3.7. Perencanaan Kebutuhan Material MRP
6
Teknik Perencanaan Kebutuhan Material MRP digunakan untuk perencanaan dan pengendalian item batang komponen yang tergantung dependent pada item-
item di tingkat level yang lebih tinggi. Tujuan MRP adalah menentukan kebutuhan dan jadwal, untuk pembuatan komponen-komponen dan sub assembling-sub
assembling atau pembelian material untuk memenuhi kebutuhan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Master Production Scheduling MPS. Beberapa karakteristik MRP
yaitu : 1. MRP berorientasi produk, yaitu menggunakan Bill OF Material BOM sebagai
dasar perhitungan kebutuhan komponen dan perakitan. 2. MRP berorientasi masa depan, yaitu menggambarkan informasi JIP untuk
menghitung kebutuhan pkomponen di masa yang akan datang 3. MRP meliputi manajemen waktu, kapan suatu komponen dibutuhkan berdasarkan
perhitungan ekspektasi waktu siklus. 4. MRP meliputi perencanaan perencanaan prioritas, yang menhasilkan apa saja yang
diperlukan untuk mencapai JIP, kendala material, dan kapasitas. Ada tiga input yang dibutuhkan oleh sistem MRP, yaitu :
1. Jadwal Induk Produksi Jadwal induk produksi didasarkan pada peramalan atas permintaan dari setiap
produk akhir yang akan dibuat. Hasil peramalan perencanaan jangka panjang dipakai untuk membuat rencana produksi perencanaan jangka sedang yang pada
6
Rosnani Ginting, Sistem Produksi, Edisi Pertama Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009,hal 163-185
Universitas Sumatera Utara
akhirnya dipakai untuk membuat JIP perencanaan jangka pendek yang berisi perencanaan secara mendetail mengenai jumlah produksi yang dibutuhkan untuk
setiap produk akhir beserta periode waktunya untuk suatu jangka perencanaan dalam memperhatikan kapasitas yang tersedia.
2. Catatan Keadaan Persediaan Inventory Record, catatan keadaan persediaan menggambarkan status semua item yang ada dalam persediaan, yang berkaitan
dengan, jumlah persediaan yang dimiliki pada setiap periode, jumlah barang yang sedang dipesan dan kapan pesanan tersebut akan datang, waktu ancang-ancang
dari setiap bahan. 3. Struktur Produk, berisi informasi tentang hubungan antara komponen-komponen
dalam suatu Bill of Material. MRP merupakan suatu proses dinamik, artinya bahwa rencana yang dibuat
perlu disesuaikan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Kemampuan untuk melakukan penyesuaian ini tergantung kepada kemampuan manajemen dan sistem
informasi yang ada. Secara skematis, langkah-langkah proses MRP adalah sebagai berikut:
1. Netting Perhitungan Kebutuhan Bersih Kebutuhan bersih MR dihitung sebagai nilai dari kebutuhan kotor GR minus
jadwal penerimaan SR minus persediaan ditangan OH. 2. Lotting Penentuan ukuran lot.
Adalah proses penentuan besarnya kuantitas pesanan, yang dimaksudkan untuk memenuhi beberapa periode kebutuhan bersih sekaligus.
Universitas Sumatera Utara
3. Offsetting Penentuan Waktu Pemesanan. Offsetting
adalah suatu proses penentuan saat atau periode dilakukannya pemesanan sehingga kebutuhan bersih dapat dipenuhi. Dengan kata lain Offsetting
bertujuan untuk menentukan kapan kuantitas pesanan yang dihasilkan proses lotting
harus dilakukan. 4.
Exploding Adalah proses perhitungan dari ketiga langkah-langkah sebelumnya, yang
dilakukan untuk komponen atau itemyang berada pada level dibawahnya.
3.8. Teknik-teknik Penentuan Ukuran Lot