Analisis Teknik-Teknologi Analisis Penerapan Produksi Bersih

31 14.245 m 3 14.385 m 3 13.325 m 3 12.995 m 3 12.015 m 3 16.768 m 3 15.698 m 3 14.048 m 3 13.058 m 3 Gambar 22. Neraca massa proses produksi kayu lapis di CV Mekar Abadi Neraca massa diatas dapat menghasilkan perhitungan rendemen sebesar 44. Berarti masih banyak limbah yang dihasilkan dari proses produksi kayu lapis di CV Mekar Abadi. Berdasarkan neraca massa dapat dilihat bahwa jumlah limbah terbesar ada di unit proses rotary, sedangkan unit- unit proses lain yang menghasilkan loss dan limbah adalah cold press, hot press, double sizer, dan sander. Sumber-sumber limbah yang telah diketahui melalui neraca massa selanjutnya dikaji dengan analisis teknik-teknologi yang akan menghasilkan opsi-opsi produksi bersih yang tepat.

4.2.2.1 Analisis Teknik-Teknologi

Pada CV Mekar Abadi terdapat beberapa teknik-teknologi yang kurang tepat dan cenderung merugikan perusahaan pada beberapa unit proses dan aktivitas produksi. Teknik-teknologi tersebut selanjutnya dianalisis sehingga dapat dicari solusi untuk teknik-teknologi yang tepat dan berguna meningkatkan produktivitas perusahaan. Tabel 8 dan 9 menjelaskan tentang peluang opsi produksi bersih pada unit proses dan aspek kegiatan di CV Mekar Abadi. Platform plywood 13.058 m 3 Face and back 1.187 m 3 Log albasia 25.193 m 3 Rotary Vinir 16.628 m 3 Kadar Air 50 pengeringan perekatan Vinir 16.628 m 3 Kadar Air 14 Limbah kayu 8.565 m 3 Uap air 36 Glue 0.14 m 3 Cold press Loss tebal 1.07 m 3 Hot press Loss tebal 1.65 m 3 Sander Serbuk kayu 0.99 m 3 Glue 0.14 m 3 perekatan Cold press Loss tebal 1.06 m 3 Hot press Loss tebal 0.33 m 3 Doble sizer Potongan kayu 0.98 m 3 Sander Serbuk kayu 0.33 m 3 Plywood 11.685 m 3 32 Tabel 8. Opsi produksi bersih pada setiap unit proses Unit proses Opsi produksi bersih Sortir log Good housekeeping: penyortiran log yang masuk harus teliti Rotary Penggantian sistem penggulungan vinir manual dengan sistem konveyor Good housekeeping: Pengontrolan MC pada vinir Penggantian air pada bak perendaman serta mengontrol pH dan suhu Join core Good housekeeping: penanganan vinir dan face-back yang baik untuk mencegah agar tidak pecah atau sobek Glue spreader Good housekeeping: pengontrolan input glue melalui pipa ke mesin glue spreader agar tidak tumpah Good housekeeping: pengontrolan roll di glue spreader agar glue tidak meluap dan tumpah. Modifikasi penampung glue yang meluap agar tidak tercecer ke lantai pabrik Cold press Good housekeeping: pengecekan mesin dan pengontrolan tekanan Hot press Good housekeeping: pengecekan mesin dan pengontrolan tekanan serta temperatur Sander Good housekeeping: pengecekan mesin terutama mengecek ketersediaan amplas sebelum produksi Boiler Pemasangan termometer pada boiler Pelapisan pada pipa steam untuk menahan suhu steam Good housekeeping sebaiknya dilakukan pada penyortiran log secara teliti dan mempunyai standar yang jelas. Log albasia sebagai material input minimal berumur 5 tahun. Namun, seringkali log albasia yang berumur 3 tahun masih dijadikan material input. Akibatnya vinir mudah pecah karena umur kayu yang masih muda. Selain itu, terkadang log yang sudah busuk juga dijadikan material input. Pada unit proses rotary, penggulungan vinir masih dilakukan secara semi-otomatis dengan tenaga manusia dibantu mesin penggulung. Vinir mudah retak dan terputus karena tarikan oleh tenaga kerja serta getaran yang ditimbulkan oleh mesin penggulung yang frekuensinya sangat besar. Penggunaan konveyor sangat membantu untuk meminimalkan tarikan dan getaran sehingga tidak diperlukan mesin penggulung. Vinir yang dihasilkan dari mesin rotary selanjutnya disusun dan menunggu untuk proses selanjutnya. Vinir didiamkan hingga beberapa hari, sehingga kadar air vinir naik jika cuaca hujan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengontrolan MC vinir untuk memudahkan penanganan pada proses selanjutnya. Air pada bak perendaman tidak pernah diganti sehingga warna air menjadi hitam dan keruh. Suhu dan pH pada bak perendaman juga tidak pernah dikontrol. Jika dibiarkan maka akan berakibat log menjadi rusak karena zat dan kotoran pada air. Selain itu mutu produk juga akan menurun. Pada unit proses join core, seringkali vinir dan face-back mudah sobek dan rusak karena pekerja kurang hati-hati dalam repair dan penanganannya. Hal ini dapat merugikan perusahaan 33 karena mutu produk kayu lapis turun serta meningkatnya biaya produksi untuk menambahkan dempul. Oleh karena itu, pelatihan untuk pekerja menjadi sangat penting. Pipa yang mengalirkan glue menuju glue spreader berupa pipa plastik setengah lingkaran untuk memudahkan pembersihan pipa. Namun terkadang pekerja lalai dalam pengontrolan kran untuk aliran glue sehingga glue tumpah karena laju alir yang besar. Oleh karena itu, sebaiknya pekerja melakukan pengontrolan dengan baik. Selain itu, glue sering tumpah di mesin glue spreader karena melebihi kapasitas roll. Oleh karena itu, pekerja sebaiknya mengatur dan mengontrol roll sebelum dialirkan glue. Tumpahan glue di lantai produksi dan mesin meningkatkan limbah yang dibuang. Modifikasi mesin untuk menampung dan me-reuse glue yang tumpah dapat meminimalkan limbah. Tekanan di cold press terkadang tidak terkontrol dan tekanannya sangat besar karena kerusakan pada pressure gage. Akibatnya mengurangi ketebalan kayu lapis yang dihasilkan karena tekanan yang besar. Hal ini dapat merugikan perusahaan karena kayu lapis tidak dapat dijual dengan ketebalan yang kurang dari standar. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan pengecekan sebelum produksi. Sama halnya dengan hot press juga sebaiknya dilakukan pengecekan sebelum produksi. Proses produksi kayu lapis sering terhenti bahkan sampai satu hari karena tidak tersedianya amplas pada sander. Penurunan produktivitas dapat menurunkan keuntungan perusahaan. Seharusnya dilakukan pencegahan dengan pengecekan ketersediaan amplas sebelum berproduksi. Temperatur pada boiler tidak bisa diketahui karena tidak adanya termometer pada boiler. Oleh karenanya perlu dipasang hygro-termometer pada boiler. Temperatur pada ruang pengeringan kiln dry biasanya tidak memenuhi standar yaitu 120 C. Hal ini dikarenakan pipa besi yang mengalirkan steam tidak dilapisi sehingga panas steam keluar ke lingkungan sekitar. Sebaiknya pipa steam dilapisi glasswhole agar menahan panas steam. Tabel 9. Opsi produksi bersih pada aspek kegiatan Aspek kegiatan Aktivitas perbaikan Lay out Tata letak pabrik diperbaiki dengan memindahkan mesin doble sizer sebelum sander finishing. SOP Membuat SOP dan menempelkan pada setiap unit proses dan mesin IPAL Pembuatan IPAL untuk pengolahan limbah cair K3 Pemberian masker filter udara atau masker corong, kacamata safety, baju anti api, dan earplug pada pekerja di unit proses yang dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan pekerja Lay out ruang proses produksi kayu lapis pada Lampiran 3 menunjukkan letak double sizer setelah sander finishing. Menurut diagram alir proses produksi seharusnya double sizer merupakan tahap proses sebelum tahap proses sander finishing. Hal ini berakibat ketidakteraturannya proses distribusi bahan dan menyebabkan voluminous pada ruang pabrik. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan pemindahan mesin. CV Mekar Abadi belum memiliki standar operasional prosedur, akibatnya banyak pekerja yang belum mengerti pentingnya tata cara operasi untuk meningkatkan mutu produk dan mengurangi limbah. Oleh karena itu, sangat penting untuk membuat SOP dan menempelkan pada setiap unit proses dan mesin. Standar operasional prosedur juga mencegah terjadinya pemborosan energi dan bahan baku. Limbah cair pada unit proses kayu lapis hanya ditampung oleh bak peresapan, sehingga jika hujan akan meluap dan mengalir ke sungai. Hal ini sangat membahayakan bagi lingkungan sekitar karena adanya kandungan zat B3 dan logam berat dalam limbah cair. Oleh karena itu, instalasi pengolahan air limbah sangat diperlukan. Instalasi pengolahan air limbah yang disarankan yaitu IPAL 34 dengan lumpur aktif dengan melihat kondisi lahan CV Mekar Abadi yang tidak luas untuk IPAL. IPAL dengan lumpur aktif memiliki beberapa kriteria yang diinginkan perusahaan, yaitu : 1. Efisiensi pengolahan dapat mencapai standar baku mutu air limbah yang disyaratkan. 2. Pengelolaan harus mudah. 3. Konsumsi energi sedapat mungkin rendah. 4. Biaya operasinya rendah. 5. Lumpur yang dihasilkan kecil. 6. Dapat digunakan untuk air limbah dengan BOD yang cukup besar. 7. Dapat menghilangkan amonia sampai mencapai standar baku mutu yang berlaku. 8. Perawatan mudah dan sederhana. Pada kenyataannya, CV Mekar Abadi belum mampu untuk melaksanakan semua opsi produksi bersih karena keterbatasan modal dan waktu. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan beberapa opsi yang berpotensi untuk diterapkan pada CV Mekar Abadi dengan besarnya modal dan waktu yang sesuai. Pemilihan opsi produksi bersih didasarkan pada unit proses dan mesin yang menjadi sumber limbah terbesar dalam neraca massa. Selain itu, opsi yang dipilih juga berpotensi untuk menghasilkan keuntungan paling besar. Tabel 10 menjelaskan beberapa potensi opsi produksi bersih yang direkomendasikan untuk diterapkan di CV Mekar Abadi. Tabel 10. Potensi opsi produksi bersih di CV Mekar Abadi Unit proses dan aspek kegiatan Opsi produksi bersih yang dapat diterapkan Rotary Penggantian sistem penggulungan vinir manual dengan sistem konveyor Join core Good housekeeping: penanganan vinir dan face-back yang baik untuk mencegah agar tidak pecah atau sobek Glue spreader Modifikasi penampung glue yang meluap agar tidak tercecer ke lantai pabrik Boiler Pemasangan termometer pada boiler Pelapisan pada pipa steam untuk menahan suhu steam SOP Membuat SOP dan menempelkan pada setiap unit proses dan mesin IPAL Pembuatan IPAL untuk pengolahan limbah cair

4.2.2.2 Analisis Finansial