Pembelajaran IPS Materi Sejarah

16

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Teori yang dibahas dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPS materi sejarah, media pembelajaran, komik, historical comic, kebudayaan masa bercocok tanam pada masa pra aksara dan minat. Paparan mengenai teori-teori tersebut dijelaskan sebagai berikut.

2.1.1 Pembelajaran IPS Materi Sejarah

Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. IPS atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial Depdiknas, 2006:7. Mata pelajaran IPS mempunyai karakteristik yang tentunya berbeda dengan mata pelajaran yang lain. Dalam Depdiknas 2006:8 disebutkan karateristik mata pelajaran IPS SMPMTs, antara lain sebagai berikut: 1 Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama Soemantri 2001. 2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik tema tertentu. 3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner. 4 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan Daldjoeni 1981. 5 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan. Menurut Mutakin dalam Depdiknas 2006:9 tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. Pembelajaran berpedoman pada kurikulum tertentu sesuai tuntutan lembaga penyelenggara pendidikan dan kebutuhan masyarakat. KTSP merupakan kurikulum operasional yang dilaksanakan setiap satuan pendidikan saat ini. Penyusunan KTSP memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai standar isi yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan BNSP Mulyasa, 2007:20. IPS merupakan mata pelajaran di tingkat satuan pendidikan SMP yang diajarkan secara terpadu dengan pendekatan berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial seperti : sejarah, ekonomi dan sebagainya sehingga disebut IPS terpadu. Menurut Daldjoeni dalam Zaenal 2008 Pembelajaran IPS sejarah di sekolah memiliki karakteristik sebagai pembelajaran yang memberikan pengalaman masa lampau untuk diterapkan pada masa sekarang. Pengetahuan masa lampau dapat berguna untuk memecahkan masa kini dan untuk merencanakan masa depan Pengalaman masa lampau dapat dijadikan pijakan untuk menyikapi kehidupan nyata saat sekarang dan selanjutnya menciptakan kehidupan masa yang akan datang. Artinya pembelajaran sejarah di sekolah diharapkan mampu memberikan bekal sikap melalui peristiwa-peristiwa masa lampau . Banyak orang menganggap bahwa mempelajari sejarah bukan mempelajari hal yang konkrit tetapi abstrak, sehingga belajar sejarah tidak tepat bagi anak-anak di bawah usia 16 tahun. Namun menurut Piaget dalam Kasmadi, 1996:6 pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang konkrit nyata. Sejarah adalah topik ilmu pengetahuan yang sangat menarik. sejarah juga mengajarkan hal-hal yang sangat penting. Dari sejarah kita dapat mempelajari apa saja yang mempengaruhi kemajuan dan kejatuhan dari sebuah negara ataupun sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar belakang alasan kegiatan politik, pengaruh dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang bermacam-macam sepanjang zaman www.wikipedia.orgwikisejarah . Menurut Suprayogi 2007:39 sejarah yaitu ilmu yang mempelajari kehidupan umat manusia pada masa lampau diberbagai tempat atau jenis lingkungan dengan berbagai corak politik, sosial, budaya, dan perekonomian; juga mempelajari matarantai kehidupan yang satu dengan yang lain serta hubungan masa silam dengan masa sekarang serta masa yang akan datan. Konsep-konsepnya antara lain : perubahan, konflik, revolusi, kebangsaan, peradaban, eksplorasi dan kemencengan sejarah. Me nurut pendapat Su‟ud 2007:99 ada dua cara untuk mendefinisikan pengertian sejarah. Pertama, sejarah dianggap sebagai keseluruhan kejadian yang dialami oleh umat manusia di masa lampau. Kedua, sejarah dianggap sebagai catatan atau rekaman kejadian-kejadian itu sendiri. Dengan adanya catatan maupun rekaman itu sejarah dapat dikomunikasikan dari generasi ke generasi lain, yang kemudian dikenal sebagai bagian dari proses pendidikan. Pembelajaran sejarah di sekolah memiliki karakteristik sebagai pembelajaran yang memberikan pengalaman masa lampau untuk diterapkan pada masa sekarang. Pengetahuan masa lampau dapat berguna untuk memecahkan masa kini dan untuk merencanakan masa depan. Pengalaman masa lampau dapat dijadikan pijakan untuk menyikapi kehidupan nyata saat sekarang dan selanjutnya menciptakan kehidupan masa yang akan datang. Artinya pembelajaran sejarah di sekolah diharapkan mampu memberikan bekal sikap melalui peristiwa-peristiwa masa lampau Zaenal 2008. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sejarah merupakan studi tentang manusia sebagai individu maupun kelompok dalam konteks waktu dan ruang. Sejarah adalah studi tentang kehidupan masyarakat yang senantiasa mengalami perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup manusia akan memberikan pelajaran bagi kehidupan manusia kelak. Tujuan luhur dari sejarah untuk diajarkan pada semua jenjang sekolah adalah menamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air, bangsa dan negara, serta sadar untuk menjawab untuk apa ia dilahirkan Kasmadi, 1996:13. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pembelajaran IPS sejarah di sekolah diharapkan mampu memberikan bekal sikap melalui peristiwa-peristiwa masa lampau.

2.1.2 Media Dalam Pembelajaran