Semarang. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemecahan masalah yang muncul pada proses pembelajaran dan dapat menjadi pelengkap
bagi penelitian – penelitian sebelumnya.
2.3. KERANGKA BERPIKIR
Optimalisasi kegiatan
pembelajaran dipengaruhi
oleh berbagai
faktor,diantaranya faktor metode dan desain pembelajaran, media pembelajaran, serta gaya mengajar guru. Guru dapat menggunakanmetode pembelajaran yang
bervariasi sehingga siswa tidak jenuh. Penciptaan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan juga sangat diperlukan dalam mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran, dimana pembelajaran harus dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dan terorganisir.Penggunaan media pembelajaran
yang menarik dan tepat juga harus dapat dimaksimalkan oleh guru dalam pembelajaran guna
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, siswa dibantu oleh guru melibatkan diri
dalam proses pembelajaran.
Namun gambaran di atas tidak sama dengan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas IV SDN Purwoyoso 06 kota Semarang masih belum
optimal sehingga kualitas pembelajaran masih rendah hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah faktor mengajar guru yang kurang optimal,
yaitu guru belum mengembangkan pembelajaran inovatif yang bermakna di kelas, dimana siswa hanya mencatat materi yang diberikan guru tanpa diajak berpikir
mandiri yang menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi monoton dan siswa
cenderung cepat merasa bosan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Belum terlihat juga adanya penggunaan media yang relevan dan optimal dalam
pembelajaran. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn
terdapat 35 siswa dari 42 siswa belum mencapai KKM yaitu 65.
Penerapan strategi belajar concept mapping berbasis multimedia mengajak siswa untuk belajar mandiri karena harus dapat menemukan konsep sendiri dan
bermakna karena siswa menuliskan informasi menurut pemahaman sendiri sehingga siswa akan lebih mudah mengingat. Multimedia membantu guru dalam
menyampaikan pembelajaran dan mendorong siswa untuk aktif dan ikut serta menggunakan media yang diberikan guru untuk menggali informasi.
Penerapannya secara berkelompok mendorong siswa untuk bertukar pikiran dan
bekerjasama dalam membahas sebuah materi pembelajaran.
Dengan demikian pembelajaran PKn yang berlangsung akan lebih bermakna karena siswa tidak hanya mendengar penjelasan dari guru tetapi juga aktif mencari
informasi, sehingga motivasidan minat belajar siswa meningkat dan pembelajaran akan berlangsung optimal. Yang akhirnya akan berdampak pada peningkatan
kualitas pembelajaran yang meliputi meningkatnya keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
Skema kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat ditunjukkan dengan bagan di bawah ini:
Gambar 2.1
Kerangka berpikir
Penerapan Strategi belajar concept mapping
berbasis multimedia yaitu : 1.
Guru memilih materi. 2.
Guru menampilkan powerpoint dan video. 3.
Siswa membentuk kelompok 5-6 orang. 4.
Siswa mempelajari materi dalam kelompok. 5.
Siswa membuat peta konsep secara individu. 6.
Siswa menjelaskan peta konsep yang telah dibuat.
7. Siswa lain menanggapi
.
Kualitas Pembelajaran Pkn rendah
ditandai dengan : Keterampilan mengajar guru kurang
karena guru belum mengoptimalkan penerapan
pembelajaran mandiri dan bermakna serta belum menggunakan media pembelajaran yang
menarik. aktivitas siswa rendah
karena kurang berpartisipasi dan kurang fokus dalam
pembelajaran, cenderung cepat merasa bosan serta rendahnya pemahaman siswa pada materi
sehingga terdapat 35 siswa dari 42 siswa yang
hasil belajarnya di bawah KKM.
Kondisi awal
Pelaksanaan Tindakan
Kondisi akhir
- Keterampilan
guru dalam
pembelajaran meningkat
- Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat
- Hasil belajar siswa meningkat
Kualitas Pembelajaran Meningkat
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN