56
2. Flate Rate
Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama, sehingga cicilan setiap bulan
sama sampai kredit tersebut lunas. Jenis flate rate ini diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif seperti pembelian rumah tinggal, pembelian mobil pribadi, atau
kredit konsumtif lainnya.
3. Floating Rate
Jenis ini membebankan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada dipasar uang, sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga
pasar uang pada bulan tersebut. Jumlah bunga yang dibayarkan dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari bulan yang bersangkutan. Pada akhirnya hal ini juga
berpengaruh terhadap cicilannya setiap bulan.
4.1.10 Inflasi
Definisi inflasi banyak ragamnya seperti yang dapat kita temukan dalam literatur ekonomi. Keanekaragaman definisi pengertian tersebut terjadi karena
luasnya pengaruh inflasi terhadap berbagai sektor perekonomian. Hubungan yang erat, dan luas antara inflasi, dan berbagai sektor perekonomian tersebut
melahirkan berbagai perbedaan pengertian, dan persepsi tentang inflasi. Demikian pula dalam memformulasikan kebijakan-kebijakan untuk solusinya. Namun pada
prinsipnya masih terdapat beberapa kesatuan pandangan bahwa inflasi merupakan suatu fenomena, dan dilema ekonomi. Inflasi adalah suatu keadaan yang
mengindikasikan semakin melemahnya daya beli yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil mata uang suatu negara. Khalwaty, 2000:5.
57
Laju pertumbuhan inflasi harus selalu diwaspadai, dan dikendalikan karena: 1.
Inflasi berdampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan, sehingga perlu dicermati terutama oleh praktisi ekonomi, dan bisnis.
2. Inflasi yang tinggi mempunyai pengaruh agregatif terhadap perekonomian
makro sebagai faktor eksternal dunia industri serta bedampak luas pula terhadap sektor perekonomian mikro yang merupakan faktor internal dunia
bisnis. 3.
Industri yang berorientasi ekspor akan semakin kurang kompetitif dipasaran global, dan bahkan dipasaran nasional jika terjadi inflasi yang
tinggi. Biaya faktor-faktor produksi semakin mahal hingga menimbulkan ekonomi biaya tinggi. Hal ini semakin memberatkan negara-negara yang
menganut sistem ekonomi terbuka. 4.
Kemerosotan produksi baik yang berorientasi pada ekspor maupun untuk pasaran domestik akan meningkatkan laju pertumbuhan anggka
pengangguran yang sangat berbahaya bagi stabilitas perekonomian negara. 5.
Inflasi yang tinggi akan melemahkan daya beli masyarakat terutama terhadap produksi dalam negri yang selanjutnya dapat mngurangi
kepercayaan masyarakat terhadap nilai mata uang nasional. 6.
Inflasi yang tinggi akan semakin menumbuh-suburkan korupsi, manipulasi dan kolusi dikalangan elit pemerintahan dengan kalangan konglomerat
yang membuat kepercayaan terhadap kewibawaan pemerintah semakin merosot.