Pengolahan Data PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Tabel 5.6. Harga Bahan Baku No Bahan Baku HargaKg Rp 1 Polypropilene 22.500,- 2 Titanlene 20.000,- 3 Afal 12.500,- 4 Katalis 23.750,- 5 Cosmoplene 15.000,- Sumber Data: PT Guna Kemas Indah

5.1.5. Data Waktu Tenggang Lead Time

Data waktu tenggang lead time pemesanan bahan baku dari waktu pemesanan sampai barang tiba dapat dilihat pada Tabel 5.7. berikut : Tabel 5.7. Data Waktu Tenggang Lead Time No Bahan Baku Lead Time Bulan 1 Polypropilene 1 2 Titanlene 1 3 Afal 1 4 Katalis 1 5 Cosmoplene 1 Sumber Data: PT Guna Kemas Indah

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Peramalan Jumlah Permintaan Cup Bening Bulan Mei 2012 – April 2013

Langkah-langkah peramalan yang dilakukan untuk meramalkan permintaan produk cup bening adalah : 1. Menentukan tujuan peramalan. Tujuan peramalan adalah untuk meramalkan jumlah permintaan produk cup bening bulan Mei 2012 – April 2013. Universitas Sumatera Utara 2. Membuat diagram pencar Bertujuan untuk melihat trend data masa lalu sebagai acuan untuk memilih metode peramalan. Diagram permintaan produk cup bening dapat dilihat pada Gambar 5.2. Gambar 5.2. Diagram Pencar Permintaan Produk Cup Bening Bulan Mei 2012 – April 2013 3. Pemilihan beberapa metode peramalan yang sesuai dengan diagram. Beberapa metode yang dipakai adalah sebagai berikut: a. Metode Moving Average b. Metode Single Exponential Smoothing 4. Menghitung parameter peramalan a. Metode Moving Average Hasil perhitungan parameter metode moving average dapat dilihat pada Tabel 5.8. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8. Perhitungan Parameter Peramalan Metode Moving Average X Y Y Y-Y Y-Y2 |Y-Y| |Y-Y|Y100 158 179 188 180 183 198 1 220 181.00 39.00 1521.00 39.00 17.73 2 228 191.33 36.67 1344.69 36.67 16.08 3 255 199.50 55.50 3080.25 55.50 21.76 4 268 210.66 57.34 3287.88 57.34 21.40 5 248 225.33 22.67 513.93 22.67 9.14 6 230 236.16 -6.16 37.95 6.16 2.68 21 2535 1243.98 205.02 9785.69 217.34 88.79   46 , 49 2 6 9785,69 1 2         f n Y Y SEE m t b. Metode Single Exponential Smoothing Data perhitungan metode single exponential smoothing dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Perhitungan Parameter Peramalan Metode Single Exponential Smoothing X Y Y α=0.6 Y-Y Y-Y2 |Y-Y| |Y-Y|Y100 1 158 158.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2 179 158.00 21.00 441.00 21.00 11.73 3 188 170.60 17.40 302.76 17.40 9.26 4 180 181.04 -1.04 1.08 1.04 0.58 5 183 180.42 2.58 6.66 2.58 1.41 6 198 181.97 16.03 256.96 16.03 8.10 7 220 191.59 28.41 807.13 28.41 12.91 8 228 208.63 19.37 375.20 19.37 8.50 9 255 220.25 34.75 1207.56 34.75 13.63 10 268 241.10 26.90 723.61 26.90 10.04 11 248 257.24 -9.24 85.38 9.24 3.73 12 230 251.70 -21.70 470.89 21.70 9.43 78 2535 2400.54 134.46 4678.22 198.42 89.31 Universitas Sumatera Utara Perhitungan peramalan dengan metode single exponential smoothing menggunakan rumus sebagai berikut: Ft+1 = α.Dt + 1-α.Ft Untuk F1, diasumsikan bahwa hasil ramalan adalah 158,00 karton, sehingga hasil ramalan berikutnya adalah : F2 = 0,6 x 158 + 0,4 x 158,00 = 158,00 F3 = 0,6 x 179 + 0,4 x 158,00 = 170,60 F4 = 0,6 x 188 + 0,4 x 170,60 = 181,04 F5 = 0,6 x 180 + 0,4 x 181,04 =180,42 Demikian seterusnya untuk perhitungan peramalan, sehingga diperoleh hasil peramalan seperti pada Tabel 5.9. SEE = = 3 12 4678,22  = 22,80 Dari perhitungan diatas maka didapat rekapitulasi estimasi kesalahan beberapa metode dapat dilihat pada Tabel 5.10. di bawah ini: Tabel 5.10. Rekapitulasi Estimasi Kesalahan Metode SEE Moving Average 49,46 Single Exponential Smoothing 22,80 5. Pilih metode terbaik yaitu yang memiliki kesalahan terkecil Dari perhitungan SEE diatas, nilai error terkecil diperoleh pada metode moving average dan single exponential smoothing. Tahap selanjutnya adalah melakukan uji Universitas Sumatera Utara statistik dengan distribusi f untuk memilih mana antara kedua metode ini yang akan dipakai untuk interpretasi peramalan. a. Ho : metode single exponential smoothing lebih baik dari pada metode moving average b. Hi : metode moving average tidak lebih baik dari pada metode single exponential smoothing α= 5 ; v 1 = 10 – 3= 7 v 2 = 10 – 2 = 8 c. Statistik uji: 0,460 46 , 49 22,80 2 2 2 exp 2                age movingaver oothing onentialsm hitung SEE SEE F d. F tabel = F 0,05, 7,8 = 3,73 tabel hitung F F  maka Ho diterima e. Kesimpulan : bahwa metode single exponential smoothing lebih baik digunakan daripada metode moving average. 6. Verifikasi peramalan Verifikasi peramalan dilakukan terhadap metode single exponential smoothing dengan menggunakan peta moving range dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11.Verifikasi Peramalan Metode Single Exponential Smoothing X Y Y MR e = Y-Y 1 158 158.00 0.00 2 179 158.00 21 21.00 3 188 170.60 3.6 17.40 4 180 181.04 18.44 -1.04 5 183 180.42 3.62 2.58 6 198 181.97 13.45 16.03 7 220 191.59 12.38 28.41 8 228 208.63 9.04 19.37 9 255 220.25 15.38 34.75 10 268 241.10 7.85 26.90 11 248 257.24 36.14 -9.24 12 230 251.70 12.46 -21.70 78 2535 2400.54 153.36 133.66 Universitas Sumatera Utara 94 , 13 1 12 153,36 1       n MR MR BKA = 2,66 x 13,94 = 37,08 13 BKA = 13 x 37,08= 12,36 23 BKA = 23 x 37,08= 24,72 BKB = -2,66 x 13,94 = -37,08 13 BKB = -13 x -37,08= -12,36 23 BKB = -23 x -37,08= -24,72 Gambar 5.3. Moving Range Chart Metode Single Exponential Smoothing Dari Gambar 5.3. tidak terlihat adanya data yang out of control sehingga persamaan peramalan metode single exponential smoothing dapat digunakan untuk meramalkan permintaan produk cup bening bulan Mei 2012 – April 2013. Dengan menggunakan peramalan dengan metode single exponential smoothing , permintaan produk cup bening untuk periode Mei 2013 – April 2014 dapat dilihat pada Tabel 5.12. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Hasil Peramalan Permintaan Produk Cup Bening Periode Mei 2013 - April 2014 Bulan Hasil Peramalan Permintaan Cup Bening Karton Mei 239 Juni 190 Juli 184 Agustus 186 September 182 Oktober 192 November 196 Desember 210 Januari 221 Februari 241 Maret 257 April 252

5.2.2. Perhitungan Jumlah Kebutuhan Bahan Baku

1. Kebutuhan bahan baku untuk cup bening Perhitungan kebutuhan bahan untuk periode ke-13 sebagai berikut : Kebutuhan bahan periode n = x kebutuhan bahan pada BOM Untuk 1 karton cup bening = 30 Kg. Polypropilene = 239 karton 30 Kg x 0,48 kg = 3437 Kg Titanlene = 239 karton 30 Kg x 0,32 kg = 2291 Kg Afal = 239 karton 30 Kg x 0,09 kg = 644 Kg Katalis = 239 karton 30 Kg x 0,035 kg = 251 Kg Cosmoplene = 239 karton 30 Kg x 0,075 kg = 537 Kg Dengan cara yang sama maka dapat dihitung kebutuhan bahan baku untuk periode berikutnya. Hasil perhitungan kebutuhan bahan baku cup bening untuk 12 periode ke depan yang dapat dilihat pada Tabel 5.13. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Kebutuhan Bahan Baku Cup Bening Bahan Baku Periode Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Polypropylene Kg 3437 2740

Dokumen yang terkait

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Model Persediaan Probabilistik dengan sistem Kuantitas Pemesanan tetap Pada PT. Central Proteina Prima Medan

18 161 161

Perancangan Kebutuhan Bahan Baku dengan Menggunakan Teknik Lot Sizing Lot For Lot, Wagner Within, dan Joint Replenishment dalam Upaya Meminimisasi Biaya Persediaan (Studi Kasus di PT “X” Bandung)

2 5 7

ANALISA PERENCANAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN (Studi kasus: CV. SEKAWAN, Klaten).

0 1 6

Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Menggunakan Teknik Lot Sizing Lot For Lot, Wagner Within dan Joint Replenishment Dalam Upaya Meminimasi Biaya Persediaan Di PT."X", Bandung.

1 1 164

Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku guna Meminimalisasi Biaya pada Perusahaan The Dexter.

0 0 21

OPTIMALISASI SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KARET MENTAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE LOT SIZING DI PT. RICRY

0 1 6

Analisa Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku untuk Meminimalisasi Biaya Persediaan dengan Menggunakan Teknik Lot Sizing (Studi Kasus PT. Guna Kemas Indah Tanjung Morawa)

0 1 34

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Analisa Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku untuk Meminimalisasi Biaya Persediaan dengan Menggunakan Teknik Lot Sizing (Studi Kasus PT. Guna Kemas Indah Tanjung Morawa)

0 1 23

BAB I PENDAHULUAN - Analisa Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku untuk Meminimalisasi Biaya Persediaan dengan Menggunakan Teknik Lot Sizing (Studi Kasus PT. Guna Kemas Indah Tanjung Morawa)

0 1 9

Analisa Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku untuk Meminimalisasi Biaya Persediaan dengan Menggunakan Teknik Lot Sizing (Studi Kasus PT. Guna Kemas Indah Tanjung Morawa)

0 0 20