Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dasar dan Bentuk-bentuk Pertukaran Perkawinan Dalam Tradisi

jika mereka diberi uang penganti dari mata pencaharian yang tinggalnya pada saat itu. Dengan demikian faktor ekonomi sangat besar pengaruhnya pada kehidupan masyarakat, dan tidak terkecuali dalam pelaksanaan perkawinan. Begitu kuatnya pengaruh ekonomi ini telah terbukt ikan jauh hari sebelum itu. Dengan mengacu pada kajian sejarah mengenai adat perkawinan Pariaman tempo dulu yang dikarang oleh Said Zakaria 1932 dan ditulis ulang oleh Anas Navis 1992, baik secara intrinsik dan ekstrinsik tidak ada membahas tentang uang selo. Atas dasar itu, semakin menguatkan informasi sebelumnya.

5.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dasar dan Bentuk-bentuk Pertukaran Perkawinan Dalam Tradisi

Bajapuik Sebagaimana yang telah diuraikan pada bagian terdahulu, bahwa pertukaran awal dalam tradisi bajapuik adalah gelar kebangsawanan, ketika itu penduduk belum banyak, hasil harta pusaka seperti sawah dan ladang masih memadai untuk menghidupi anggota keluarga. Bahkan dapat dikatakan kehidupan masyarakat relatif tradisional, dimana mata pencaharian masih homogen yakni di bidang pertanian, dan tanah relatif luas untuk digarap. LKAAM 1987 dalam buku menyebutkan bahwa seorang laki-laki diterima sebagai menantu adalah untuk menyambung keturunan dan suami bagi anak perempuan, sementara itu soal ekonomi dari calon menantu kurang dipertimbangkan. Ini bukan berarti pihak suami tidak bertanggung jawab melainkan hasil harta pusaka seperti sawah dan ladang memadai karena penduduk belum sebanyak seperti sekarang ini, sehingga untuk menerima seorang laki-laki tidak perlu mempertimbangkan pekerjaanpendapatan yang di miliki. Gambaran tentang kriteria laki-laki yang demikian dalam perkembangan selanjutnya tradisi bajapuik tidak mendapat tempat dalam kehidupan masyarakat. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Azwar 2001, gelar kebangsawanan ini tidak mendatangkan kesejahteraan bagi keluarga yang akan dibina. Begitu juga ketika wawancara di lapangan dengan sejumlah informan serta tokoh masyarakat, terungkap; saat ini yang menjadi pertimbangan masyarakat adalah status sosial ekonomi prestasi atau kedudukan seorang laki-laki pada instansi atau lembaga tertentu. Oleh sebab itu pekerjaan dan pendapatan menjadi perioritas utama untuk menerima seseorang sebagai menantu. Pilihan masyarakat pada status sosial ekonomi seperti uraian di atas dapat merupakan akibat langsung maupun tidak langsung dari perkembangan masyarakat, khusus faktor ekonomi seperti yang diungkapkan oleh informan B 73 berikut ini. Itu merupakan suatu yang logis terjadi dalam masyarakat. Masyarakat tentu akan berfikir dengan apa dia akan hidup, jika hanya mengandalkan gelar keturunan. Jika dahulu mungkin masih luas lahan yang akan digarap dan masih ada mamak yang akan memperhatikan. Tetapi sekarang semuanya itu sudah berubah. Jadi perubahan yang terjadi pada tradisi bajapuik khususnya dari gelar kebangsawanan kepada gelar status sosial karena seiring dengan perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Selanjutnya AZ 65 tahun mengatakan: Pergeseran itu terjadi karena kebutuhan ekonomi yang sulit dan orang tidak mungkin lagi berfikir kestatus sosial yang tidak menghasilkan uang. Apalagi jika ditinjau dari adat Minangkabau, uang japuik itu termasuk kedalam adat nan diadatkan. Dengan demikian ada faktor internal dan ekternal yang mempengaruhi dasar dan bentuk-bentuk pertukaran dalam tradisi bajapuik. Namun kedua tetap bermuara pada faktor ekonomi. Faktor internal berupa desakan dari dalam masyarakat sendiri berupa pertambahan penduduk, keterbatasan lahan yang dimiliki oleh masyarakat dan keterlibatan mamak dalam kehidupan keluarga besarnya. Begitu juga dengan faktor ekternal, ditunjukan oleh kajian sejarah dalam perkawinan adat Pariaman tempo dulu yang dikarang oleh Said Zakaria tahun 1932 dan ditulis ulang oleh Anas Navis 1992, dimana pengaruh ekonomi global secara tidak langsung ikut pula berpengaruh pada kehidupan masyarakat, yang pada akhirnya berimplementasi kepada mata pencarian penduduk yang semakin terbatas. Kondisi seperti itu memungkinkan seseorang untuk lebih berfikir secara rasional dan memutuskan sesuatu tentang hidupnya yang sesuai dengan kebutuhannya saat itu. Dijadikan pendidikan, pekerjaan dan pendapatan sebagai pertimbangan umum dari status sosial dan pekerjaan secara lebih spesifik yang menjadi pertimbangan saat ini sebagai pertukaran dalam tradisi bajapuik merupakan faktor yang secara langsung dapat berpengaruh terhadap kehidupan calon pengantin nantinya dalam mengarungi kehidupan rumahtangga. Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa faktor yang dapat menyebabkan peralihan dari status gelar kebangsawanan kepada gelar status sosial adalah akibat dari pengaruh faktor ekonomi. Kemudian secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat terutama pendidikan, dan pertumbuhan penduduk.

5.5. Ringkasan Bab