39
jasa. Variabel-variabel ini diharapkan dapat mewakili variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam model.
2.8. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran konseptual yang terdapat pada Gambar 2.2. dapat dijelaskan sebagai berikut, perbankan sebagai lembaga intermediasi selama ini
merupakan tempat dimana transaksi pembayaran dilakukan baik cash maupun non cash, tetapi dengan semakin majunya zaman maka kinerja perbankan semakin
dituntut untuk mengikuti kemajuan tersebut. Sehingga diterapkanlah teknologi dalam sistem pembayaran non cash dimana sebelumnya dikenal paper based
payment cek dan giro, sekarang dikenal lagi sistem pembayaran non cash yaitu electronic payment system kartu kredit credit card, charge card, kartu debet
debet card, dan cash card ATM. Tujuan dari diterbitkannya electronic payment system adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas, keamanan
serta menghemat waktu. Perbankan mempromosikan produknya ini kepada masyarakat. Sedangkan
masyarakat sendiri memerlukan proses dalam pengambilan keputusan, apakah ia akan mengunakan sistam pembayaran cash atau non cash. Analisis sistem
pembayaran yang baru Electronic Payment System di fokuskan pada tiga kartu kartu kredit, kartu debet, kartu ATM. Preferensi masyarakat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, pada penelitian ini akan diteliti sebelas variabel yaitu; jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rata-rata per bulan, tabungan,
pengeluaran rata-rata per bulan, lokasi, teknologi, motivasi, dan sumber informasi. Dengan menggunakan regresi logistik maka akan dianalisis preferensi masyarakat,
40
setelah terjadi pereduksian variabel yang tidak berpengaruh nyata, maka akan diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi masyarakat terhadap
penggunaan kartu pembayaran elektronik.
Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran
X
6
Sistem Pembayaran
Kartu Pembayaran Elektronik
Kartu ATM
Kartu Kredit
Kartu Debit
Masyarakat
X
7
X
8
X
9
X
10
X
5
X
11
X
2
X
4
X
3
X
1
Regresi Logistik Reduksi Peubah
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi Masyarakat terhadap Penggunaan Kartu Pembayaran Elektronik
III. GAMBARAN UMUM 3.1.
Gambaran Sistem Pembayaran Nasional di Indonesia
Secara umum sistem pembayaran di Indonesia masih didominasi oleh pembayaran berbasis warkat paper-based payment system. Seiring
dioperasikannya sistem BI-RTGS sistem transfer dana bernilai besar yang harus melalui proses settlements di BI, pada bulan November 2000 maka sistem
pembayaran elektronik menjadi lebih berkembang dan mengambil peranan penting. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya penggunaan pembayaran
melalui EFTPOS pada berbagai pusat perbelanjaan dan ritel, serta makin maraknya penggunaan fasilitas ATM dibandingkan dengan penarikan secara tunai
pada counter bank. Dasar hukum dari sistem pembayaran nasional Indonesia adalah KUHD
dan UU No. 3 tentang Bank Sentral tahun 2004. Ditegaskan dalam undang- undang tersebut bahwa tugas dan peran Bank Indonesia adalah menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi bank. Ketiga tugas pokok tersebut
merupakan tujuan perantara dalam merealisasikan tujuan utama Bank Indonesia yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
3.2. Penyelenggara Jasa Pembayaran
Lembaga yang melayani jasa pembayaran di Indonesia dapat digolongkan sebagai bank dan lembaga keuangan bukan bank. Kondisi dan karakteristik dari
masing-masing lembaga tersebut adalah sebagai berikut: