Upaya Nyata Minimalisasi Kecurangan dalam Ujian Nasional Kesimpulan

25 bahwa pengaruh kecurangan yang dilakukan peserta didik terhadap pribadinya tidak hanya dalam kelas 89 , namun mencakup seluruh aspek kehidupannya.

3.6. Upaya Nyata Minimalisasi Kecurangan dalam Ujian Nasional

Tiap tahun, dilakukan upaya untuk mengurangi pelaksanaan tindakan dalam Ujian Nasional, meskipun beberapa hal seperti penyebaran kunci jawaban, masih ditemukan dari tahun ke tahun. Sistem pelaksanaan UN sendiri mengalami perubahan; contohnya adalah UN 2010 yang memiliki UN Ulangan bagi mereka yang tidak lulus UN Utama atau UN Susulan, untuk mengurangi beban psikologis pada peserta seandainya mereka belum lulus 90 . Tim Pemantau Independen TPI juga memiliki wewenang langsung memasuki ruang ujian jika muncul tanda-tanda kecurangan 91 . Namun, sangat disayangkan, upaya-upaya ini belum berhasil meniadakan kecurangan dalam Ujian Nasional. 89 Jacqueline Eastman, et. al., “The Impact Of Unethical Reasoning On Different Types Of Academic Dishonesty: An Exploratory Study”, Journal of College Teaching Learning, Volume 5, No 12, Desember 2008, hlm. 9 90 Suryadi, loc. cit. 91 Ibid. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Kecurangan dalam Ujian Nasional adalah suatu masalah serius yang patut diperhatikan, terutama karena dampak buruknya pada perkembangan peserta didik dan pencapaian dari penyelenggaraan UN dan pendidikan secara keseluruhan. Akibat keberadaan kecurangan, hasil dari pelaksanaan UN menjadi tidak kredibel dan tidak dapat dimanfaatkan untuk memetakan mutu pendidikan di Indonesia. Meskipun kecurangan ini dianggap “lumrah” oleh siswa, kasus yang terungkap tidak begitu banyak, dan meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk menangkal kecurangan yang terjadi, kasus kecurangan seperti pembocoran soal marak terjadi. Pada umumnya, kecurangan dilakukan oleh pihak siswa dan penyelenggara satuan pendidikan yang, tentunya, memiliki kepentingan dengan hasil UN—siswa demi kelulusan, penyelenggara satuan pendidikan demi nama baik institusi—sehingga berusaha mencapai hasil yang baik dengan cara yang tidak sah. Penyebab dari perilaku ini juga ketidakpercayaan peserta dengan kemampuannya sendiri, terutama di bawah tekanan UN yang batas minimal kelulusannya naik tiap tahun. 26 27

4.2. Saran