31
Lampiran A TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN D. D. P.
HariTanggal Wawancara: Minggu27 November 2010. Identitas Informan
Nama: D. D. P. Status: Mahasiswa Tingkat 2 Universitas Kristen Maranatha
Jenis kelamin: Lelaki Peserta UN tahun: 2009
SMA dan Jurusan Asal: - sekolah dirahasiakan, IPS
Pewawancara P: Bagaimana perasaan Anda ketika memasuki Kelas 3, dan
mengetahui bahwa tahun tersebut Anda harus menghadapi UN?
D: Yah, nggak takut-takut amat, sih, soalnya dari dulu sudah dikasih tahu kalau
ujian sekolah [UAS] tuh lebih susah dari ujian negara [UN], jadi santai saja.
P: Biasanya siswa lebih takut terhadap UN ketimbang UAS, kok berbeda di
sekolah Anda?
D: Beda, di SMA saya tuh kalau lulus UAN tapi nggak lulus UAS, tetap saja
nggak lulus, dan UAS tuh nggak ada yang digampangin biar jadi lulus.
P: Berarti sekolah Anda disiplin sekali, ya... Apakah dengan demikian siswa di
sekolah Anda menjalani UN dengan nyantai, tanpa nyontek dan sebagainya?
32
Lampiran A TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN D. D. P. sambungan
D: Nggak juga, [s]ontek-menyontek itu pasti ada di sekolah mana pun. Saya juga
ikut terlibat.
P: Bukankah lebih santai menghadapi UN ketimbang UAS? D: Untuk jaga-jaga... Kalau-kalau soal yang keluar aneh-aneh, jadi sudah ada
pegangan.
P: Hm, apakah Anda tidak yakin atas kemampuan Anda sendiri? D: Yakin, sih, tapi kan kalau sesuatu ada pegangan tuh, jadi merasa lebih aman,
apalagi kalau nilai yang keluar bisa bagus atau mendekati sempurna.
P: Dan bagaimana nilai Anda, dan teman-teman Anda? Mendekati sempurna?
Bagaimana dengan yang nggak pakai?
D: Yang menggunakan [s]ontekan jelas nilainya jadi bagus-bagus. Yang biasanya
nilainya jelek juga jadi bagus. Kalau yang nggak pakai sih karena mereka memang pintar, jadi nilai mereka pasti bagus.
P: Anda merasa tidak pintar? D: Nggak.
P: Apakah teman-teman Anda yang menyontek itu tidak pintar juga?
33
Lampiran A TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN D. D. P. sambungan
D: Yap,dan beberapa yang sebenarnya biasa saja juga ikut nyontek. Kayaknya
biar mereka juga merasa aman...
P: Bisa jadi, ya... Apakah dengan itu menurut Anda hal itu menjadi sah untuk
dilakukan?
D: Hahaha, kalau sah sih jelas nggak... Yang namanya curang itu nggak sah, tapi
ini demi kelulusan saja. Nggak lucu juga kalau udah 3 tahun sekolah di SMA, gara-gara ini nggak lulus, harus ngulang lagi...
P: Tentang kelulusan, tentu kalau banyak siswa yang nggak lulus, hal itu akan
berdampak buruk bagi imej sekolah juga... Bagaimana pandangan pihak guru dan sekolah tentang menyontek saat UN?
D: Mereka sangat tidak setuju... Banyak upaya juga dari guru biar murid-
muridnya nggak nyontek,tapi sepertinya murid-muridnya lebih pintar nyembunyiin [s]ontekannya. Biasanya pagi-pagi [mereka] sudah menghapal kunci
jawabannya. Sebelum masuk kelas, kunci jawaban yang sudah dihapal dibuang.
P: Kunci jawaban ini didapat dari mana, ya? D: Kalau saya sih dapatnya dari teman, malam sebelum ujian tuh dikirimin SMS
kunci jawaban, terus dihapalin saja... Tapi ada beberapa teman yang beli soal, nggak tahu tuh dapatnya dari mana.
34
Lampiran A TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN D. D. P. sambungan
P: Kalau melihat keakuratan kunci jawaban, kira-kira kunci jawaban ini