25
Gambar 21. Proses double sizer pada kayu lapis 15.Selanjutnya dilakukan pendempulan putty pada permukaan kayu lapis yang tidak rata dan
berlubang, lalu dilakukan pengampelasan terakhir sander finishing. 16.Proses akhir dari produksi kayu lapis yaitu sortasi yang menentukan kelas kayu lapis sesuai
dengan mutunya. Kemudian dilakukan pengepakan dan dimasukkan ke gudang yang merupakan hasil produksi yang siap dijual.
Mutu produk kayu lapis sesuai dengan standar mutu negara-negara yang dituju, antara lain Cina, Malaysia, Singapura, Taiwan, Korea, dan Timur Tengah. Negara-negara tersebut memiliki
standar mutu yang tidak terlalu ketat dan tidak mewajibkan untuk bersertifikasi. Mutu yang ditetapkan meliputi pengecekan pelekatan, kadar air, jenis, berat jenis, warna, ketebalan lapisan,
ukuran, kelengkungan, karakteristik natural, karakteristik pabrik, inti kayu, dan pengemasan. Produk yang bermutu didukung oleh prosedur kerja dan peran teknologi pendukung yang baik.
CV Mekar Abadi belum memiliki standar operasional prosedur, tetapi perawatan mesin dilakukan secara berkala. Pengecekan mesin dilakukan sebelum melakukan produksi dan setiap minggu
dilakukan perawatan mesin didukung oleh tenaga ahli mekanik. Selain itu, dengan adanya perkembangan teknologi pengolahan kayu yang dapat meningkat mutu produk, CV Mekar Abadi
berusaha untuk mengadakan restrukturasi mesin kayu lapis. Restrukturasi dimulai dengan penambahan rotary 9 feet yang dapat mengkonversi log menjadi face dan back.
4.1.5 Limbah Proses Produksi Kayu Lapis
Proses produksi di industri kayu lapis menghasilkan sisa produksi berupa limbah. Setiap unit proses menghasilkan limbah, antara lain limbah padat, limbah cair, dan limbah udara. Ketiga jenis
limbah tersebut akan dijelaskan dibawah ini. Limbah padat dari proses produksi kayu lapis terdiri dari beberapa jenis dan dampak
pencemarannya pada Tabel 5.
26
Tabel 5. Jenis dan dampak pencemaran limbah padat di industri kayu lapis
Sumber Limbah Jenis Limbah
Dampak Pencemaran
Unit pembersihan log Kulit kayu basah
Tanah, air Unit rotary
Serbuk kayu sisa potongan log Tanah, udara
Potongan log basah Tanah, air
Kayu bulat busuk Tanah
Serpihan kayu basah Tanah, air
Serpihan kayu kering Tanah
Serpihan vinir kering Tanah
Unit stik Sisa tali plastik
Tanah Unit repair vinir dan face-
back Kertas sisa gummed tape
Tanah Serpihan vinir kering
Tanah Mesin glue spreader
Sisa perekat glue Tanah
Kerak sisa perekat Tanah
Unit repair platform dan kayu lapis
Kerak sisa dempul Tanah, udara
Mesin double sizer Potongan kayu lapis
Tanah Boiler
Jelaga boiler Udara
Abu sisa pembakaran Tanah
Kerak sisa pembakaran Tanah
Berdasarkan hasil pengamatan, limbah padat yang paling dominan adalah limbah kayu. Limbah kayu yang terbentuk berupa kulit kayu tidak dapat diolah, serpihan kayu dan vinir, potongan
kayu yang tidak sesuai ukurannya, dan serbuk kayu. Proses produksi kayu lapis secara keseluruhan menghasilkan sisa produksi berupa limbah sekitar 40-50. Penanganan limbah kayu di CV Mekar
Abadi berupa potongan kayu kering, kulit kayu kering, dan serbuk kayu digunakan untuk bahan bakar boiler. Bahan bakar boiler 10 nya merupakan limbah kayu yang dibeli dari luar perusahaan.
Serpihan vinir kering digunakan sebagai bahan tambalan untuk repair vinir, face-back, platform, dan kayu lapis.
Kulit kayu basah, potongan log basah, kayu busuk, serta sisa perekat dibuang dan ditimbun di lahan terbuka yang dimiliki perusahaan. Jika pembuangan ini terus berlanjut, maka akan terjadi
akumulasi dampak lingkungan. Oleh karena itu, limbah harus diminimalkan dan diolah dengan baik. Semakin meningkatnya limbah yang dibuang maka semakin luas lahan pembuangan yang harus
disediakan. Limbah tersebut juga menimbulkan bau yang tidak sedap, gangguan estetika lingkungan, serta terjadinya pencemaran tanah. Selain itu, terdapat limbah dari aktifitas pendukung berupa kerak
dan abu sisa pembakaran pada boiler dan limbah domestik. Limbah domestik merupakan limbah padat sisa dari aktivitas para tenaga kerja, mengingat bahwa CV Mekar Abadi adalah industri padat
karya. Limbah cair di CV Mekar Abadi berasal dari sisa pencucian glue spreader, dan buangan dari
mesin-mesin seperti hot press dan peralatan lainnya. Air pencucian glue umumnya mengandung formaldehida dan amonia. Selain itu, limbah cair dari sisa pengasahan mesin kupas di unit proses
rotary mengandung logam berat, air blow down boiler mengandung senyawa fosfat dan panas.
27
Limbah cair juga dihasilkan dari air perendaman log dan air dari aktivitas pemeliharaan mesin yang mengandung pelumas. Limbah cair domestik juga sangat besar, mengingat jumlah tenaga kerja yang
sangat banyak. Limbah cair sisa pencucian glue spreader serta buangan dari mesin-mesin seperti hot press dan
peralatan lainnya dialirkan melalui saluran drainase menuju bak peresapan dengan ukuran sekitar 2 x 3 m
2
. Apabila ada hujan, maka debit air dari dalam akan menjadi besar dan meluap dari bak peresapan mengalir ke sungai. Pada unit proses rotary, limbah cair perendaman log dan aktivitas
lainnya langsung dibuang ke sungai melalui saluran drainase yang ada di pabrik. Tabel 6. Jenis dan dampak pencemaran limbah udara di industri kayu lapis
Jenis limbah Sumber limbah
Pencemaran
Debu kayu Pengampelasan
Tanah, udara Formaldehida
Pelaburan perekat, pengempaan panas Udara
Amoniak Pelaburan perekat, pengempaan panas
Udara Gas CL
2
Gas dari pengempaan panas Udara
Gas CO
2
, CO, NOx,VOC Cerobong boiler berbahan bakar kayu
Udara Jelaga
Boiler saat blow up Tanah, udara
Uap aseton dan toluen Dempul
Udara Uap air dan VOC
Pengeringan vinir Udara
Kebisingan Mesin produksi
Udara Sumber : Nurendah 2006
Tabel 6 menjelaskan bahwa limbah udara secara spesifik dari produksi kayu lapis dapat dihasilkan dari beberapa bahan kimia. Dalam penanganan debu kayu, CV Mekar Abadi menggunakan
mesin penghisap debu cyclon yang ditempatkan dibagian pabrik untuk menghisap debu hasil proses produksi. Jumlah mesin cyclon yang terbatas, dua buah, maka bagi pekerja masih dirasa terganggu.
Oleh karena itu, CV Mekar Abadi menghimbau pekerja untuk memakai masker. Pada umumnya pabrik kayu lapis menggunakan cyclon untuk menangkap debu kayu, tetapi
debu di atas 400 mesh sulit untuk dipisahkan dengan metode ini. Partikel yang berukuran lebih kecil dari 5 mikron dapat mencapai alveoli dan 1 mikron memiliki peluang besar untuk mengendap di paru-
paru, sementara pabrik yang telah menginvestasikan alat ini lima kali lebih mahal King and Magid, 1980.
Limbah B3 yang terdapat di CV Mekar Abadi yaitu ceceran oli pada mesin glue spreader, sisa cairan pengasahan pisau yang mengandung logam, dan oli bekas pada unit proses rotary. Limbah B3
yang terbuang langsung ke lingkungan akan mengakibatkan pencemaran dan berbahaya bagi kelangsungan ekosistem pada lingkungan tersebut.
4.1.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja