50
Bank Indonesia Padang
1,000,000 2,000,000
3,000,000 4,000,000
5,000,000 6,000,000
Jut a
R upi
a h
Bank Pemerintah Bank Swasta Nasional
Bank Asing dan Campuran
1,000,000 2,000,000
3,000,000 4,000,000
5,000,000 6,000,000
7,000,000 8,000,000
2007 Fe
b -08
M ar
-08 A
p r-
08 M
ay -08
Ju n
-08 Ju
l- 08
A u
g- 08
Se p
-08 O
ct -08
N o
v- 08
De c-
08 Ja
n -09
Fe b
-09
Jut a
R up
ia h
Pertanian Pertambangan
Perindustrian Perdagangan
Jasa-jasa Lain-lain
Sumber: SEKDA, BI
Grafik 3.19. – Perkembangan Penyaluran Kredit
Konsumsi Bank Umum Lokasi Proyek Berdasarkan Kelompok Bank
Sumber: SEKDA, BI
Grafik 3.20. – Perkembangan Penyaluran Kredit Bank Umum
Lokasi Proyek Berdasarkan Sektor Ekonomi
14.44 0.68
11.70
23.03 7.92
42.24
Pertanian Pertambangan
Perindustrian Perdagangan
Jasa-jasa Lain-lain
Sumber: SEKDA, BI
Grafik 3.21. – Pangsa Penyaluran Kredit Bank Umum Lokasi Proyek
Berdasarkan Sektor Ekonomi
Secara sekt oral, penyaluran kredit pert anian m asih dapat t um buh posit if seiring dengan m asih berjalannya sub-sekt or pert anian bahan m akanan
dan m ulai sedikit m em baiknya harga kom odit as unggulan Sum bar di pasar int ernasional. Pada bulan Februari 2009 kredit sekt or pert anian t umbuh 8,13
dibandingkan akhir t ahun 2008 Graf ik 3.10. Ruang opt imisme kembali bergeraknya sekt or ini t erus t erbuka. Di sisi lain, dampak krisis keuangan global
sangat menghant am perkembangan sekt or indust ri. Hal ini t erlihat pada penyaluran kredit di sekt or indust ri yang t urun sebesar -17,79 . M elonjaknya
harga bahan baku impor dan menurunnya permint aan semakin melemahkan perkembangan sekt or indust ri. Selain it u, gejolak juga t erjadi pada sekt or
perdagangan. Penyaluran kredit di sekt or ini t umbuh negat if sebesar -1,60 . Kondisi ini menggambarkan bank-bank umum semakin berhat i-hat i, bahkan
menahan penyaluran kredit pada sekt or-sekt or ekonomi yang t erindikasikan t erkena dampak cukup besar akibat krisis keuangan global.
51
Bank Indonesia Padang
500,000 1,000,000
1,500,000 2,000,000
2,500,000 3,000,000
3,500,000
2007 Fe
b -08
M ar
-08 A
p r-
08 M
ay -08
Ju n
-08 Ju
l- 08
A u
g- 08
Se p
-08 O
ct -08
N o
v- 08
De c-
08 Ja
n -09
Fe b
-09
Jut a
R up
ia h
Pertanian Pertambangan
Perindustrian Perdagangan
Jasa-jasa Lain-lain
200,000 400,000
600,000 800,000
1,000,000 1,200,000
1,400,000 1,600,000
1,800,000
2007 Fe
b -08
M ar
-08 A
p r-
08 M
ay -08
Ju n
-08 Ju
l- 08
A u
g- 08
Se p
-08 O
ct -08
N o
v- 08
De c-
08 Ja
n -09
Fe b
-09
Ju ta
R u
p ia
h
Pertanian Pertambangan
Perindustrian Perdagangan
Jasa-jasa Lain-lain
Sumber: SEKDA, BI
Grafik 3.22. – Perkembangan Penyaluran Kredit Modal
Kerja Bank Umum Lokasi Proyek Berdasarkan Sektor Ekonomi
Sumber: SEKDA, BI
Grafik 3.23. – Perkembangan Penyaluran Kredit Investasi
Bank Umum Lokasi Proyek Berdasarkan Sektor Ekonomi
Penyaluran kredit m odal kerja t erjadi pada sem ua sekt or, kecuali sekt or jasa-jasa, m enunjukkan pert um buhan negat if . Apabila dibandingkan dengan
posisi pada akhir t ahun 2008, pada bulan Februari 2009 t erjadi penurunan kredit modal kerja, t erbesar pada sekt or pert ambangan yang t umbuh negat if sebesar -
54,72 Graf ik 3.22. Penurunan ini t erjadi set elah pert umbuhan kredit yang meningkat lebih dari 100 pada t riw ulan IV-2008, yang lebih banyak didorong oleh
peningkat an kredit modal kerja pada sub-sekt or migas dan bat ubara. Penurunan juga t erjadi pada sekt or pert anian sebesar -2,03 . Hal ini selain dipengaruhi oleh
f akt or musiman, juga diakibat kan perkembangan pada sub-sekt or perkebunan yang harga komodit as int ernasionalnya belum meningkat sepert i harga sebelum
t erjadi krisis.
M ulai m em baiknya
perkem bangan harga
kom odit as int ernasional
m enum buhkan kem bali geliat sekt or pert anian, yang t ercerm in dari kredit invest asi yang t um buh posit if . Kredit invest asi di sekt or pert anian di
bulan Februari 2009 meningkat 13,63 dibandingkan akhir t ahun 2008 Graf ik 3.23. Peremajaan dan pemeliharaan kebun kelapa saw it sert a perbaikan
inf rast rukt ur pert anian membut uhkan pendanaan dari kredit invest asi. Pada sisi lain, perkembangan sekt or indust ri belum menunjukkan t anda-t anda perbaikan,
yang diindikasikan dengan penurunan kredit invest asi hingga -49,22 . Hal ini disebabkan t ekanan pada sub-sekt or indust ri makanan, minuman, dan t embakau
akibat semakin t ingginya biaya impor bahan baku produksi masih berlanjut .
52
Bank Indonesia Padang
3.2. Risiko Kredit Perbankan Pot ensi risiko kredit bank-bank um um pada t riw ulan I-2009 m eningkat
seiring m enjalarnya dam pak krisis pada perekonom ian Sum bar. Rasio NPL
pada Februari 2009 menunjukkan peningkat an dibandingkan akhir t ahun 2008. Dari 1,69 meningkat menjadi 1,94 Graf ik 3.24. M eskipun kondisi ini masih
jauh di baw ah bat as aman NPL yang dit et apkan Bank Indonesia sebesar 5, namun pihak perbankan umum di Sumbar perlu mew aspadai kemungkinan peningkat an
NPL lebih lanjut . Secara nominal, kredit seret dengan kolekt ibilit as kat egori 3, 4, dan 5 kurang lancar, diragukan, dan macet meningkat 13,42 dibandingkan
akhir t ahun 2008. Akibat krisis, beberapa pelaku ekonomi mengalami kesulit an melakukan pembayaran pokok dan bunga yang sudah jat uh t empo.
Secara sekt oral, kredit seret t erbesar t erjadi pada kredit di sekt or perdagangan. Peningkat an NPL secara nom inal pada sekt or perdagangan
m encapai 15,89 jika dibandingkan akhir t ahun 2008 Graf ik 3.25. At au
secara rasio meningkat dari 2,25 menjadi 2,66 . Sejalan dengan sekt or perdagangan, NPL nominal di sekt or pengangkut an juga t urut meningkat sebesar
8,07 . Pada sekt or ini rasio NPL di bulan Februari 2009 sebesar 6,81 , lebih t inggi dibandingkan akhir t ahun 2008 yang sebesar 6,81 .
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
3.00 3.50
50,000 100,000
150,000 200,000
250,000 300,000
350,000 400,000
450,000
Jut a
R up
ia h
NPL Nominal NPL
20,000 40,000
60,000 80,000
100,000 120,000
140,000 160,000
180,000
2 8
J a
n 2
8 Fe
b 2
8 M
a r
2 8
A p
r 2
8 M
a y
2 8
J u
n 2
8 J
u l
2 8
A u
g 2
8 Se
p 2
8 O
c t
2 8
N o
v 2
8 De
c 2
9 J
a n
2 9
Fe b
Jut a
R up
ia h
Pertanian Pertambangan
Industri pengolahan Listrik,Gas dan Air
Konstruksi Perdagangan
Pengangkutan Jasa Dunia Usaha
Jasa Sosial Masyarakat Lain-lain
Sumber: EDW, BI
Grafik 3.24. – Perkembangan Rasio NPL Bank Umum
Sumbar Lokasi Proyek
Sumber: EDW, BI
Grafik 3.25. – Perkembangan NPL Nominal Bank Umum
Sumbar Lokasi Proyek Berdasarkan Sektor Ekonomi
Sem ent ara it u, kredit seret pada sekt or pert anian m eskipun m enurun nam un ke depan m asih perlu diw aspadai. Pada posisi Februari 2009 rasio NPL
sekt or pert anian mencapai 4,41 . M eskipun demikian, kondisi ini mulai sedikit menurun dibandingkan posisi Desember 2008 sebesar 4,66 . Semula
perkembangan sekt or t anaman perkebunan yang t ert ekan akibat anjloknya harga
53
Bank Indonesia Padang
komodit i int ernasional CPO sempat meningkat kan NPL pada kredit di subsekt or ini pada akhir t ahun 2008 sebesar 4,71 Graf ik 3.27. Namun rasio NPL mulai
menurun menjadi 4,33 seiring mulai meningkat nya kembali harga CPO. Kondisi ini memperlihat kan bet apa sangat t ergant ungnya kualit as kredit di sekt or
pert anian ini t erhadap harga komodit as CPO di pasar int ernasional. Hal ini juga menunjukkan dominannya pembiayaan t erhadap komodit i kelapa saw it
dibandingkan komodit i pert anian lainnya.
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00 14.00
2 8
J a
n 2
8 F
e b
2 8
M a
r 2
8 A
p r
2 8
M a
y 2
8 J
u n
2 8
J u
l 2
8 A
u g
2 8
S e
p 2
8 O
c t
2 8
N o
v 2
8 De
c 2
9 J
a n
2 9
F e
b Pertanian
Pertambangan Industri pengolahan
Konstruksi Perdagangan
Pengangkutan Jasa Dunia Usaha
Jasa Sosial Masyaraka Lain-lain
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
3.00 3.50
4.00 4.50
5.00
10000 20000
30000 40000
50000 60000
70000 80000
90000
Jut a
R upi
a h
NPL Nominal NPL
Sumber: EDW, BI
Grafik 3.26. – Perkembangan Rasio NPL Bank Umum
Sumbar Lokasi Proyek Berdasarkan Sektor Ekonomi
Sumber: EDW, BI
Grafik 3.27. – Perkembangan Rasio NPL dan NPl Nominal
Bank Umum Sumbar Lokasi Proyek Sub-Sektor Perkebunan
50,000 100,000
150,000 200,000
250,000
Jut a
R up
ia h
Modal Kerja Investasi
Konsumsi
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
6.00
Modal Kerja Investasi
Konsumsi Sumber: EDW, BI
Grafik 3.28. – Perkembangan NPL Nominal Bank Umum
Sumbar Lokasi Proyek Berdasarkan Jenis Penggunaan
Sumber: EDW, BI
Grafik 3.29. – Perkembangan Rasio NPL Bank Umum
Sumbar Lokasi Proyek Berdasarkan Jenis Penggunaan
Penyaluran kredit invest asi perlu diw aspadai m elihat perkem bangan rasio NPL yang m enunjukkan peningkat an. Pada bulan Februari 2009 rasio NPL
kredit invest asi mencapai 4,29 , lebih t inggi dibandingkan pada akhir t ahun 2008 sebesar 3,80 . Secara nominal kredit invest asi yang seret di bulan Februari 2009
mencapai Rp119,32 miliar, at au meningkat 3,24 dibandingkan akhir t ahun 2008 Graf ik 3.28. Pada kredit konsumsi meskipun rasio NPL pada Februari 2009 hanya
sebesar 0,80 namun secara nominal NPL-nya mengalami peningkat an sebesar
54
Bank Indonesia Padang
40,13 . Dengan demikian penyaluran kredit konsumsi yang hingga saat ini masih t umbuh posit if perlu dipert ahankan agar t et ap t erjaga kualit as kredit nya.
3.3. Risiko Likuidit as Posisi dana perbankan pada t riw ulan I-2009 m asih saja didom inasi oleh
pendanaan bersif at jangka pendek. Pada bulan Februari 2009 posisi simpanan
deposit o jangka pendek 1 bulan masih mendominasi dengan proporsi sebesar 54,17 Graf ik 3.30. Pada di sisi lain, proporsi simpanan deposit o 3 bulan
meningkat menjadi 16,37 , dari sebelumnya sebesar 14,34 pada Desember 2008. Namun t et ap saja kondisi ini masih memberikan ruang kemungkinan t erjadinya
mat urit y mismat ch dalam pemenuhan kredit yang sif at nya lebih jangka panjang. Tet api melihat penyaluran kredit bank umum yang lebih banyak pada kredit
konsumsi dan kredit modal kerja, secara umum simpanan perbankan yang ada dapat memenuhi kebut uhan kedua jenis kredit t ersebut . Lebih lagi penyaluran
kredit invest asi juga masih akan t erus t ert ahan seiring dengan prospek iklim usaha saat ini yang kurang kondusif .
6 5
.5 7
6 4
.4 7
6 7
.0 7
6 7
.8 7
6 8
.8 2
6 8
.0 3
6 9
.4 1
6 8
.7 3
6 4
.7 8
6 3
.3 4
6 3
.1 8
5 9
.2 7
5 8
.2 7
5 4
.1 7
1 .4
4 9
.6 9
.6 5
8 .6
1 8
.7 9
9 .2
6 9
.8 5
1 1
.5 4
1 1
.7 9
1 2
.8 1
1 3
.0 1
1 4
.3 4
1 5
.6 9
1 6
.3 7
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Lainnya 12 Bulan
6 Bulan 3 Bulan
1 Bulan
3 8
.3 3
9 .2
9 3
9 .3
6 4
.0 7
4 .2
7 3
9 .5
3 4
.1 8
4 .2
2 4
.6 2
4 .3
1 4
.5 6
4 .9
6 4
1 .9
3 4
2 .2
4 4
2 .1
9 4
1 .8
4 4
3 .5
4 .8
1 4
.5 7
4 6
.7 5
4 7
.1 7
4 7
.1 7
4 6
.8 4
4 6
.9 5
4 .5
8 4
1 .5
9 4
.7 5
4 .3
6
1 9
.5 2
1 8
.8 8
1 7
.1 4
1 9
.1 2
1 9
.1 6
1 3
.7 2
1 2
.6 6
1 2
.6 1
2 .5
4 1
2 .7
4 1
8 .8
6 1
7 .4
5 1
7 .3
1 1
7 .4
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kredit Konsumsi Kredit Modal Kerja
Kredit Investasi Sumber: SEKDA, BI
Grafik 3.30. – Perkembangan Simpanan Berjangka Deposito
Bank Umum Sumbar Berdasarkan Jangka Waktu
Sumber: SEKDA, BI
Grafik 3.31. – Komposisi Kredit Bank Umum Sumbar
Lokasi Proyek Berdasarkan Jenis Penggunaan
Pot ensi risiko likuidit as m em bayangi perbankan um um , khususnya BPD, seiring dengan upaya percepat an realisasi anggaran dalam rangka
kebijakan st im ulus f iskal. Besarnya proporsi simpanan Pemda t erhadap t ot al
simpanan pada bulan Februari 2009 yang mencapai 20,69 menyebabkan resiko likuidit as meningkat , mengingat dana t ersebut sew akt u-w akt u dapat dit arik unt uk
memenuhi kebut uhan operasional maupun belanja modal Graf ik 3.32. Likuidit as BPD sangat t erkait dengan siklus anggaran pemerint ah daerah. Semakin cepat nya
realisasi proyek-proyek kegiat an pemerint ah yang harus didanai dalam rangka st imulus f iskal, maka risiko likuidit as BPD t ersebut juga akan semakin meningkat .
55
Bank Indonesia Padang
20 40
60 80
100
2007 Fe
b -08
M a
r- 08
A p
r- 08
M a
y -08
Ju n
-08 Ju
l- 08
A u
g -08
Se p
-08 O
c t-
08 N
o v
-08 De
c -08
Ja n
-09 Fe
b -09
1 4
.9 3
2 1
.3 6
2 2
.8 9
2 3
.1 7
2 3
.8 2
2 .6
5 2
2 .5
6 2
2 .7
7 2
2 .7
1 2
4 .8
4 2
3 .5
5 1
3 .7
5 1
9 .6
2 .6
9 7
1 .8
8 6
6 .4
8 6
5 .9
1 6
6 .9
3 6
6 .1
1 6
7 .8
2 6
8 .1
3 6
7 .6
5 6
8 .9
7 6
4 .3
4 6
5 .7
5 7
3 .3
3 7
.4 6
8 .9
6
Sektor Swasta Lainnya Badan Usaha Bukan-
Keuangan Milik Swasta Badan Usaha Bukan
Keuangan Milik Negara Pemerintah Daerah
Lembaga Keuangan Lainnya 2
4 6
8 10
12 14
16 18
Ju n
-07 A
u g
-07 O
c t-
07 De
c -07
Fe b
-08 A
p r-
08 Ju
n -08
A u
g -08
O c
t- 08
De c
-08 Fe
b -09
P e
rs e
n
Tabungan Kredit Konsumsi
Kredit Modal Kerja Kredit Investasi
Deposito 6 Bulan Deposito 12 Bulan
Sumber: SEKDA, BI
Grafik 3.32. - Komposisi DPK Bank Umum Sumbar Lokasi Proyek Berdasarkan Golongan Pemilik
Sumber: SEKI, BI
Grafik 3.33. – Perkembangan Berbagai Tingkat Suku
Bunga
100,000 200,000
300,000 400,000
500,000 600,000
700,000
Jut a
R up
ia h
2-Dalam Perhatian Khusus NPL Nominal
50,000 100,000
150,000 200,000
250,000 300,000
350,000
Jut a
R upi
ah
Modal Kerja Investasi
Konsumsi
Sumber: EDW, BI
Grafik 3.34. – Perkembangan NPL Nominal dan Kredit
Kolektibilitas 2 Sumbar Lokasi Proyek
Sumber: EDW, BI
Grafik 3.35. – Perkembangan NPL Nominal dan Kredit
Kolektibilitas 2 Sumbar Lokasi Proyek Berdasarkan Jenis Penggunaan
3.4. Risiko Pasar Pot ensi m em buruknya kualit as kredit bank-bank um um di Sum bar t erus
m eningkat seiring
dengan peningkat an
kredit dengan
kat egori kolekt ibilit as 2 dalam perhat ian khusus. Pada Februari 2009, jumlah kredit
dengan kat egori kolekt ibilit as 2 mencapai Rp658,13 miliar, at au meningkat 23,29 dibandingkan akhir t ahun 2008 Graf ik 3.34. Kondisi ini perlu menjadi perhat ian
perbankan mengingat di sisi lain NPL nominal juga menunjukkan peningkat an. Dengan demikian apabila t idak dilakukan pengaw asan dan pengelolaan secara
khusus pada kredit -kredit t ersebut , maka pot ensi kredit bermasalah bank-bank umum di Sumbar akan semakin t erus meningkat .
Krisis akan m eningkat kan pot ensi kredit berm asalah pada kredit invest asi karena jum lah kredit kat egori kolekt ibilt as 2 m eningkat pesat . Kredit
invest asi dengan kat egori kolekt ibilit as 2 pada posisi Februari 2009 mencapai Rp102,98 miliar, at au meningkat 96,87 dibandingkan posisi akhir 2008 yang
hanya sebesar Rp52,36 miliar. Peningkat an cukup pesat juga t erjadi pada kredit
56
Bank Indonesia Padang
konsumsi, yang meningkat 25,14 dari Rp239,09 miliar pada akhir t ahun 2008 menjadi Rp299,20 miliar pada Februari 2009.
Secara sekt oral, bank um um juga perlu m eninjau kem bali t erhadap kredit yang disalurkan ke sekt or perdagangan. Pada sekt or ini jumlah kredit dengan
kat egori kolekt ibilit as 2 paling besar diant ara sekt or-sekt or yang lainnya. Pada Februari 2009 jumlahnya mencapai Rp230,56 miliar, mengalami peningkat an
78,49 dibandingkan akhir t ahun 2008 Graf ik 3.36. M asih lesunya kegiat an ekspor-impor akibat t erkena krisis global, pelemahan nilai t ukar rupiah, sert a
penurunan permint aan mengakibat kan pot ensi memburuknya kualit as kredit di sekt or ini semakin besar. Di sisi lain perkembangan kredit kolekt ibilit as 2 pada
sekt or pert anian menunjukkan penurunan Graf ik 3.37. Sit uasi ini lebih baik dari kondisi t riw ulan IV-2008 yang menunjukkan jumlah kredit pert anian kat egori
kolekt ibilit as 2 mengalami peningkat an. Hal t ersebut didasarkan t ekanan pada sub-sekt or perkebunan yang mulai berkurang akibat mulai menggeliat kembali
sub-sekt or ini seiring meningkat nya harga CPO.
50,000 100,000
150,000 200,000
250,000 300,000
350,000
2 8
J a
n 2
8 F
e b
2 8
M a
r 2
8 A
p r
2 8
M a
y 2
8 J
u n
2 8
J u
l 2
8 A
u g
2 8
S e
p 2
8 O
c t
2 8
N o
v 2
8 De
c 2
9 J
a n
2 9
F e
b
Jut a
R up
ia h
Pertanian Pertambangan
Industri pengolahan Listrik,Gas dan Air
Konstruksi Perdagangan
Pengangkutan Jasa Dunia Usaha
Jasa Sosial Masyarakat Lain-lain
10,000 20,000
30,000 40,000
50,000 60,000
70,000 80,000
90,000
Jut a
R up
ia h
Sumber: EDW, BI
Grafik 3.36. – Perkembangan Kredit Kolektibilitas 2
Sumbar Lokasi Proyek Berdasarkan Sektor Ekonomi
Sumber: EDW, BI
Grafik 3.37. – Perkembangan Kredit Kolektibilitas 2
Sumbar Lokasi Proyek Sub-Sektor Perkebunan
3.5. Kredit M ikro, Kecil, dan M enengah M KM Lokasi Proyek
Dam pak krisis keuangan global juga berdam pak pada perkem bangan kredit M KM yang disalurkan bank-bank um um Sum bar. Pada Februari 2009
kredit M KM menunjukkan penurunan pert umbuhan sebesar -0,34 dibandingkan akhir t ahun 2008 Graf ik 3.38. Kondisi ini memperlihat kan bahw a penurunan
pert umbuhan t idak hanya t erjadi pada kredit berskala besar, namun juga pada skala M KM . Upaya penyaluran kredit M KM oleh kelompok bank pemerint ah yang
masih t umbuh posit if 1,47 t idak mampu mengkompenasi penurunan penyaluran
57
Bank Indonesia Padang
kredit M KM pada kelompok bank sw ast a nasional dan kelompok bank asing dan campuran yang masing-masing menurun sebesar -0,35 dan -15,81 .
-5.00 0.00
5.00 10.00
15.00 20.00
25.00 30.00
35.00
2,000,000 4,000,000
6,000,000 8,000,000
10,000,000 12,000,000
14,000,000
Jut a
R upi
a h
Total Kredit MKM Pert. Kredit MKM ytd
1,000,000 2,000,000
3,000,000 4,000,000
5,000,000 6,000,000
7,000,000 8,000,000
9,000,000 10,000,000
Jut a
R upi
a h
Bank Pemerintah Bank Swasta Nasional
Bank Asing dan Bank Campuran Sumber: SEKDA, BI
Grafik 3.38. – Perkembangan dan Pertumbuhan ytd
Kredit MKM Sumbar Lokasi Proyek
Sumber: SEKDA, BI
Grafik 3.39. – Perkembangan Kredit MKM Sumbar
Lokasi Proyek Berdasarkan Kelompok Bank
Berdasarkan jenis penggunaan, t erjadi penurunan penyaluran kredit M KM pada kredit m odal kerja. Kredit M KM modal kerja yang pangsanya mencapai
34,04 dari t ot al kredit M KM pada bulan Februari 2009 pert umbuhannya menurun sebesar -0,74 jika dibandingkan akhir t ahun 2008 Graf ik 3.41. Kredit
mikro dan kecil yang berdasarkan segi plaf on lebih menarik unt uk disalurkan sebagai kredit konsumsi, membuat perkembangannya masih dapat t umbuh posit if
sebesar 1,91 . Sedangkan perkembangan penyaluran kredit invest asi hanya t umbuh sebesar 0,76 . Kondisi ini set idaknya menggambarkan masih adanya skala
usaha M KM yang didanai di t engah kondisi ekonomi yang mengalami perlambat an pert umbuhan.
5 .4
1 4
8 .3
2 4
6 .9
4 4
5 .3
8 4
3 .7
9 4
2 .2
4 4
1 .8
6 4
.9 4
4 .2
4 .0
7 3
9 .6
1 3
9 .1
7 3
9 .3
5 3
8 .0
3 3
.9 8
3 3
.4 1
3 4
.5 1
3 6
.1 7
3 7
.2 5
3 8
.0 2
3 8
.8 6
3 9
.6 8
4 .4
8 4
.6 1
4 1
.0 9
4 1
.3 9
4 1
.8 8
4 3
.0 2
1 8
.6 1
1 8
.2 7
1 8
.5 5
1 8
.4 5
1 8
.9 6
1 9
.7 4
1 9
.2 7
1 9
.3 8
1 9
.3 2
1 9
.3 2
1 9
.3 1
9 .4
4 1
8 .7
6 1
8 .9
5
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
2007 Fe
b -08
M ar
-08 A
p r-
08 M
ay -08
Ju n
-08 Ju
l- 08
A u
g- 08
Se p
-08 O
ct -08
N o
v- 08
De c-
08 Ja
n -09
Fe b
-09
Menengah Rp 500 juta - Rp 5 miliar
Kecil Rp 50 juta - Rp 500 juta
Mikro sd Rp 50 juta
1,000,000 2,000,000
3,000,000 4,000,000
5,000,000 6,000,000
7,000,000 8,000,000
Jut a
R up
ia h
Modal Kerja Investasi
Konsumsi Sumber: SEKDA, BI
Grafik 3.40. – Kompsisi Perkembangan Kredit MKM
Lokasi Proyek Berdasarkan Plafon
Sumber: SEKDA, BI
Grafik 3.41. –Perkembangan Kredit MKM Lokasi Proyek
Berdasarkan Jenis Penggunaan
Penyaluran kredit M KM bagi sekt or perdagangan pada t riw ulan IV-2008 yang sem pat t um buh posit if , t ernyat a posisi t riw ulan I-2009 m enunjukkan
pert um buhan negat if . Kondisi ini menggambarkan bahw a geliat ekonomi skala
M KM pada sekt or perdagangan mengalami penurunan. Sedangkan pada sekt or
58
Bank Indonesia Padang
indust ri, unt uk skala M KM kredit yang disalurkan masih meningkat , yait u sebesar 3,92 jika dibandingkan Desember 2008 Graf ik 3.43. Peluang usaha M KM pada
sekt or ini masih berlanjut meski perkembangan sekt or-sekt or lainnya sedang mengalami kont raksi. Perkembangan kredit M KM di sekt or jasa-jasa masih t erlihat
bergerak posit if , dengan t umbuh sebesar 3,19 .
3 7
.2 6
3 6
.2 5
3 6
.4 5
3 6
.0 1
3 5
.9 3
3 6
.2 1
3 5
.7 2
3 5
.5 8
3 5
.3 8
3 5
.4 2
3 4
.9 9
3 4
.9 6
3 4
.3 2
3 4
.4
8. 72
7 .7
1 7
.7 2
8 .1
8 .0
5 8
.0 3
7. 95
8 .0
5 8.
07 8.
16 8
.2 9
8. 28
8 .3
4 8
.2 6
5 4
.0 2
5 6
.0 4
5 5
.8 3
5 5
.8 9
5 6
.0 2
5 5
.7 6
5 6
.3 3
5 6
.3 7
5 6
.5 6
5 6
.4 2
5 6
.7 3
5 6
.7 6
5 7
.3 4
5 7
.3 4
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Konsumsi Investasi
Modal Kerja 1,000,000
2,000,000 3,000,000
4,000,000 5,000,000
6,000,000 7,000,000
8,000,000
2007 Fe
b -08
M a
r- 08
A p
r- 08
M a
y -08
Ju n
-08 Ju
l- 08
A u
g -08
Se p
-08 O
c t-
08 N
o v
-08 De
c -08
Ja n
-09 Fe
b -09
Jut a
R up
ia h
Pertanian Pertambangan
Perindustrian Perdagangan
Jasa-jasa Lain-lain
Sumber: SEKDA, BI
Grafik 3.42. – Komposisi Perkembangan Kredit MKM
Lokasi Proyek Berdasarkan Jenis Penggunaan
Sumber: SEKDA, BI
Grafik 3.43. – Perkembangan Kredit MKM Lokasi Proyek
Berdasarkan Sektor Ekonomi
Perkem bangan kredit
M KM oleh
bank-bank um um
di Sum bar
m enunjukkan pergerakan yang perlu diw aspadai. Hal ini didasarkan dengan
t ren NPL dari kredit M KM yang meningkat Graf ik3.45. Pada akhir t ahun 2008, NPL kredit M KM sebesar 1,69 , kemudian pada t riw ulan I-2009 menjadi sekit ar 2,06 .
Secara sekt oral, lonjakan NPL t erbesar pada kredit M KM t erjadi di sekt or list rik, gas, dan air.
5.11 0.311.07