PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: SIFAT LARUTAN DAN KONSEP ASAM BASA
KELOMPOK KOMPETENSI A
86
1. Sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya
Larutan termasuk ke dalam campuran homogen yang komponennya terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang biasa digunakan adalah air, sedangkan zat
terlarut terdiri dari berbagai senyawa baik senyawa ion maupun senyawa kovalen.
a. Larutan elektrolit – nonelektrolit
Berdasarkan daya hantar listriknya larutan digolongkan menjadi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Larutan elektrolit yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik, seperti larutan garam dapur, natrium hidroksida, hidrogen klorida, amonia, cuka, dan jeruk nipis. Sedangkan Larutan nonelektrolit yaitu larutan yang tidak
menghantarkan arus listrik, seperti larutan gula, dan alkohol. Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?
Jika larutan elektrolit dialiri arus listrik, ion-ion dalam larutan akan bergerak menuju elektrode dengan muatan yang berlawanan. Melalui cara ini, arus listrik
akan mengalir dan ion bertindak sebagai penghantar arus listrik. Akibatnya, larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik. Gula pasir, urea, dan alkohol
jika dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion. Dalam larutanya, zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral yang tidak bermuatan listrik
sehingga larutan-larutan tersebut tidak menghantarkan arus listrik atau non elektrolit.
Berdasarkan penjelasan ini, penyebab larutan dapat menghantarkan listrik adalah karena adanya ion- ion positif dan ion negatif yang berasal dari senyawa
elektrolit yang terurai dalam larutan. Penguraian senyawa elektrolit menjadi ion-ionnya disebut reaksi ionisasi.
Contohnya NaCl yang terdiri dari ion-ion Na
+
dan Cl
–
, mula-mula berbentuk kristal padat. Setelah dilarutkan dalam air terurai menjadi ion-ion Na
+
dan Cl
–
seperti pada gambar 4.1.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: SIFAT LARUTAN DAN KONSEP ASAM BASA
KELOMPOK KOMPETENSI A
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
87
Gambar 4.1. Pelarutan NaCl dalam air
Persamaan reaksinya ditulis NaCls
O H
2
Na
+
aq + Cl
–
aq NaCl padat ion Na
+
ion Cl
-
dalam air
b. Kekuatan Larutan Elektrolit
Berdasarkan data percobaan, larutan elektrolit dikelompokkan menjadi larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah:
1 Larutan elektrolit kuat yaitu larutan yang daya hantar listriknya kuat, contohnya larutan NaCl, NaOH, HCl, H
2
SO
4
. Ilustrasi ion-ion dalam larutan elektrolit kuat dapat dilihat pada gambar
berikut
Gambar 4.2. Ilustrasi parikel dalam larutan hidrogen klorida dan larutan natrium klorida
Sumber: Zumdahl, Chemistry, 2010
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: SIFAT LARUTAN DAN KONSEP ASAM BASA
KELOMPOK KOMPETENSI A
88
2 Larutan elektrolit lemah yaitu larutan yang daya hantar listriknya lemah, contohnya larutan CH
3
COOH dan NH
3
. Ilustrasi partikel dalam larutan asam lemah dapat dilihat pada gambar 4.3
Gambar 4.3. Ilustrasi partikel dalam larutan asam asetat
Sumber: Zumdahl, Chemistry, 2010.
Sebagian asam asetat dalam air adalah molekul yang berikatan.
Hanya sebagian kecil molekul yang terionisasi.
Bagaimana perbedaan HCl dan CH
3
COOH ketika dilarutkan dalam air? Jika HCl dilarutkan dalam air, hampir seluruh molekul HCl akan terurai
membentuk ion H
+
dan ion Cl
–
. HCl terionisasi sempurna. HClaq
H+aq + Cl
–
aq CH
3
COOH di dalam air, tidak terionisasi sempurna tetapi hanya sebagian, CH
3
COOH sekitar 0,4 molekul yang terionisasi. Artinya jika CH
3
COOH dilarutkan dalam air, jumlah ion H
+
dan ion CH
3
COO
–
masing-masing hanya 0,004 bagian dari asam asetat mula-mula.
CH
3
COOHaq H
+
aq + CH
3
COO
–
aq Berdasarkan uraian di atas, kekuatan daya hantar listrik dari larutan elektrolit
bergantung dari jumlah ion-ion yang ada dalam larutan.