paling  sederhana  dan  banyak  digunakan  adalah  bahan  presentasi  menggunakan powerpoint.  Dalam  pembelajaran  berbasis  multimedia  guru  harus  mampu
menyusun bahan ajar yang akan dikonversi ke dalam bentuk digital Asyar, 2012: 172-173.
Pada penelitian ini peneliti menerapkan pembelajaran berbasis multimedia dengan  cara  pemberian  materi  dalam  format  digital  yang  akan  dipelajari  siswa
dalam  kelompok.  Selain  itu  peneliti  juga  menggunakan  alat  bantu  berupa  LCD dalam  pembelajarannya  untuk  mengoptimalkan  penggunaan  serta  membantu
siswa dalam  memahami  alur yang harus dilakukan selama pembelajaran. Peneliti juga mengkombinasikan media konvensional berupa gambar-gambar.
2.1.6. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Di SD
2.1.6.1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
PKn  adalah  Pendidikan  Kewarganegaraan,  yaitu  pendidikan  yang menyangkut status formal warga negara yang pada awalnya diatur dalam Undang-
Undang  No.2  th.1949.  Undang-undang  ini  berisi  tentang  diri  kewarganegaraan, dan  peraturan  tentang  naturalisasi  atau  pemerolehan  status  sebagai  warga  negara
Indonesia. Undang-undang ini telah diperbarui dalam UU No. 62 th. 1958. Dalam perkembanganya,  UU  ini  dianggap  cukup  diskriminatif,  sehingga  diperbarui  lagi
menjadi UU No.12 th. 2006Ruminiati, 2007: 1.25. Winataputra dalam Ruminiati, 2007: 1-25 menyatakan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan PKn adalah pendidikan yang menyangkut status formal warga negara  yang  awalnya  diatur  dalam  Undang-Undang  Nomor  2  Tahun
1949.Undang-undang  ini  berisi  tentang  diri  kewarganegaraan,  dan  peraturan-
peraturan  naturalisasi  atau  pemerolehan  status  sebagai  warga  negara  Indonesia. Winataputra    2009:  5.43  menyatakan  bahwa  tugas  PKn  dengan  paradigma
barunya  mengembangkan  pendidikan  demokrasi  mengemban  tiga  fungsi  pokok, yakni  mengembangkan  kecerdasan  warga  negara,  membina  tanggung  jawab
warga negara, dan mendorong partisipasi warga negara.Kecerdasan warga negara yang  dikembangkan  untuk  membentuk  warga  negara  yang  baik  bukan  hanya
dalam  dimensi  rasional  melainkan  juga  dalam  dimensi  spiritual,  emosional,  dan sosial  sehingga  paradigma  baru  PKn  bercirikan  multidimensional.  Dalam
kurikulum  PKn  ada  penegasan  bahwa  uraian  kegiatan  belajar  mengajar  setiap pokok  bahasan  mencangkup  kegiatan  pengenalan,  pengembangan,  dan
pengalaman suatu konsep atau nilai Winataputra, 2009: 5.43 2.1.6.2.
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD Materi  PKn  di  semua  jenjang  kelas  mengandung  muatan  konsep  nilai,
moral, dan norma. Semua ini ada dalam materi pembelajaran PKn SD dan termuat dalam  standar  kompetensi  mulai  dari  kelas  satu  sampai  kelas  enam.Dalam
pembelajaran PKn di SD konsep perlu diperkenalkan kepada siswa agar kelak jika memandang  masalah  dapat  runtut,  kronologis,  dan  memiliki  konsep  yang
matang.Sedangkan  nilai  bermakna  sebagai  bobot  kualitas  perbuatan,  kebaikan yang  terdapat  dalam  berbagai  hal  yang  dianggap  sebagai  barang  sesuatu  yang
berharga,  berguna,  dan  memiliki  manfaat.  Dalam  pembelajaran  PKn  di  SD,  nilai sangat  penting  untuk  ditanamkan  sejak  dini  karena  nilai  bermanfaat  sebagi
tuntunan  hidup.  Selain  itu,  moral  moralitas  juga  sangat  penting  untuk ditanamkanpada  anak  SD.  Moral  yang  berarti  tuntutan  perilaku  yang  baik,  yang
dimiliki individu sebagi moralitas, yang tercermin dalam pemikiran konsep, sikap dan tingkah laku ini harus ditanamkan untuk membentuk moral anak yang sesuai
dengan falsafah hidupnya. Sebagai petunjuk hidup individu, norma juga berperan di  sini.  Norma  merupakan  sumber  hukum  yang  berperan  dalam  menguatkan
kedudukan materi dalam PKn. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk membentuk watak atau
karakteristik  warga  negara  yang  baik.  Sedangkan  tujuan  mata  pelajaran Pendidikan  Kewarganegaraan  adalah  untuk  menjadikan  siswa  sebagai  berikut
Depdiknas: 2007: 1
Mampu  berpikir  secara  kritis,  rasional,  dan kreatif  dalam  menanggapi
persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya. 2
Mau berpartisipasi  dalam  segala  bidang  kegiatan,  secara  aktif  dan
bertanggungjawab, sehingga bisa bertindak cerdas dalam semua kegiatan, dan 3
Bisa  berkembang  secara  positif  dan  demokratis,  sehingga  mampu  hidup bersama  dengan  bangsa  lain  di  dunia  maupun  berinteraksi,  serta  mampu
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Untuk  mencapai  tujuan  pembelajaran  dengan  materi  tersebut,  diperlukan
suatu  proses  pembelajaran  secara  langsung  di  dalam  kelas.  Oleh  karena  itu, pendidikan nilai dalam PKn diupayakan  mampu  melakukan proses dalam rangka
berusaha  membantu  peserta  didik  untuk  berubah,  sehingga  mereka  bertindak dengan  cara  yang  lebih  dapat  diterima  dan  lebih  produktif,  baik  secara  personal
maupun sosial.
Menurut Mulyasa dalam Ruminiati, 2007: 1-25 ruang lingkup PKn secara umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1 Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan,  kebanggaan  sebagai  bangsa  Indonesia,  sumpah  pemuda, keutuhan Negara  Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan
negara,  sikap  positif  terhadap  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.
2 Norma, Hukum, dan Peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata
tertib  di  sekolah,  norma  yang  berlaku  di  masyarakat,  peraturan-peraturan daerah,  norma-norma  dalam  kehidupan  berbangsa  dan  bernegara,  sistim
hukum dan peradilan nasional, dan hukum dan peradilan internasional. 3
Hak  Asasi  Manusia  HAM,  meliputi  hak  dan  kewajiban  anak,  hak  dan kewajiban  anggota  masyarakat,  instrumen  nasional  dan  internasional  HAM,
kemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. 4
Kebutuhan  Warganegara,  meliputi  hidup  gotong  royong,  harga  diri  sebagai warga  masyarakat,  kebebasan  berorganisasi,  kemerdekaan  rnengeluarkan
pendapat,  menghargai  keputusan  bersama,  prestasi  diri,  persamaan kedudukan warga negara.
5 Konstitusi  Negara,  meliputi  proklamasi  kemerdekaañ  dan  konstitusi  yang
pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.
6 Kekuasan  dan  Politik,  meliputi  pemerintahan  desa  dan  kecamatan,
pemerintahan  daerah  dan  otonomi-pemerintah  pusat,  demokrasi  dan  sistem
politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
7 Kedudukan Pancasila, meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi  negara,  proses  perumusan  pancasila  sebagai  dasar  negara, pengamalan  nilai-nilai  pancasila  dalam  kehidupan  sehari-hari,  pancasila
sebagai ideologi terbuka. 8
Globalisasi,  meliputi  globalisasi  di  lingkungannya,  politik  luar  negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan  internasional dan
organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi. Berdasarkan  teori  diatas  dapat  disimpulkan  materi  tentang
”Globalisasi” yang dikaji dalam penelitian ini termasuk ke dalam aspek kebutuhan warga negara
yang  di  dalamnya  mencakup  tentang  globalisasi  lingkungan,  dampak  dan bagaimana cara menyikapinya.
2.1.7. Penerapan  Strategi  Concept  Mapping  Berbasis  Multimedia  Pada