Pelaksanaan Nyata Ujian Nasional

19

3.4. Pelaksanaan Nyata Ujian Nasional

Sebagian dari pelanggaran dalam Tabel I ditemukan dalam pelaksanaan UN di tiap sekolah mantan peserta UN yang telah diwawancara, dengan variasi tertentu. Dalam suatu sekolah swasta tertentu yang cukup disiplin, pihak penyelenggara UN dari SMA sangat menentang tindakan kecurangan 58 . Meskipun demikian, dinyatakan oleh alumninya bahwa tetap ada kecurangan dalam bentuk penggunaan kunci jawaban, yang disebarkan melalui SMS 59 . Identitas pengirim awal SMS ini umumnya tidak diketahui pasti 60 , apalagi pembuatnya, meskipun keakuratan kunci diakui sebagai lebih dari cukup untuk mendapatkan nilai bagus oleh setiap mantan peserta yang diwawancara. Sementara itu, di sekolah lain yang satu kota, SMAN 5 Bandung, guru dan pengawas justru membantu siswa berbuat curang 61 . Fenomena yang sama juga ditemukan di SMAN 28 Jakarta. Menurut penuturan alumninya, R. W., pengawas ujian berpura-pura tidak menyadari keberadaan siswa yang berbuat curang—salah satunya siswa yang menyalin jawaban dari siswa lain dengan “terang-terangan”— seakan-akan terdapat kerja sama antara sekolah tersebut dan tim pengawas 62 . Bahkan, di suatu SMA swasta, pengawas juga membantu secara langsung dengan mengajarkan gerakan tangan untuk digunakan sebagai kode dalam berbagi 58 D. D. P., loc. cit. 59 Ibid. 60 Ghyna Putri, wawancara dengan Amanda Kistilensa, komunikasi pribadi, 28 November 2010. 61 Ibid. 62 R. W., wawancara dengan Amanda K., komunikasi pribadi, 27 November 2010. 20 jawaban 63 . Disebutkan bahwa kecurangan pada UN SMAMA memang cenderung bersifat kolektif ketimbang individualis 64 . Terdapat sejumlah pelanggaran yang ditemukan, dan tercantum dalam liputan pelaksanaan UN 2010 dalam Buletin BSNP. Salah satunya adalah pembocoran soal dan jawaban oleh pihak penyelenggara UN satuan pendidikan e.g., kepala sekolah yang membacakan soal dan jawaban UN sebelum ujian dimulai 65 . Ditemukan pula guru mata pelajaran berkeliaran di sekolah sementara ujian mata pelajaran tersebut berlangsung, dan siswa yang membawa ponsel ke dalam ruang ujian 66 . Selain itu, menurut liputan tersebut pelanggaran terhadap POS UN yang ditemukan sebagian besar berasal dari pihak percetakan akibat kompetensi staf percetakan yang dianggap kurang baik 67 .

3.4. Aspek Pendorong Tindakan Kecurangan dalam Ujian Nasional