pertimbangan umum dari status sosial dan pekerjaan secara lebih spesifik yang menjadi pertimbangan saat ini sebagai pertukaran dalam tradisi bajapuik
merupakan faktor yang secara langsung dapat berpengaruh terhadap kehidupan calon pengantin nantinya dalam mengarungi kehidupan rumahtangga.
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa faktor yang dapat menyebabkan peralihan dari status gelar kebangsawanan kepada gelar status sosial adalah akibat
dari pengaruh faktor ekonomi. Kemudian secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat terutama pendidikan, dan pertumbuhan penduduk.
5.5. Ringkasan Bab
Bab lima terbagi atas tiga sub bab. Sub bab pertama menjelaskan nilai yang mendasari tradisi bajapuik; kedua dasar pertukaran dan ketiga bentuk-bentuk
pertukaran. Adapun nilai yang mendorong individu untuk melakukan pertukaran dalam tradisi bajapuik disebabkan oleh faktor nilai budaya orientasi nilai
budaya, yang terkait dengan sistem materilineal. Adapun nilai budaya itu adalah “anak perempuan yang telah cukup umur menjadi malu keluarga dan kaum,
meskipun saat ini telah dipersempit skopnya menjadi malu keluarga besar extended family”. Nilai inilah yang masih tertanam kuat dalam masyarakat
Pariaman khususnya pihak keluarga perempuan untuk mendapatkan menantu atau suami bagi anak perempuan. Meskipun dasar pertukaran dan bentuk pertukaran
telah berubah, namun tradisi bajapuik dengan uang japuik tetap dilaksanakan. Kedua, dasar pertukaran. Dalam sejarah perjalanan tradisi bajapuik
terdapat dua dasar pertukaran yakni; gelar kebangsawanan atau gelar keturunan dan status sosial ekonomi atau yang disebut prestasi. Jika pada awalnya
diperioritas pada laki-laki yang bergelar keturunan bangsawan saat ini berubah menjadi status sosial ekonomi prestasi. Perubahan itu disebabkan oleh faktor
ekonomi khususnya pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan menyempitnya lahan. Selain itu faktor pendidikan merantau dan modernisasi secara tidak
langsung turut pula dalam perubahan itu. Ketiga, bentuk-bentuk pertukaran. Terdapat berbagai macam bentuk
pertukaran yang merupakan sebagai implikasi dari dasar pertukaran yang berubah. Perubahan pada dasar pertukaran dari gelar keturunan kepada status sosial
ekonomi khusus pekerjaan yang jelas yang di miliki oleh seorang laki-laki
berimplikasi kepada bentuk pertukaran yang pada awalnya hanya berupa uang jemputan, kemudia berkembang menjadi uang jemputan, uang hilang, uang selo
dan uang tungkatan. Sebagai gambaran perubahan pertukaran itu dapat dilihat pada tabel 23 berikut ini.
Tabel 23. Ringkasan Bentuk-bentuk Pertukaran dalam Tradisi Bajapuik Di Kecamatan Sungai Limau dan Pariaman Tengah Tahun 2008
No Macam-
Macam Uang
Definisi Konsep
Tujuan Makna
Waktu Penentuan
Pemberian
1 Uang
Jemputan Kembali
Orang tua laki-laki
Pemberian orang tua kepada anak
perempuan atau menantu
nya Tukar
Cincin Saat Akad
Nikah
2 Uang
Hilang Tidak
kembali Orang tua
Laki-laki Bantuan kepada
orang tua laki- laki
Tukar Cincin
Saat Akad Nikah
3 Uang Selo
Tidak kembali
Ninik Mamak
Perhatian kepada ninik mamak
laki-laki Meresek
Tukar Cincin
4 Uang
Tungkat- an
Tidak kembali
Kepalo Mudo
Perhati- an pada Kepalo
Mudo Setelah
pernikah-an Saat
marapu- lai pulang ke
rumah orang tua setelah
pernikah-an dilaku-
kan
Sumber : Data Primer 2008
Tabel di atas menunjukan, ada empat macam bentuk-bentuk pertukaran yang terdapat pada tradisi bajapuik. Munculnya bentuk-bentuk pertukaran itu seiring
dengan perubahan pada dasar pertukaran; dari status gelar kebangsawananketurunan menjadi status sosial ekonomi prestasi tidak sama
seiringan dengan perubahan nilai pertukaran menjadi prestasi achievement, akibat faktor ekonomi.
BAB VI PERTUKARAN DAN LINGKUNGAN SOSIAL DALAM