47
banyak kelemahan yaitu lambatnya pengembangan teknologi, kepemilikan modal finansial, dan kurangnya perhatian terhadap kebijakan pemerintah daerah. Hal ini dikarenakan manajemen
perusahaan yang kurang terorganisir dan sumber daya manusia yang masih rendah. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup 2000,
pelaksanaan produksi bersih lebih mengarahkan pada pengaturan diri sendiri self regulation, daripada pengaturan secara command and
control. Jadi pelaksanaan program produksi bersih ini tidak hanya mengandalkan peraturan pemerintah saja, tetapi lebih didasarkan pada kesadaran untuk merubah sikap, cara pandang, dan
tingkah laku. AHP juga digunakan untuk menentukan urutan prioritas alternatif strategi program produksi
bersih. Urutan alternatif strategi produksi bersih dari prioritas yang paling penting yaitu sosialisasi serta pelatihan penerapan produksi bersih dan peningkatan kualitas kayu lapis 0.465, pengembangan
transfer teknologi dan pengendalian limbah terpadu 0.226, penetapan instrumen kebijakan terhadap pengelolaan lingkungan program produksi bersih 0.191, pemberian insentif bagi industri pelaku
produksi bersih 0.118. Hal ini berarti untuk memaksimalkan produktivitas kayu lapis dengan penerapan strategi produksi bersih, alternatif strategi yang diprioritaskan terlebih dahulu adalah
sosialisasi serta pelatihan penerapan produksi bersih dan peningkatan kualitas kayu lapis.
Gambar 26. Hasil perhitungan bobot alternatif strategi produksi bersih dengan AHP
4.2.2.4 Implementasi Program Produksi Bersih
Implementasi program produksi bersih berupaya untuk mencapai tujuan yaitu memaksimalkan produktivitas kayu lapis dengan penerapan strategi produksi bersih. Namun, penentuan strategi
produksi bersih yang tepat harus menyesuaikan dengan kondisi industri kayu lapis pada saat ini. Strategi untuk memaksimalkan produktivitas kayu lapis dengan implementasi program produksi
bersih diwujudkan dari penggabungan hasil analisis SWOT, AHP, dan pengamatan kondisi CV Mekar Abadi sebagai berikut.
1. Pengembangan kelembagaan untuk sosialisasi serta pelatihan penerapan produksi bersih dan peningkatan kualitas kayu lapis dengan cara:
a. Pemerintah Kabupaten Wonosobo membuat lembaga khusus daerah yang bekerjasama dengan Pusat Produksi Bersih Nasional untuk membantu industri dalam melaksanakan program
produksi bersih. Selain itu, industri kayu lapis merupakan salah satu industri andalan di Kabupaten Wonosobo. Oleh karenanya diperlukan lembaga khusus daerah yang bekerjasama
dengan APKINDO dan Balitbang Hasil Hutan untuk memberikan bimbingan terhadap masalah peningkatan mutu kayu lapis.
48
b. Lembaga-lembaga tersebut akan memberikan informasi, pelatihan, konsultasi, dan pengawasan terhadap industri kayu lapis dalam menjalankan program produksi bersih untuk peningkatan
mutu kayu lapis. 2. Pengembangan teknologi seperti inovasi, modifikasi, dan pengontrolan mesin dapat
meningkatkan efisiensi energi dan bahan baku serta meminimalkan limbah. Strategi ini berkaitan dengan opsi teknik teknologi, antara lain good housekeeping pada glue spreader,
coldpress, hot press, dan sander ; inovasi pada sistem penggulungan rotary ; serta modifikasi padapenampung glue dan boiler.
3. Peningkatan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat, lingkungan, dan sistem K3 melalui program produksi bersih. Strategi ini berhubungan dengan opsi teknik teknologi pemberian
peralatan K3 pada pekerja. 4. Dukungan pemerintah daerah melalui penetapan kebijakan, hukum serta penghargaan yang
tepat terhadap industri yang melakukan pengendalian limbah. 5. Peningkatan pengendalian limbah serta perhitungan volume dan biaya pengendalian limbah.
Strategi ini berhubungan dengan opsi teknik teknologi pembuatan IPAL. 6. Penyusunan SOP dan peningkatan manajemen operasional sehingga efisiensi bahan baku dapat
tercapai. Strategi ini berhubungan dengan opsi teknik teknologi pembuatan SOP. 7. Mengadakan training terhadap karyawan dan penggunaan sertifikasi sehingga dapat
memperluas pasar.
4.3 Pembangunan Berkelanjutan
Bahan baku berupa log dan balok albasia CV Mekar Abadi berasal dari hutan rakyat daerah Kabupaten Wonosobo. Hutan rakyat yaitu hutan milik individu yang dikelola sendiri. Kapasitas
bahan baku per tahun CV Mekar Abadi mencapai 156,000 m
3
. Menurut BPS Kabupaten Wonosobo tahun 2009, jumlah penebangan tegakan albasia mencapai 424,161.64 m
3
tahun. Hal ini mengartikan bahwa ketersediaan albasia di Kabupaten Wonosobo untuk bahan baku kayu lapis di CV Mekar Abadi
masih tercukupi. Namun, dari hasil wawancara dengan karyawan perusahaan yang mengurusi bahan baku didapat hasil bahwa setiap tahunnya terdapat rentang waktu dimana perusahaan mengalami
kekurangan bahan baku. Hal ini dikarenakan petani kayu banyak yang menggunakan sistem tebang butuh. Tebang butuh merupakan sistem penebangan yang didasarkan pada kebutuhan ekonomi si
petani. Misalkan jika petani memerlukan kebutuhan uang yang sudah mendesak maka si petani akan menebang tegakan albasia walaupun umur kayu masih muda. Sebaliknya jika petani belum
membutuhkan uang maka tegakan albasia tidak akan ditebang. Secara sederhana, pemenuhan bahan baku kayu lapis CV Mekar Abadi melalui penebangan tegakan albasia berdampak positif bagi
masyarakat sekitar karena dapat meningkatkan pendapatan petani hutan rakyat. Namun disisi lain dapat berdampak negatif kerena menurunkan kualitas udara sekitar dan menurunkan ruang terbuka
hijau. Kapasitas terpasang dari industri perkayuan khususnya industri kayu lapis yang terus
meningkat melebihi kapasitas penyediaan bahan baku secara lestari sehingga nantinya akan terjadi kekurangan supply yang berpotensi meningkatkan kegiatan penebangan secara liar. Kondisi yang
diinginkan tentu saja menghilangkan penebangan secara liar sebagai alternatif pemenuhan kekurangan tersebut. Dengan demikian diperlukan alternatif lain, misalnya melalui impor kayu atau bila hal ini
tidak memungkinkan maka harus dilakukan restrukturisasi industri kayu lapis dengan mengutamakan keseimbangan supply-demand secara lestari. Selain itu, sebagian besar petani belum juga mengerti
tentang pentingnya hutan lestari. Hal ini juga menjadi faktor yang berpengaruh dalam penurunan