40
lingkungan yang lain, keluarga terutama orang tua yang mengajarkan pendidikan tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Purwanto 2009:123, yakni Lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga 3 golongan, yaitu:
1. Lingkungan Keluarga yang disebut sebagai lingkungan pertama 2. Lingkungan Sekolah yang disebut sebagai lingkungan pendidikan
kedua 3. Lingkungan Masyarakat yang disebut sebagai lingkungan pendidikan
ketiga. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan
keluarga merupakan lingkungan yang paling utama yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang memiliki peran paling utama dan paling berpengaruh
terhadap pendidikan dan perkembangan seorang anak. Hal tersebut terjadi karena sebagian besar waktu dan seseorang habiskan untuk berinteraksi
dengan keluarga. Melalui interaksi tersebut seorang anak belajar untuk bersikap dan mengenal nilai-nilai yang umum berlaku dalam masyarakat.
2.4.2 Faktor – Faktor Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga sebagai salah satu faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Slameto 2010:60-64
lingkungan keluarga terdiri dari:
41
a Cara orang tua mendidik Pengaruh cara orang tua dalam mendidik seorang anak besar
pengaruhnya terhadap proses belajar anak dirumah. Hal ini dikemukakan oleh Wirowidjojo dalam Slameto 2010 yang
menyatakan bahwa “Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk
pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, Negara dan
dunia”. Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat difahami betapa besar pengaruh lingkungan keluarga dalam pendidikan anaknya. Hal
ini berkaitan dengan peran orang tua dalam memikul tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik, guru dan pemimpin bagi anak-
anaknya. Peran dan tugas orang tua salah satunya dapat dilihat dari bagaimana orang tua tersebut dalam mendidik anaknya, kebiasaan-
kebiasaan baik yang ditanamkan agar mendorong semangat anak untuk belajar.
b Relasi antara anggota keluarga Relasi antara anggota keluarga yang terpenting adalah relasi antara
anak dengan seluruh anggota keluarga terutama orang tua dengan anaknya atau anak dengan anggota keluarga yang lain. Wujud relasi
itu bisa berupa cara hubungan penuh kasih sayang, pengertian, dan perhatian ataukah diliputi oleh rasa kebencian, sikap terlalu keras,
42
ataukah sikap acuh tak acuh. Dan relasi antara anggota keluarga ini erat hubungannya dengan bagaimana orang tua dalam mendidik
anaknya. c Suasana rumah
Agar rumah menjadi tempat belajar yang baik maka perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. Suasana tersebut dapat
tercipta apabila dalam keluarga tercipta hubungan yang harmonis antar orang tua dengan anak atau anak dengan anggota keluarga yang lain.
Selain itu keadaan rumah juga perlu ditata dengan rapi dan bersih sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman dan sejuk yang
memungkinkan anak lebih suka tinggal dirumah untuk belajar. Dengan demikian suasana rumah yang tenang dan tentram dapat
membantu konsentrasi anak belajar dirumah. Harapan dan tujuan anak untuk meraih prestasi belajar yang maksimal disekolah kemungkinan
juga akan terbantu. d Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya,
misal makanan, perlindungan, kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti alat-alat tulis, ruang belajar serta
sarana pelengkap belajar yang lain. Fasilitas tersebut dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai penghasilan yang cukup. Pada keluarga yang
43
kondisi ekonominya relatif kurang menyebabkan orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok anak. Namun, tak jarang faktor
kesulitan ekonomi justru bisa menjadi motivasi atau pendorong anak untuk menjadi lebih berhasil.
e Pengertian orang tua Anak belajar perlu adanya dorongan dan pengertian orang tua. Bila
anak sedang belajar sebaiknya jangan diganggu dengan tugas-tugas rumah, karena akan membuat konsentrasi anak terbagi-bagi. Kadang-
kadang anak mengalami lemah semangat, maka orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sebisa mungkin
kesulitan yang dialami anak di sekolah.
2.4.3 Peran Keluarga Bagi Perkembangan Anak