Kondisi Historis Usaha Kecil di Indonesia dan Prospek Kedepan
23
Pulau Jawa kurang lebih berjumlah 76,54 serta di Propinsi lainnya 23,46 Harimurti, 2001, 6 .
Menurut Drs. Hidayat MA, dalam majalah forum ekonomi, presentase sektor usaha kecil dan sektor informal di sebagian kota-kota besar di Indonesia
adalah; Jakarta sebesar 50 , Bandung sebesar 65 , Semarang sebesar 40 , Yogyakarta sebesar 35 , Surabaya sebesar 45 . Presentase tersebut sebagian
besar berusaha dalam usaha perdagangan. Bidang perdagangan merupakan bidang yang lebih memungkinkan, karena memiliki syarat usaha yang tidak seperti usaha
besar yaitu keahlian khusus dan modal permulaan yang besar. Hubungan bisnis yang saling menunjang pasti dibutuhkan oleh perusahaan
besar atau perusahaan perdagangan yang besar untuk memacu penggunaan keterampilan dan nilai ekonomis dari usaha kecil. Perusahaan-perusahaan besar
harus membeli bahan baku dan mengangkutnya ke pabrik, subkontrak pembuatan komponen, membangun jaringan distribusi, penjualan dalam jumlah besar
maupun eceran, serta jaringan jasa pelayanan dan perbaikan. Aktivitas saling tunjang ini dapat dilaksanakan oleh usaha kecil, karena perusahaan besar
umumnya hanya menangani pekerjaan dalam skala besar yang lebih vital. Perusahaan besar menyadari pentingnya peran perusahaan kecil, tentunya
akan mengadakan hubungan dan melaksanakan pembinaan, pelatihan serta pengembangan usaha kecil yang berlokasi dekat dengan perusahaannya.
Wirausaha yang dinamis dan ulet mampu melihat peluang dan seringkali menjadi agen-agen utama dari perusahaan besar dan mampu berkembang menjadi penyalur
24
atau pedagang besar juga pada akhirnya, agen jasa misal: catering dan lainnya atau perbengkelan yang besar.
Dengan adanya
share atau bagian pekerjaan yang terbuka sedemikian
karena terciptanya suatu sistem produksi, maka sebenarnya selalu ada peluang dengan pola hubungan keterkaitan antara perusahaan besar dan perusahaan kecil
dengan berbagai model keterkaitan kerjasama yang menguntungkan. Pola hubungan yang ideal tersebut dapat dirumuskan menjadi seperti pada gambar 1.1
berikut:
GAMBAR 2.1 POLA HUBUNGAN KERJASAMA PERUSAHAAN
BESAR-MENENGAH-KECIL
Perusahaan Besar Perusahaan Menengah
Perusahaan Kecil
Perdagangan Grosir
Agen dan pengecer Industri
Supplier bahan baku Reparasi, jasa,
transportasi Perusahaan Ekspor
Pengumpul barang kerajinan
Industri kecil produsen
Sumber : Harimurti , 2001, 48 Usaha besar, menengah dan kecil sudah seharusnya melaksanakan
sinergisitas dalam perekonomian. Penyerapan tenaga kerja pengurangan pengangguran akan dapat terlaksana jika ketiga skala usaha ini dapat bekerjasama
saling melengkapai dan berkaitan. Pemerintah dengan kebijakannya diharapkan
25
mampu untuk menciptakan regulasi policy yang dapat mengakomodasi dan melancarkan proses pola hubungan tersebut.