Other Payables - Current 30 Juni

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED JUNE 30, 2015 AND 2014 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated Continued - 93 - 25. UTANG PAJAK

25. TAXES PAYABLE 30 Juni

31 Desember June 30, December 31, 2015 2014 Unaudited Unaudited Perseroan The Company PPh badan Catatan 39 29.326.476 90.257.899 Corporate Income tax Note 39 Utang pajak lain Other taxes payable PPh Pasal 21 10.367.464 5.446.898 Income tax Article 21 PPh Pasal 22 2.838.136 3.099.382 Income tax Article 22 PPh Pasal 23 dan 26 9.041.255 2.654.319 Income tax Articles 23 and 26 Pajak penghasilan final 773.028 1.268.298 Final income tax Pajak Pertambahan Nilai 62.784.672 91.520.164 Value Added Tax Pajak Pertambahan Nilai - WAPU 31.708.966 14.262.132 Value Added Tax - Tax Collector Jumlah 146.839.997 208.509.093 Total Entitas anak Subsidiaries PPh badan 44.570.930 967.122 Corporate Income tax Utang pajak lain Other taxes payable PPh Pasal 21 44.559.712 11.646.823 Income tax Article 21 PPh Pasal 22 2.058.766 2.598.821 Income tax Article 22 PPh Pasal 23 dan 26 3.515.370 2.313.027 Income tax Articles 23 and 26 Pajak penghasilan final 3.979.655 4.419.166 Final income tax Pajak Bumi dan Bangunan 7.633.685 6.578.857 Land and Building Tax Pajak Pertambahan Nilai 40.860.740 27.764.822 Value Added Tax Lainnya 13.726.654 4.971.767 Others Jumlah 160.905.512 61.260.405 Total Jumlah 307.745.509 269.769.498 Total Perseroan ditunjuk sebagai Wajib Pajak Pungut “WAPU” Pajak Pertambahan Nilai berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor: 85PMK.032012 tentang Penunjukan Badan Usaha Milik Negara sebagai WAPU Pajak Pertambahan Nilai oleh Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal 20 Juni 2012, yang berlaku efektif per tanggal 1 Juli 2012. The Company was appointed as a value added tax collector WAPU based on the Ministry of Finance regulation PMK Number: 85PMK.032012 concerning the appointment of State Owned Enterprises as WAPU VAT by Directorate General of Taxes DGT on June 20, 2012, effective on July 1, 2012. Utang pajak pertambahan nilai termasuk estimasi penyisihan yang dibuat SP sebesar Rp 41.452.329 untuk denda atas keterlambatan pelaporan pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2003 dan 2002. Penyisihan ini dibuat karena dalam suratnya tertanggal 9 Maret 2006, Direktorat Jenderal Pajak mengkonfirmasikan bahwa tidak adanya surat permohonan resmi untuk perpanjangan ijin sentralisasi pajak pertambahan nilai dapat menyebabkan SP dianggap menerapkan desentralisasi dalam administrasi pajak pertambahan nilai. Value added tax payable includes SP’s provision for tax penalties amounting to Rp 41,452,329 arising from the late reporting of value added tax for 2003 and 2002. This provision was made based on a letter dated March 9, 2006 in which the Directorate General of Taxation confirmed that in the absence of a formal application letter for extension of centralization for its value added tax administration, SP would be deemed as applying decentralization for value added tax purposes. Pada tanggal 30 Juni 2015, SP telah mengakui pendapatan lain-lain dari estimasi penyisihan denda atas keterlambatan pembayaran pajak pertambahan nilai 2003 dan 2002 sehubungan dengan kadaluwarsa masa pajak. In June 30, 2015, SP has recognized other income from an estimated provision for tax penalties arising from the late reporting of value added tax for 2003 and 2002 as it was already expired.