5 Pengalaman merupakan perilaku yang menunjukkan kepercayaan diri untuk mengintergrasi nilai-nilai kedalam suatu filsafat hidup yang lengkap dan
meyakinkan 6 Ketertarikan terhadap sesuatu umumnya timbul karena ada sesuatu yang menarik,
biasanya bersifat positif pada objek yang diminati. Pentingnya minat dalam mempelajari sesuatu adalah untuk membuat siswa lebih dekat dan terdorong
untuk memahami hal-hal yang dipelajarinya. Guru dan media pembelajaran merupakan faktor penting dalam
mempengaruhi minat siswa terhadap pelajaran. Guru yang mampu mengkondisikan kelas sesuai harapan para siswa akan dapat mematik perhatian kelas tersebut, dimana
guru juga memerlukan alat bantu pembelajaran berupa media sehingga guru memiliki peluang besar untuk dapat meningkatkan minat siswa dalam kelas bersangkutan
terhadap pembelajaran. Sebaliknya, guru yang tidak dapat menerapkan cara pembelajaran yang tepat sesuai kondisi kelas dapat membuat siswa yang berada
dalam kelas bersangkutan kehilangan minat terhadap pelajaran.
2.2 Kerangka Berpikir
Historical Comic berupa cerita bergambar bahan cetak berbentuk comic strips yang berisi materi pelajaran sejarah yang diharapkan akan lebih unggul sebagai
media pembelajaran IPS sejarah terutama pada materi hasil kebudayaan masa pra- aksara. Melalui historical comic pembaca akan tahu banyak tentang hasil kebudayaan
masa pra-sejarah khususnya masa bercocok tanam. Media pembelajaran berupa
historical comic mampu menyajikan gambar dan cerita yang lucu untuk merangsang indera mata dan daya imajinasi, sehingga mudah menimbulkan keterlibatan emosi
pembaca. Magnesen dalam Haryanto 2009: 52 menggambarkan bahwa melihat sebuah
foto lebih tinggi maknanya daripada membaca yang hanya dapat diingat 10, mendengar yang hanya dapat diingat 20, dan melihat yang hanya dapat diingat
30. Namun, penggunaan media foto atau gambar harus dibantu dengan bahan tertulis. Dengan dibantu bahan tulis maka dapat diperoleh petunjuk atau kejelasan
dari foto atau gambar tersebut. Semakin banyak indera yang dilibatkan dalam pembelajaran maka semakin besar kemungkinan terserapnya pembelajaran. Hal
tersebut menjadi dasar bagi peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran yang bisa dibaca komik, dan dapat merangsang daya imajinasi. Setelah membaca,
melihat, dan berimajinasi maka peserta didik akan mampu memahami materi yang hendak disamapaikan. Maka hasil yang akan dicapai pun akan lebih optimal.
Pelajaran IPS di satuan pendidikan SMPMTs dalam KTSP tergabung menjadi IPS terpadu. Ini artinya mata pelajaran sejarah sudah tidak berdiri sendiri
sebagai bidang studi, namun terpadu dengan kelompok ilmu sosial lainnya. Hal ini tentunya mengharuskan pelajaran sejarah berbagi jam pelajaran dengan Geografi,
Sosiologi dan Ekonomi. Berbagai permasalahan dalam pembelajaran sejarah tentu perlu diatasi dengan
berbagai inovasi. Model pembelajaran konvensional seperti ceramah dan bercerita tentu tidak akan pernah lepas dari pelajaran sejarah. Semutakhir apapun sebuah
model pembelajaran, metode guru ceramah atau bercerita masih akan tetap digunakan. Oleh karena itu diperlukan sebuah alat sebagai perantara dalam
pembelajaran, agar materi pelajaran tetap tersampaikan. Dalam hal ini adalah media pembelajaran.
Media sangat berperan dalam sebuah pembelajaran khususnya IPS materi sejarah, karena dengan media secara tidak langsung dapat memperjelas penyajian
pesan materi agar tidak terlalu bersifat verbalistik dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka. Selain itu dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan
bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik, sehingga akan menimbulkan kegairahan belajar. Oleh karena itu, adanya media dalam pembelajaran sangat
diperlukan guna mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran, serta membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Kerangka berpikir tersebut divisualisasikan pada bagan di bawah ini.
Bagan Kerangka Berpikir PEMBELAJARAN IPS TERPADU MATERI SEJARAH
KENDALA
MEDIA PEMBELAJARAN
HISTORICAL COMIC
SISWA GURU
DAYA TARIK PEMBELAJARAN
MINAT SISWA MENINGKAT
2.3 Hipotesis Penelitian