50
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan neraca massa proses produksi kayu lapis di CV Mekar Abadi, dapat diidentifikasikan beberapa unit proses yang menjadi sumber limbah. Hasil identifikasi sumber limbah
digunakan untuk mengetahui potensi dari opsi-opsi produksi bersih. Analisis teknik-teknologi di CV Mekar Abadi menghasilkan 13 potensi opsi produksi bersih pada unit-unit proses yang kurang efisien
dan menjadi sumber penghasil limbah. Selain itu, analisis teknik-teknologi menghasilkan empat opsi perbaikan untuk beberapa aspek kegiatan yang kurang efektif. Berdasarkan analisis ini, opsi yang
yang diprioritaskan adalah penggantian sistem rotary dengan konveyor, penanganan vinir dan face- back dengan baik, modifikasi penampung glue, pemasangan termometer dan pelapisan pipa steam
pada boiler, membuat SOP, serta pembuatan IPAL. Analisis finansial memprioritaskan opsi-opsi produksi bersih yang berpotensi menghasilkan
keuntungan. Opsi terpilih adalah opsi yang diprioritaskan pada analisis teknik teknologi dengan total biaya investasi sebesar Rp 206,593,027. Keuntungan dan penghematan yang didapat CV Mekar
Abadi dari penerapan opsi produksi bersih sebesar Rp 65,210,649, dengan payback period selama 3 bulan 5 hari.
Hasil analisis SWOT menggunakan pendekatan kuantitatif menempatkan CV Mekar Abadi pada posisi kuadran I pada matriks SWOT. Kuadran I menunjukkan suatu industri yang kuat dan
berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah agresif. Analisis SWOT menggunakan pendekatan kualitatif menghasilkan 10 alternatif strategi. Kesepuluh alternatif strategi tersebut
diringkas dalam empat alternatif strategi pada AHP. AHP menghasilkan bobot tertinggi pada alternatif strategi sosialisasi serta pelatihan penerapan produksi bersih dan peningkatan mutu kayu
lapis. Implementasi produksi bersih menghasilkan beberapa strategi produksi bersih yang akan
diterapkan di CV Mekar Abadi. Strategi ini diperoleh dari kombinasi hasil AHP dan analisis SWOT dengan melihat kondisi dari CV Mekar Abadi. Terdapat tujuh strategi produksi bersih yang tepat
untuk digunakan CV Mekar Abadi. Strategi implementasi produksi bersih yang diutamakan adalah sosialisasi serta pelatihan penerapan produksi bersih dan peningkatan mutu kayu lapis.
5.2 Saran
1. Perlu dukungan pemerintah daerah untuk sosialisasi program produksi bersih pada industri kayu lapis dan masyarakat. Selain itu, pemerintah juga perlu merencanakan sistem limbah
terpadu untuk industri kayu lapis. 2. Pengembangan pengelolaan limbah cair dan limbah udara oleh industri agar tidak mencemari
lingkungan. Selain itu, diperlukan penyusunan SOP dan perbaikan manajemen operasional. 3. Beberapa saran untuk penelitian lanjutan adalah sebagai berikut :
a. Penelitian lebih lanjut pada life cycle analysis untuk perhitungan neraca energi dan pengendalian energi yang digunakan.
b. Kajian lebih lengkap tentang recycle limbah cair agar dapat mengurangi penggunaan sumber daya air.
51
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin MD. 2006. Formalin dalam makanan. httpwww.freelist.orgarchivesppi012006msg 0209.html. [26 September 2011].
Andrianto R. 2010. The Analysis of Competing Strategy by Swot Analysis Approach [makalah]. Semarang: Universitas Diponegoro.
David FR. 1999 Manajemen strategis: konsep 7 th ed.. Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall, Inc., hal 191.
Dwiprabowo H. 2009a. Analisis daya saing ekspor panel-panel kayu Indonesia dan Malaysia. J Analisis Kebijakan Hutan 6 2: 151-160.
Dwiprabowo H. 2009b. Kebijakan penurunan bea masuk impor kayu lapis ke Indonesia. J Analisis Kebijakan Hutan 6 1: 1-11.
El-Haggar S. 2002. Engineering for a Sustainable Environment. Egypt. Di dalam Shittu, E. A. 2002. Cleaner production: the umbrella for environmental Globalization. Interdisciplinary
Environmental Review Anthology, 42: 52-65. FAO. 2009a. Database FAOSTAT. Website: www.FAOSTATFAO.ORG. Di dalam Dwiprabowo H.
2009a. Analisis daya saing ekspor panel-panel kayu Indonesia dan Malaysia. J Analisis Kebijakan Hutan 6 2: 151-160.
FAO. 2009b. Website: www.faofaostat.org. Di dalam Dwiprabowo H. 2009b. Kebijakan penurunan bea masuk impor kayu lapis ke Indonesia. J Analisis Kebijakan Hutan 6 1: 1-11.
Hopp V. 1983. Handbook of Applied Chemistry. Washington: Hemisphere Publishing Corporation. [ICIP] Indonesia Cleaner Industrial Production Program. 1998. Kajian Produksi Bersih pada Industri
Kayu Lapis. Jakarta. [ICIP] Indonesia Cleaner Industrial Production Program. 2001. Kajian Produksi Bersih pada Industri
Kayu Lapis II. Jakarta. Indrasti NS, AM Fauzi. 2009. Produksi bersih. IPB Press, Bogor.
Indrasti NS, AM Fauzi, Suprihatin, A Yuhistira, AA Adnan dan M Fatimah. 2007. Panduan Praktis Pengelolaan Lingkungan Industri Plywood. Jakarta: Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
Iskandarini. 2004. Analisis Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan [makalah]. Medan: Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Iswanto AP. 2008. Kayu Lapis Plywood [makalah khusus]. Medan: Departemen Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2000. Produksi Bersih. Jakarta.
52
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2008. Panduan Penerapan Ekoefisiensi Industri Kayu Lapis. Jakarta.
Marimin. 2008. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo, Jakarta. Massijaya MY. 2006. Plywood Bahan Kuliah Ilmu dan Teknologi Kayu. Bogor: Program Studi Ilmu
Pengetahuan Kehutanan, Sekolah Pascasarjana IPB. Mulder K. Editor. 2006. Sustainable Development for Engineers. Sheffield: Greenleaf Publishing Ltd.
Nurendah Y. 2006. Strategi Peningkatan Kinerja Industri Kayu Lapis melalui Pendekatan Ekoefisiensi [disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB.
Osuna MRS. 2007. What is Cleaner Production?. Di dalam Akhida AR. 2007. Kajian Penerapan Strategi Produksi Bersih di Sentra Industri Kecil Tapioka di Ciluar, Bogor Utara [skripsi].
Bogor: Fateta IPB. Polak J. 1997. Sustaining Profits and Forests. Chicago: The John D. And Catherine T. MacArthur
Foundation. Purwanto. 2005. Penerapan produksi bersih di kawasan industri. Makalah pada Seminar Penerapan
Program Produksi Bersih dalam mendorong Terciptanya Kawasan EcoiIndustrial di Indonesia, 3 Juni 2005, Jakarta.
Setiadi T. 2005. Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan [makalah khusus]. Bandung: Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung.
Sugandhy AR. Hakim. 2007. Prinsip Dasar Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Bumi Aksara, Jakarta.
Susanto. 2007.
Lingkungan hidup
dan pembangunan
berwawasan lingkungan.
http:tritunggal.sch.idforumindex.php?action=dlattach;topic=452.0;attach=769. [24 Januari 2011].
Tsoumis G. 1991. Science and Technology of Wood: Structure, Properties, Utilization. New York: Van Nostrand Reinhold.
[UNEP] United Nations Environmental Programme. 2003. Cleaner Production Assessment in Industries. Di dalam Indrasti NS dan AM. Fauzi . 2009. Produksi bersih. IPB Press, Bogor.
[USAID] United Stated Agency for International Development. 1997. Panduan Pengintegrasian Produksi Bersih ke dalam Penyusunan Program Kegiatan Pembangunan Depperindag.
Jakarta. Di dalam Purnama AA. 2006. Kajian Peningkatan Kinerja Industri Gula Tebu melalui Introduksi Pendekatan Produksi Bersih di PT. PG. Rajawali V, Majalengka [skripsi]. Bogor:
Fateta IPB. Widyastuti P. 2005. Bahaya Bahan Kimia pada Kesehatan Manusia dan Lingkungan. EGC, Jakarta.
Youngqiust. 1999. Wood Based Composite and Panel Product. USA. Di dalam Iswanto, A.P. 2008. Kayu Lapis Plywood [makalah khusus]. Sumatera Utara: Departemen Kehutanan, Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
53
LAMPIRAN
54
Lampiran 1. Lay out pabrik CV Mekar Abadi
55
Lampiran 2. Keterangan lay out pabrik CV Mekar Abadi
Nomor Keterangan
lay out pabrik
1 Unit proses rotary
2 Unit proses bare core
3 Dust collector
4 Kiln dry
5 Log yard
6 Unit proses plywood dan block board
7 Mesin boiler
8 Unit proses stik vinir
9 Unit proses sawmill
10 Ruang mekanik
11 Gudang penyimpanan produk
12 Ruang pembuatan stik dan palet
13 Kantor
56
Lampiran 3. Lay out ruang produksi kayu lapis
57
Lampiran 4. Rincian harga komponen konveyor dan penampung glue 1. Rincian harga komponen konveyor
No Jenis komponen
Jumlah Harga Rp
1 Besi UNP 100 mm panjang 6 m
1 batang 285,000
2 Besi UNP 80 mm panjang 6 m
1 batang 267,000
3 Roller indo besi diameter 4 inch pnjg 67 cm
2 batang 6,560,000
4 Roller adjust diameter 2 inch panjang 67 cm
3 batang 5,940,000
5 Elektro motor 3 phase 1450 rpm
1 unit 4,200,000
6 Gear boxReducer tipe 80 ratio 1:10
1 unit 6,100,000
7 Pully diameter 3 inch A2
2 buah 210,000
8 Amerald belt kelling 1280 cm lebar 60 cm
tebal 3 mm 1 buah
4,100,000 9
Vans belt A28 28 inch 2 buah
57,000 10
Magnetic switch SC 18 tipe motor 10 ampere
1 buah 412,000
Total harga 28,131,000
Jumlah konveyor yang dibutuhkan 4 unit total harga x 4 112,524,000
2. Rincian harga komponen penampung glue
No Jenis komponen
Harga Rp
1 Ball valve 2 inch
520,000 2
Pipa galvanis medium A diameter 1.5 inch panjang 12 meter
65,000 3
Pompa lem 106A 2,725,000
4 Besi bekas drum
50,000 Total harga
3,360,000
58
Lampiran 5. Rincian harga komponen IPAL
No Jenis komponen
Harga Rp
1 Pompa air celup KP 150 M
150 watt 5 meter 130 litermeter 2,850,000
2 Blower hiblow 200
5,760,000 3
Media cell sarang tawon bioball 1,190,000
4 Pompa air celup KP 150 M
150 watt 5 meter 130 litermeter 2,850,000
5 Kabel 3 x 2.5 NYY 500 volt
535,000 6
Kabel 4 x 4 NYA 500 volt 885,000
7 Box panel 50 x 60 cm
382,500 8
MCB 1 phase 6 Amp-220 volt 38,000
9 MCB 3 phase 32 Amp-380 volt
212,500 10
Earth Copper Rod Tape 1 99,500
11 TDOZ
450 12
Rubber tape 3 M 80,000
13 Contractor D 10.8 Amp 220 Volt
130,000 14
Selector switch Amp 220 volt 50,500
15 Pilot lamp 2 Amp 220 volt
120,000 16
Cu Bus Bar 100,000
17 Earth Bus Bar
100,000 18
Cable duct 25 x 25 mm 207,900
19 Terminal blok 12 pole
50,000 20
Volt meter 3 phase-500 volt 560,000
21 Beton K300 bak pemisah lemak 2.4 m
3
1,584,000 22
Beton K275 bak penampung limbah 9.6 m
3
6,240,000 23
Beton K275 bak pengendapan awal 7.2 m
3
4,680,000 24
Beton K300 reaktor anaerob 14.4 m
3
9,504,000 25
Beton K275 ruang aerasi reaktor aerob 6.4 m
3
4,160,000 26
Beton K275 ruang bed media reaktor aerob 7.04 m
3
4,576,000 27
Beton K275 bak pengendap akhir 7.2 m
3
4,680,000 Total harga
51,625,350
59
Lampiran 6. Rincian harga peralatan K3
No Unit proses
Jenis peralatan K3 Jumlah
Harga Rp
1 Pengupasan log
Earplug 60
1.200.000 2
Pengampelasan Earplug
15 300.000
3 Peleburan lem
Masker corong 36
2.700.000 Kacamata safety
36 3.600.000
4 Pengempaan panas
Masker corong 24
1.800.000 Kacamata safety
24 2.400.000
5 Pembakaran pada boiler
Baju pelindung panas 12
9.000.000 Masker corong
12 900.000
Kacamata safety 12
1.200.000 Total harga
23.100.000
60
Lampiran 7. Data responden pada analisis IFE-EFE
No Nama
Institusi
1 Responden 1
Asosiasi Panel Kayu Indonesia 2
Responden 2 Pakar Kehutanan
3 Responden 3
Industri kayu lapis 4
Responden 4 Industri kayu lapis
5 Responden 5
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Wonosobo 6
Responden 6 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo
61
Lampiran 8. Data responden pada AHP
No Nama
Institusi
1 Responden 1
Asosiasi Panel Kayu Indonesia 2
Responden 2 Pakar Kehutanan
3 Responden 3
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Wonosobo
62
Lampiran 9. Contoh kuisioner IFE-EFE
Kajian Potensi Penerapan Strategi Produksi Bersih Pada Industri Kayu Lapis
Penanya Questioner
Nama Name : Lutvia Rosaliana S1 Mahasiswa, Teknologi Industri Pertanian TIN, IPB Alamat Address : Wisma Gajah Jl Balio No.4, Balumbang Jaya, Kampus Dalam, Darmaga,
Bogor Telp: 0251 3680424 HP: 085643366160 e-mail: rosaliana.lutviagmail.com
Kuisioner Ahli Questionnaire to Expert Kuisioner Penetapan Prioritas Faktor Internal dan Eksternal tentang Indusri Kayu Lapis
Questionnaire for detamining priority of internal and external factors regarding plywood industry
1 Tanggal date : ,2011 2 Nama Responden Respondent Name :
3 Instansi Institution : Tel: 4 Jabatan Position :
5 Alamat Instansi Address :
I. Bagian Pengisian Rating Rating