Peramalan Prosedur Peramalan Metode Time Series

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Peramalan

2 Peramalan adalah bagian yang penting dan bersatu dengan kegiatan pengambilan keputusan di dalam suatu perusahaan, terutama untuk melakukan perencanaan ke masa depan. Semakin meningkatnya kebutuhan akan peramalan dapat terlihat pada keadaan yang tidak pasti. Oleh sebab itu, telah tersedia berbagai metode peramalan untuk mendukung kebutuhan tersebut. Masalahnya adalah bagaimana memakai berbagai jenis karakteristik peramalan tersebut agar sesuai dengan yang dibutuhkan. Situasi peramalan sangat beragam, tergantung pada horizon waktu peramalan, pola data, tingkat ketelitian, ketersediaan data dan biaya yang dibuuhkan. Pada dasarnya peramalan itu dikelompokkan kedalam dua kategori utama yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif meliputi deret berkala time series dan metode kausal sebab akibat, sedangkan metode kualitatif meliputi metode eksploratories dan metode normative. Peramalan dengan metode kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat kondisi sebagai berikut: 1. Tersedianya informasi tentang data masa lalu 2. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan kedalam data numeric 3. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di masa mendatang 2 Fogarty, Blackstone and Hoffman, Production Inventory Management, 2 nd Edition, South- Wester Publishing Co. Cincinnati, Ohio, hal 85 Universitas Sumatera Utara

3.2. Prosedur Peramalan

3 Adapun prosedur peramalan secara kuantitatif adalah sebagai berikut: 1. Definisikan tujuan peramalan 2. Pembuatan diagram pencar 3. Pilih minimal dua metode peramalan yang dianggap sesuai 4. Hitung parameter-parameter fungsi peramalan 5. Hitung kesalahan setiap metode peramalan 6. Pilih metode yang terbaik yaitu yang memiliki kesalahan terkecil 7. Lakukan verifikasi peramalan

3.3. Metode Time Series

Metode Time Series adalah metode yang dipergunakan untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Dengan analisis deret waktu dapat ditunjukkan bagaimana permintaan terhadap suatu produk tertentu bervariasi terhadap waktu. Sifat dari perubahan permintaan dari tahun ke tahun dirumuskan untuk meramalkan penjualan pada masa yang akan datang. Ada empat komponen utama yang mempengaruhi analisis ini, yaitu : a. Pola siklis cycle, jika penjualan produk memiliki siklus yang berulang secara periodik b. Pola musiman seasonal, jika pola penjualan berulang setiap periode c. Pola horizontal, jika nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata d. Pola trend, jika data memiliki kecenderungan untuk naik atau turun terus menerus 3 Rosnani Ginting, Sistem Produksi, Edisi Pertama Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, hal 44-62. Universitas Sumatera Utara Dalam meramalkan biaya – biaya yang termasuk di dalam biaya operasi dipergunakan pola trend karena biaya tersebut cenderung naik jika mesinperalatan semakin tua atau semakin lama jangka waktu pemakaiannya. Ada beberapa trend yang digunakan di dalam penyelesaian masalah ini yaitu : 1. Trend linier Bentuk persamaan umum : Y = a + bt Sedangkan bentuk peramalannya: Yt = a + bt Dimana : Y t = nilai ramalan pada period ke-t t = waktu atau periode         2 2 t t n Y t tY n b t t n t b Y a t     2. Trend Eksponensial atau Pertumbuhan Bentuk persamaan umum : Y = ae bt Sedangkan bentuk peramalannya: Yt = ae bt         2 2 ln ln t t n Y t Y t n b t t Universitas Sumatera Utara n t b Y a t     ln ln 3. Trend Logaritma Y = a + b log t sedangkan bentuk peramalannya: Yt = a + b log t         2 2 log log log log t t n Y t tY n b t t n t b Y a t     log 4. Trend Geometrik Bentuk persamaannya : Y = at b sedangkan bentuk peramalannya: Yt = at b         2 2 log log log log log . log t t n Y t Y t n b t t n t b Y a t     log log 5. Trend Hiperbola Bentuk bentuk peramalannya: Y = t b a Universitas Sumatera Utara sedangkan bentuk peramalannya : Yt = t b a         2 2 log log . log t n t Y t Y t n b t t n t b Y a t     log log log Adapun metode peramalan yang termasuk model time series adalah : 1. Metode Penghalusan Smoothing Metode ini digunakan untuk mengurangi ketidakteraturan musiman dari data yang lalu, dengan membuat rata-rata tertimbang dari sederetan data masa lalu. Ketepatan dengan metode ini akan terdapat pada peramalan jangka pendek, sedangkan untuk peramalan jangka panjang kurang akurat. Metode ini terdiri dari: a. Metode rata-rata bergerak moving average 1 Single Moving Average Merupakan peramalan untuk satu periode ke depan dari periode rata-rata. Rumus yang digunakan adalah: N X X X F t t N t t         1 1 1 ... dimana: X i : data pengamatan periode i. N : jumlah deret waktu yang digunakan F t+1 : nilai peramalan periode t+1. Universitas Sumatera Utara 2 Linear Moving Avarage Dasar dari metode ini adalah penggunaan moving average kedua untuk memperoleh penyesuaian bentuk pola trend. 3 Double Moving Avarage Notasi yang diberikan adalah MA M x N, artinya M – periode MA dan N – periode NA 4 Weigthed Moving Average Weighted moving average adalah metode perhitungan dengan cara mengalikan tiap-tiap periode dengan faktor bobot dan membagikannya dengan hasil produk yang merupakan penjumlahan faktor bobot. Formula metode Weighted Moving Average adalah: n t n t t t A w A w A w F        ... 2 2 1 1 dimana : w 1 : bobot yang diberikan pada periode t-1 w 2 : bobot yang diberikan pada periode t-2 w n : bobot yang diberikan pada periode t-n n : jumlah periode b. Metode Eksponensial Smoothing 1 Single Eksponensial Smoothing Pengertian dasar dari metode ini adalah nilai ramalan pada periode t+1 merupakan nilai aktual pada periode t ditambah dengan penyesuaian yang Universitas Sumatera Utara berasal dari kesalahan nilai ramalan yang terjadi pada periode t tersebut. Secara matematis dapat dinyatakan:     1 ˆ 1 ˆ     t t t f f f   dimana : t fˆ : perkirakan permintaan pada periode t  : suatu nilai 0 1 yang ditentukan secara subjektif t f : permintaan aktual pada periode t 1 ˆ  t f : perkiraan permintaan pada periode t-1 2 Double Exponensial Smoothing Formula Double Exponential Smoothing adalah : . .m b a f t t m t    sedangkan :   1 1     t t t f X f     1 1     t t t f f f   dimana t f : single exponential smoothing t f : double exponential smoothing   2 t t t t t t f f f f f         1 t t t f f       Universitas Sumatera Utara 2. Metode Proyeksi Kecenderungan dengan Regresi Metode ini merupakan dasar garis kecenderungan untuk suatu persamaan, sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat di proyeksikan hal-hal yang akan diteliti pada masa yang akan datang. Bentuk fungsi dari metode ini dapat berupa: a. Konstan, dengan fungsi peramalan Yt: Yt = a , dimana N Y a   1 dimana : Yt = nilai tambah N = jumlah periode b. Linier, dengan fungsi peramalan: Yt = a + bt dimana : n bt Y a                  2 2 t t n y t ty n b c. Kuadratis, dengan fungsi peramalan : Yt = a + bt + ct 2 dimana : n t c t b Y a       2      b c 2          b        4 2 2 t n t      tY n Y t       Y t n Y t 2 2  Universitas Sumatera Utara      3 2 2 t n t t  d. Eksponensial, dengan fungsi peramalan : Yt = ae bt dimana : n t b Y a     ln ln   2 2 ln ln ln         t t n Y t Y t n a e. Siklis, dengan fungsi peramalan : n t c n b a Y t   2 cos 2 sin ˆ    dimana : n t c n t b na Y   2 cos 2 sin      n t n t c n b n t a n t Y      2 cos 2 sin 2 sin 2 sin 2 sin 2       n t n t b n c n t a n t Y      2 cos 2 sin 2 cos 2 cos 2 cos 2        3. Metode Dekomposisi Yaitu ramalan yang ditentukan dengan kombinasi dari fungsi yang ada sehingga tidak dapat diramalkan secara biasa. Model tersebut didekati dengan fungsi linier atau siklis, kemudian bagi t atas kwartalan sementara berdasarkan pola data yang ada. Metode dekomposisi merupakan pendekatan peramalan yang tertua. Terdapat beberapa pendekatan alternatif umtuk mendekomposisikan suatu derat berkala yang semuanya bertujuan memisahkan setiap komponen deret data seteliti mungkin. Universitas Sumatera Utara

3.4. Kriteria Performance Peramalan

Dokumen yang terkait

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Model Persediaan Probabilistik dengan sistem Kuantitas Pemesanan tetap Pada PT. Central Proteina Prima Medan

18 161 161

Perancangan Kebutuhan Bahan Baku dengan Menggunakan Teknik Lot Sizing Lot For Lot, Wagner Within, dan Joint Replenishment dalam Upaya Meminimisasi Biaya Persediaan (Studi Kasus di PT “X” Bandung)

2 5 7

ANALISA PERENCANAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN (Studi kasus: CV. SEKAWAN, Klaten).

0 1 6

Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Menggunakan Teknik Lot Sizing Lot For Lot, Wagner Within dan Joint Replenishment Dalam Upaya Meminimasi Biaya Persediaan Di PT."X", Bandung.

1 1 164

Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku guna Meminimalisasi Biaya pada Perusahaan The Dexter.

0 0 21

OPTIMALISASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KARET MENTAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE LOT SIZING DI PT. RICRY

0 1 6

Analisa Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku untuk Meminimalisasi Biaya Persediaan dengan Menggunakan Teknik Lot Sizing (Studi Kasus PT. Guna Kemas Indah Tanjung Morawa)

0 1 34

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Analisa Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku untuk Meminimalisasi Biaya Persediaan dengan Menggunakan Teknik Lot Sizing (Studi Kasus PT. Guna Kemas Indah Tanjung Morawa)

0 1 23

BAB I PENDAHULUAN - Analisa Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku untuk Meminimalisasi Biaya Persediaan dengan Menggunakan Teknik Lot Sizing (Studi Kasus PT. Guna Kemas Indah Tanjung Morawa)

0 1 9

Analisa Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku untuk Meminimalisasi Biaya Persediaan dengan Menggunakan Teknik Lot Sizing (Studi Kasus PT. Guna Kemas Indah Tanjung Morawa)

0 0 20