,65 dan kategori kurang apabila peserta didik mencapai nilai 1-1,65.

3.5.2 Instrumen Nontes

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI DONGENG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMPN 2 GEBOG KABUPATEN KUDUS

0 19 294

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING DENGAN MEDIA FILM PENDEK BERMUATAN NASIONALISME PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 2 KENDAL

0 20 258

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA KARIKATUR BERPIDATO BERTEMA KEBUDAYAAN INDONESIA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII H SMP NE

2 48 315

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PERISTIWA ALAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VII F SMP N 1 BLORA

26 204 230

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS CERITA BIOGRAFI BERUPA FILM PENDEK YANG BERMUATAN NILAI KARAKTER UNTUK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

8 34 191

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA PENDEK DENGAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) MENGGUNAKAN MEDIA PUZZLE PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP MUHAMMADIYAH 1

0 13 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK DAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 1 UNGARAN

2 30 303

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 19 TEGAL TAHUN

19 389 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS HASIL OBSERVASI DALAM BENTUK PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) BERBANTUAN MEDIA AMPLOP BERGAMBAR PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A S

1 10 204

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO CERITA ANAK KELAS V SD

0 0 13