Fermentasi Pengeringan Proses Pembuatan Ikan Asin Jambal Roti

20

2. Fermentasi

Pada pembuatan ikan asin jambal roti melibatkan proses fermentasi. Proses fermentasi yang dilakukan pada ikan mengakibatkan terjadinya reaksi proteolitik yang merupakan proses penguraian secara biologis terhadap senyawa-senyawa yang lebih sederhana dan terkontrol. Selama proses fermentasi, protein ikan akan terhidrolisis menjadi asam amino dan peptida, kemudian asam-asam amino akan terurai lebih lanjut menjadi komponen-komponen lain yang berperan dalam pembentukan cita rasa produk Rahayu dkk., 1992.

3. Pengeringan

Pengeringan adalah suatu metode yang bertujuan untuk mengeluarkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut dari bahan. Pengeringan bertujuan untuk menghindari kebusukan, tapi tidak dapat membunuh semua mikroba. Pembuatan ikan asin di Indonesia umumnya dilakukan dalam bentuk kering yaitu pengeringan yang dilaksanakan secara tradisional dan lebih banyak mengandalkan sinar matahari Afrianto dan Liviawaty, 1989. Keuntungan dari pengeringan dengan menggunakan sinar matahari adalah tidak memerlukan peralatan khusus yang mahal, dapat dikerjakan oleh siapa saja dan murah. Adapun kelemahan dari pengeringan yang menggunakan sinar matahari adalah pengeringan berjalan lamban, tergantung cuaca sehingga sering terjadi pembusukan sebelum ikan kering, hasil pengeringan tidak merata dan dapat menimbulkan bau yang kurang sedap karena terjadi proses pembusukan Moeljanto, 1992. Untuk memecahkan masalah ini, maka dapat dilakukan pengeringan yang menggunakan alat pengering. Dengan alat pengering proses pengeringan dapat dikendalikan dan dapat diatur tingkat kekeringannya. Cara pembuatan ikan asin jambal roti Burhanuddin dkk., 1987 adalah sebagai berikut: 1. Ikan asin jambal roti ‘tawar’ 21 Ikan manyung tapa dicuci dan di-es dipotong kepalanya dan dibuang isi perutnya. Ikan kemudian digarami dengan konsentrasi kurang dari 30 dari berat badan dengan cara memasukkan garam ke dalam rongga perut melalui lubang dari arah kepala. Ikan yang sudah digarami kemudian disusun dalam bak-bak yang telah ditaburi garam dan direndam sampai semalam. Setelah didiamkan selama semalam, garam dikeluarkan dari isi perut ikan dan garam ini digunakan untuk menggarami tubuh ikan bagian luar. Penggaraman ini dilanjutkan selama dua malam lagi, kemudian ikan dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran lain dengan bantuan sikat, lalu badan ikan dibelah dari punggung kearah perut dan bagian sisa badan yang berdaging tebal ditoreh lagi untuk mempercepat proses pengeringannya. Ikan kemudian dijemur diatas para-para selama tiga sampai empat hari. Pada saat penjemuran, ikan diolesi dengan larutan gula. Setelah sehari ikan dibalik dan bila sudah kering, ikan diangkat. Ikan asin jambal roti tawar mempunyai rasa asin yang lebih rendah jika dibanding dengan ikan asin jambal roti asin. 2. Ikan asin jambal roti ‘asin’ Ikan Manyung yang digunakan untuk ikan asin jambal roti adalah ikan manyung yang berukauran kecil. Ikan tanpa dicuci dan di-es langsung dipotong kepalanya. Ikan dibelah dan digarami selama satu malam. Jumlah garam yang digunakan sekitar 30. Setelah digarami, ikan dicuci dan disikat, lalu dijemur diatas para-para selama dua samapai tiga hari. Ikan asin jambal roti asin mempunyai rasa asin yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan ikan asin jambal roti tawar. Proses pembuatan Ikan Asin Jambal Roti dapat dilihat pada Gambar 2. 22 Ikan manyung ↓ Penyiangan ↓ Rongga perut diisi dengan garam ↓ Disusun dalam bak dan setiap lapisan ikan diberi garam ↓ Fermentasi dua malam ↓ Dibongkar dan dicuci ↓ Ikan dibelah menjadi dua bagian ↓ Dicuci dan disikat ↓ Penjemuran dan diolesi larutan gula ↓ Jambal roti tawar Gambar 2. Skema proses pengolahan ikan jambal roti tawar Burhannudin dkk., 1984

C. Peptida