20
jawaban
63
. Disebutkan bahwa kecurangan pada UN SMAMA memang cenderung bersifat kolektif ketimbang individualis
64
. Terdapat sejumlah pelanggaran yang ditemukan, dan tercantum dalam
liputan pelaksanaan UN 2010 dalam Buletin BSNP. Salah satunya adalah pembocoran soal dan jawaban oleh pihak penyelenggara UN satuan pendidikan
e.g., kepala sekolah yang membacakan soal dan jawaban UN sebelum ujian dimulai
65
. Ditemukan pula guru mata pelajaran berkeliaran di sekolah sementara ujian mata pelajaran tersebut berlangsung, dan siswa yang membawa ponsel ke
dalam ruang ujian
66
. Selain itu, menurut liputan tersebut pelanggaran terhadap POS UN yang ditemukan sebagian besar berasal dari pihak percetakan akibat
kompetensi staf percetakan yang dianggap kurang baik
67
.
3.4. Aspek Pendorong Tindakan Kecurangan dalam Ujian Nasional
3.4.1. Peranan Ujian Nasional sebagai Penentu Kelulusan Seperti yang tertera dalam PP No. 192005 tentang Standar Pendidikan
Nasional, kelulusan dalam Ujian Nasional adalah salah satu penentu kelulusan seorang siswa SMAMA
68
. Penekanan terhadap UN sebagai salah satu penentu kelulusan bahkan menimbulkan rasa takut, dan miskonsepsi bahwa UN adalah
63 Priscilla Larasati, wawancara dengan Amanda K., komunikasi pribadi, 7 Desember 2010. 64 Suryadi, op. cit., hlm. 12.
65 Op. cit., hlm. 11. 66 Ibid.
67 Op. cit, hlm. 10. 68 Nandika, op. cit., hlm. 56.
21
satu-satunya penentu kelulusan, terutama karena nilai ujian sekolah cenderung “dikatrol” oleh sekolah
69
—bahkan, seorang mantan peserta bisa menuturkan, “tidak mungkin ada sekolah yang tidak meluluskan siswanya”
70
alasannya dijelaskan pada 3.4.2. Siswa merasa bahwa tidak sepatutnya mereka mengulang,
setelah tiga tahun bersekolah, akibat ketidaklulusan UN
71
. Sebagai akibatnya, banyak siswa—bahkan, mereka yang sehari-hari
berprestasi cukup baik—memilih untuk berbuat curang, seperti menyimpan kunci jawaban “untuk jaga-jaga”
72
, meskipun harganya jutaan
73
. Hal ini bersumber dari rasa kurang percaya diri yang dimiliki oleh siswa, bahkan setelah mereka
mempersiapkan diri dengan mengikuti bimbingan belajar, mengurangi kegiatan ekstrakurikuler, dsb.
74
. Keberadaan kunci jawaban membuat mereka merasa lebih aman, meskipun mereka menyadari perbuatannya itu curang
75
. 3.4.2. Pemeringkatan Sekolah berdasarkan Hasil Ujian Nasional
Rasa takut terhadap ketidaklulusan UN tidak hanya dialami oleh siswa; hasil performa siswa suatu sekolah dalam UN kerap dijadikan salah satu aspek
penilaian utama mutu sekolah tersebut, seperti dalam sistem kluster—sistem yang
69 R. W., loc. cit. 70 Putri, loc. cit.
71 D. D. P., loc. cit. 72 Ibid.
73 Larasati, loc. cit. 74 Ibid.
75 D. D. P., loc. cit.
22
mengelompokkan sekolah berdasarkan kluster peringkat—yang menentukan kluster berdasarkan passing grade terendah dan hasil kelulusan, yang ditentukan
oleh kelulusan UN
76
. Peringkat yang diperoleh sekolah tentunya menentukan kualitas dan jumlah murid yang mendaftar ke sekolah tersebut
77
. Reputasi sekolah yang bertumpu pada hasil UN siswanya membuat proses
belajar-mengajar dalam sekolah terlalu berorientasi pada UN
78
. Sebagai akibatnya, sekolah pun melakukan berbagai upaya untuk menjamin hasil UN yang baik, dan
upaya tersebut tidak sekadar mengajar lebih giat. Selain “katrol nilai” yang kerap terjadi dalam penilaian ujian sekolah, beberapa sekolah juga menjalin semacam
“kerja sama”: pengawas yang dikirim masing-masing sekolah sengaja membiarkan—bahkan, mendukung—tindakan kecurangan dalam ruang UN
79
, agar keduanya mendapatkan hasil yang baik, meskipun dengan tidak jujur.
3.4.3. Ketidakdisiplinan Penyelenggara Ujian Nasional Salah satu faktor yang membuat siswa lebih leluasa melakukan tindakan
kecurangan adalah pihak penyelenggara dari sekolah dan pengawas yang tidak tegas—bahkan, mendukung—tindakan tersebut. Melihat guru dan pengawas yang
justru mendukung kecurangan, siswa merasa lebih santai berbuat curang karena
76 “Sistem Kluster Mendiskriminasi Sekolah”. Pikiran Rakyat. 14 Juni 2010. 77 Ibid.
78 Marjohan Usman, “Mengukur Peringkat Pendidikan Berdasarkan Skor UN Sudah Kadaluwarsa”, e-Newsletter Disdik, http:enewsletterdisdik.wordpress.commengukur-peringkat-
pendidikan-berdasarkan-skor-un-sudah-kadaluwarsa, diakses 7 Desember 2010. 79 Larasati, loc. cit.
23
tahu mereka tidak akan ditangkap
80
. Ketidakdisiplinan ini dapat disebabkan berbagai alasan, seperti belas kasihan atau tenggang rasa terhadap siswa, maupun
keinginan sekolah untuk menyandang reputasi yang baik
81
. Kejujuran pekerja dari pihak percetakan soal dan lembar jawaban UN juga
dinilai kurang, sehingga ditemukan banyak pelanggaran POS UN dalam percetakan
82
. Salah satu contoh kasusnya dalam UN 2010 adalah tindakan pembocoran soal yang dilakukan oleh suatu oknum karyawan percetakan CV
Budi Utomo, dan soal yang bocor inilah yang menjadi asal-muasal kunci jawaban yang beredar di kalangan siswa via SMS
83
.
3.5. Dampak dari Kecurangan dalam Ujian Nasional