28
menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, ketaatan dan yang lainnya. Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam
menganalisis perilaku konsumen. Jelas kepribadian tersebut dapat diklasifikasikan dengan akurat dan terdapat korelasi yang kuat antara jenis
kepribadian tertentu dengan pilihan produk. 3.
Proses Psikologis yaitu adanya proses pengolahan informasi, pembelajaran dan perubahan sikap atau perilaku.
Pengolahan informasi yaitu cara-cara informasi ditransformasikan, dirinci, disimpan, didapatkan kembali dan digunakan. Faktor-faktor tersebut
dipengaruhi oleh dua jenis utama determinan, yaitu pribadi dan stimulus. Determinan pribadi adalah karakteristik individual seperti motivasi, sikap,
adaptasi dan rentang perhatian. Efek dari pengaruh pribadi adalah membuat perhatian sangat selektif, sedangkan faktor stimulus adalah karakteristik dari
stimulus itu sendiri.
2.4.4. Preferensi Konsumen
Preferensi konsumen diartikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap suatu produk barang atau jasa yang dikonsumsi. Menurut
Kotler 2002 preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari
berbagai pilihan produk yang ada. Teori preferensi digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan bagi konsumen, misalnya bila seseorang ingin mengkonsumsi
produk dengan sumberdaya terbatas maka ia harus memilih alternatif sehingga nilai guna atau utilitas yang diperoleh mencapai optimal.
29
Preferensi konsumen berhubungan erat dengan permasalahan penetapan pilihan. Hubungan preferensi ini biasanya diasumsikan memiliki tiga sifat dasar,
yaitu : 1.
Kelengkapan Completeness Jika A dan B merupakan dua kondisi, maka tiap orang selalu harus
bisa menspesifikasikan apakah : a.
A lebih disukai daripada B b.
B lebih disukai daripada A c.
A dan B sama-sama disukai 2.
Transifikasi Transivity Jika seseorang mengatakan bahwa ia lebih menyukai A daripada B,
dan lebih menyukai B daripada C. 3.
Kontinuitas Continuity Jika seseorang mengatakan A lebih disukai daripada B maka situasi
yang mirip dengan A harus disukai daripada B. Dalam ketiga proporsisi diatas diasumsikan tiap orang dapat membuat
atau menyusun rangking semua kondisi atau situasi hingga yang paling disukai hingga yang paling tidak disukai Nicolson, 1999. Dari sejumlah alternatif yang
ada, orang lebih cenderung memilih yang memaksimumkan kepuasannya. Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat kegunaan
dan nilai relatif penting setiap atribut yang terdapat pada suatu produk. Atribut fisik yang ditampilkan pada suatu produk dapat menimbulkan daya tarik pertama
yang dapat mempengaruhi konsumen. Penilaian terhadap produk menggambarkan
30
sikap konsumen terhadap produk tersebut dan sekaligus dapat mencerminkan perilaku konsumen dalam membelanjakan dan mengkonsumsi suatu produk.
2.4.5. Atribut Produk
Menurut Engel et. al. 1994 atribut produk adalah karaktristik suatu produk yang berfungsi sebagai atribut evaluatif selama pengambilan keputusan
dimana atribut tersebut tergantung pada jenis produk dan tujuannya. Produsen perlu mengetahui sikap konsumen yang mendukung atau tidak mendukung
produk mereka. Produsen perlu sekali untuk mengetahui alasan sikap ini, terutama pada atribut yang dinginkan konsumen seperti tipe ciri dan tipe manfaat. Atribut
pada tipe ciri dapat berupa ukuran, karakteristik suatu produk rasa, harga, warna, sementara manfaat non material seperti kesehatan.
Sementara menurut Kotler 2002 yang dimaksud dengan atribut adalah ciri mutu dan model produk, penampilan, pilihan gaya, merek, pengemasan dan
jenis produk.
2.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Adopsi dan Penggunaan Electronic
Payment System
Perkembangan zaman menuntut manusia untuk mengerjakan segala urusan dengan cepat, tepat dan akurat. Sehingga dibutuhkan suatu teknologi baru untuk
mempermudah dan membuat urusan tersebut menjadi lebih efektif dan efisien. Bidang perbankan juga memerlukan penerapan teknologi untuk mempermudah
aktivitas perbankan seperti transfer, kredit, layanan konsumen, dan lainnya. Penerapan teknologi elektronik dirasa tepat untuk menjadi solusinya, sehingga
diperlukan sosialisasi kepada konsumen untuk ikut menggunakannya.