sudah cukup berhasil, tetapi perlu ditingkatkan lagi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berkelanjutan pada pembelajaran-pembelajaran berikutnya.
4.2.4.5. Revisi
Dari analisis hasil yang telah dicapai pada proses pembelajaran siklus 2 pertemuan II, secara keseluruhan proses pembelajaran dengan menerapkan
strategi belajar concept mapping berbasis multimedia untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn sudah berhasil. Upaya yang dilakukan untuk
menangani 5 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar adalah dengan memberikan bimbingan individual dan memanfaatkan waktu di luar jam pelajaran
untuk memberikan motivasi belajar. Selain itu pihak keluarga juga harus ikut serta membantu dalam memotivasi dan bimbingan kepada putra-putrinya karena hal
tersebut dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Secara keseluruhan, proses pembelajaran dengan menerapkan strategi
belajar concept mapping berbasis multimedia untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN Purwoyoso 06 Semarang sudah
berhasil dengan tercapainya ketiga indikator keberhasilan yaitu ketereampilan guru meningkaat sekurang-kurangnya baik, aktivitas siswa meningkat sekurang-
kurangnya baik,dan minimal 75 siswa mengalami ketuntasan belajar.
4.2.5. Rekapitulasi Data Hasil Pelaksanaan Tindakan
Berdasarkan pemaparan data hasil pelaksanaan pembelajaran PKn melalui penerapan strategi belajar concept mapping berbasis multimedia tersebut di atas
dapat diambil kesimpulan bahwa keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil
belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Berikut ini rekapitulasi data hasil penelitian siklus 1 dan siklus 2.
Tabel 4.22
Rekapitulasi data siklus 1 dan siklus 2
No Aspek yang diamati
Pencapaian Siklus 1
Siklus 2 P I
PII PI
PII
1. Keterampilan guru dalam
mengelola pembelajaran 19
24 29
37
2. Aktivitas siswa dalam
pembelajaran 18,12
20 24,8
28,9
3. Hasil ketuntasan belajar siswa
Persentase klasikal 61
68 73
85
Tabel 4.22 menunjukan peningkatan pada aspek yang diamati pada setiap siklusnya. Pada keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran siklus 1
pertemuan I memperoleh skor 19, kemudia meningkat pada siklus 1 pertemuan II menjadi 24, pada siklus 2 pertemuan I meningkat lagi menjadi 29, dan pada
siklus 2 pertemuan II mencapai 37. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada diagram berikut :
Gambar 4.5
Diagram Perolehan Skor Keterampilan Guru
Peningkatan tersebut dapat diperjelas pada grafik berikut :
Gambar 4.6
Grafik peningkatan keterampilan guru Selain mengenai keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, aspek
lain yang di amati dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dan hasil belajar. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa yang telah dijelaskan pada tabel 4.14
menunjukan bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya. Pada siklus 1 pertemuan I mendapatkan skor 18,2, pada pertemuan
5 10
15 20
25 30
35 40
Siklus 1 pertemuan
1 Siklus 1
pertemuan 2
Siklus 2 pertemuan
1 Siklus 2
pertemuan 2
Siklus 1 pertemuan 1 Siklus 1 pertemuan 2
Siklus 2 pertemuan 1 Siklus 2 pertemuan 2
5 10
15 20
25 30
35 40
Siklus 1 Pertemuan I
Siklus 1 Prtemuan II
Siklus 2 Pertemuan I
Siklus 2 Pertemuan II
kedua siklus I mendapat skor 20,02, dan pada siklus 2 pertemuan I mendapat skor 24,8 dan pada pertemuan kedua siklus 2 mendapar skor 28,9. Peningkatan
aktivitas siswa tersebut dapat dilihat dalam diagram 4.7 .
Gambar 4.7
Diagram perolehan skor aktivitas siswa Peningkatan tersebut dapat diperjelas pada grafik berikut :
Gambar 4.8
Grafik peningkatan aktivitas siswa Setelah membahas mengenai rekapitulasi hasil observasi keterampilan guru
dan aktivitas siswa, maka aspek terakhir dalam penelitian ini adalah mengenai hasil belajar siswa. Hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari hasil evaluasi yang
5 10
15 20
25 30
35 40
Siklus 1 pertemuan
1 Siklus 1
pertemuan 2
Siklus 2 pertemuan
1 Siklus 2
pertemuan 2
Siklus 1 pertemuan 1 Siklus 1 pertemuan 2
Siklus 2 pertemuan 1 Siklus 2 pertemuan 2
5 10
15 20
25 30
35
siklus 1 pertemuan I
Siklus 1 pertemuan II
Siklus 2 Pertemuan I
Siklus 2 pertemuan II
diperoleh siswa pada setiap akhir pembelajaran. Pada siklus 1 pertemuan I persentase ketuntasannya adalah 61 25 siswa dan persentase siswa yang belum
mengalami ketuntasan belajar adalah 39 16 siswa wa. Pada sikus 1 pertemuan II persentase ketuntasan meningkat menjadi 68 28 siswa, dan persentase
ketidaktuntasannya adalah 32 13 siswa, ketuntasan belajar meningkat lagi pada siklus 2 pertemuan I yaitu 73 30 siswa, dan ketidaktuntasannya adalah
27 11 siswa, ketuntasan belajar klasikal siswa selalu naik sampai pada siklus 2 pertemuan I ketuntasan belajarnya mencapai 85 35 siswa, dan ketidaktuntasan
belajarnya adalah 15 6 siswa. hasil belajar siklus 1 dan siklus 2 tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.23
Rekapitulasi data hasil belajar siswa siklus 1 dan siklus 2 No
Pencapaian Data Siklus 1
Data Siklus 2 PI
PII PI
PII 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
Nilai terendah Nilai tertinggi
Jumlah siswa tuntas Jumlah tidak tuntas
Persentase ketidaktuntasan Persentase ketuntasasan
Rata-rata 15
90 25
16 39
61 59
30 95
28 13
32 68
63 45
95 30
11 27
73 67
50 100
35 6
15 85
76 Data pada tabel 4.23 mengenai rekapitulasi persentase ketuntasan hasil
belajar siswa dapat diperjelas dengan diagram berikut :
Gambar 4.9
Rekapitulasi data hasil belajar siswa siklus 1 dan siklus 2 Berdasarkan pemaparan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa
penerapan strategi belajar concept mapping dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN Purwoyoso 06 Semarang berhasil,
kualitas pembelajaran yang dikaji meliputi tiga aspek yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar telah mencapai bahkan melebihi indikator
penelitian yang telah ditetapkan ,Sehingga penelitian ini tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
4.3. PEMBAHASAN