Kerangka Berfikir Hipotesis LANDASAN TEORI

54 i. Undefined j. Void

2.9 Kerangka Berfikir

Salah satu upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar yang lebih baik adalah penggunaan media di dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah dan membantu tugas pendidik dalam menyampaikan berbagai bahan dan materi pelajaran, menciptakan situasi belajar yang efektif dan efisien, merangsang proses belajar peserta didik, meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik. Pada buku Electronic Circuit I Electronic Experiment yang berada di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang, ada salah pokok bahasan yaitu Differential Amplifier yang didukung dengan alat HB3-B3E sebagai alat pendukung percobaan praktikum. Pada pokok bahasan tersebut, materi yang disajikan hanya sebatas pada panduan pelaksanaan praktikum, sehingga perlu dilengkapi dengan media pembelajaran berbasis komputer yang berisikan materi Differential Amplifier. Media pembelajaran yang dibuat diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa Teknik Elektro Universitas Semarang. 55 Gambar 2.15 Bagan Kerangka Berpikir

2.10 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Sugiyono, 2008: 96. Berikut ini merupakan hipotesis yang telah peneliti rumuskan. Analisis data hasil belajar mahasiswa T-test data nilai tes IQ Intellegence Quotient untuk medapatkan dua kelas yang setera M a h a s i s w a Pembelajaran menggunakan media pembelajaran Differential Amplifier: a. Media pembelajaran berbasis flash b. Media berupa aplikasi komputer dan dapat digunakan secara acak atau secara linear c. Penyampaian pesan pembelajaran dua arah d. Ditampilkan secara visual dan dinamis e. Pengembangan dengan prinsip ilmu kognitif f. Berorientasi pada peserta didik dan melibatkan interaksi peserta didik yang tinggi Pembelajaran menggunakan media konvensional: a. Media pembelajaran cetak b. Media berupa teks dan dibaca secara linear c. Penyampaian pesan pembelajaran satu arah dan reseptif d. Ditampilkan secara statis atau diam e. Pengembangan sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan f. Berorientasi atau berpusat pada peserta didik Tes hasil belajar mahasiswa Tes hasil belajar mahasiswa Dibandingkan Analisis data hasil belajar mahasiswa Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol 56 Ha 1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran dan mahasiswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. H a1 :μ 1 ≠ μ 2 Ha 2 : Hasil belajar Differential Amplifier pada mahasiswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. H a4 :μ 1  μ 2 Untuk keperluan analisis maka Ha dirumuskan H -nya, yaitu: H 01 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran dan mahasiswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. H 01 :μ 1 μ 2 H 02 : Hasil belajar Differential Amplifier pada mahasiswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran tidak lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. H 04 :μ 1 ≤ μ 2 57

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono 2013: 109 penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak dalam kondisi yang dikendalikan, diperlukan suatu perlakuan treatment pada kondisi tersebut. Perlakuan treatment merupakan semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan dinilaidiketahui pengaruhnya. Penelitian dilakukan pada dua kelompok yang digunakan sebagai subjek penelitian, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Bentuk quasi experimental design yang digunakan yaitu nonequivalent control group design. Sugiyono 2013: 118 mengemukakan bahwa “Desain nonequivalent control group design hampir sama dengan pretest-posttest control group design pada true experimental design, hanya saja pada desain ini kelompok kontrol dan eksperimen tidak dipilih secara random”. Berikut ini adalah gambar bentuk nonequivalent control group design.