paling besar dalam mempengaruhi pergerakan IHK kota Padang, diikuti oleh harga minyak tanah, daging ayam ras, beras, dan cabe.
Besarnya pengaruh variable IHK lag 1 dalam pembentukan IHK kota Padang menunjukkan bahwa variable ekspektasi inflasi yang di proxy dengan IHK lag1 merupakan determinan
utama inflasi di kota Padang. Hal ini juga menunjukkan bahwa perilaku inflasi masyarakat kota Padang masih bersifat adaptif backward looking.
Hasil estimasi menggunakan model proyeksi inflasi berhasil menghasilkan nilai deviasi yang relatif kecil yaitu rata-rata sebesar 0,63. Hal ini menandakan bahwa model yang dibangun
sudah cukup baik dalam menggambarkan pergerakan inflasi yang ada. Hasil proyeksi menggunakan model inflasi harga komoditas menunjukkan bahwa trend laju
inflasi tahunan kota Padang sepanjang triwulan I-2009 cenderung mengalami perlambatan. Perlambatan ini akan berlanjut hingga bulan April 2009. Meredanya tekanan inflasi lebih
disebabkan tidak adanya gejolak yang berarti pada kelompok bahan makanan sebagai penyumbang inflasi terbesar kota Padang. Telah masuknya musim panen untuk beberapa
komoditas bahan pokok serta didukung oleh kondisi cuaca yang relatif baik turut menunjang menurunnya tekanan inflasi pada periode ini.
3.2. Implikasi Kebijakan
Pemanfaatan harga komoditas tampak cukup baik digunakan untuk mengamati pergerakan inflasi di daerah. Variable komoditas yang digunakan dalam studi ini masih sangat terbatas
dikarenakan masih minimnya ketersediaan data harga komoditas dalam series yang panjang. Data yang disediakan oleh Biro Perekonomian sebenarnya sudah sangat baik karena untuk
setiap kelompok pembentuk IHK sudah tersedia data harga komoditas yang dianggap dominan mempengaruhi pergerakan kelompok tersebut. Jika data ini digunakan untuk
analisa, diharapkan bahwa untuk setiap kelompok pembentuk IHK akan ada satu atau lebih komoditas yang signifikan dalam mempengaruhi pergerakan IHK kota Padang sehingga
dapat dilakukan analisa pergerakan inflasi berdasarkan kelompok barang dan jasa. Pergerakanfluktuasi harga minyak tanah, daging ayam ras, beras, dan cabe merupakan
faktor penting untuk mengetahui arah pergerakan inflasi kota Padang. Pengendalian terhadap supplypasokan keempat komoditi dimaksud diharapkan dapat menahan laju inflasi kota
Padang. Untuk studi selanjutnya dan penerapannya pada pelaksanaan tugas rutin, maka akan lebih
baik jika data yang digunakan dapat berasal dari sample yang serupa dengan BPS baik dari sisi sampling pasar yang digunakan maupun komoditas yang dipantau. Sehingga model yang
akan dibentuk dapat menjadi lebih baik lagi.
43
Bank Indonesia Padang
BAB III PERKEM BAN GAN PERBAN KAN D AERAH
Dam pak krisis keuangan global pada t riw ulan I-2009 sudah t erasa pada perekonom ian Sum bar t erlihat pada penurunan pert um buhan kredit ,
nam un di sisi lain kegiat an usaha perbankan um um dari sisi aset t et ap t um buh posit if . Dampak krisis keuangan global pada perekonomian Sumbar
menekan laju pert umbuhan kredit baik pada skala besar maupun M KM . M eskipun demikian, perkembangan aset bank-bank umum Sumbar pada t riw ulan I-2009
masih menunjukkan pert umbuhan posit if Graf ik 3.2. Pada bulan Februari 2009, aset perbankan t umbuh 6,15 dibandingkan akhir t ahun 2008. Pert umbuhan
t erbesar t erjadi pada aset kelompok bank pemerint ah yang t umbuh sebesar 6,56 , sedangkan kelompok bank sw ast a nasional t umbuh sebesar 4,81 Graf ik 3.1.
5,000,000 10,000,000
15,000,000 20,000,000
25,000,000
Jut a
R upi
a h
Bank Pemerintah Bank Swasta Nasional
Total Aset Bank Umum
8.94 10.21