43
Bank Indonesia Padang
BAB III PERKEM BAN GAN PERBAN KAN D AERAH
Dam pak krisis keuangan global pada t riw ulan I-2009 sudah t erasa pada perekonom ian Sum bar t erlihat pada penurunan pert um buhan kredit ,
nam un di sisi lain kegiat an usaha perbankan um um dari sisi aset t et ap t um buh posit if . Dampak krisis keuangan global pada perekonomian Sumbar
menekan laju pert umbuhan kredit baik pada skala besar maupun M KM . M eskipun demikian, perkembangan aset bank-bank umum Sumbar pada t riw ulan I-2009
masih menunjukkan pert umbuhan posit if Graf ik 3.2. Pada bulan Februari 2009, aset perbankan t umbuh 6,15 dibandingkan akhir t ahun 2008. Pert umbuhan
t erbesar t erjadi pada aset kelompok bank pemerint ah yang t umbuh sebesar 6,56 , sedangkan kelompok bank sw ast a nasional t umbuh sebesar 4,81 Graf ik 3.1.
5,000,000 10,000,000
15,000,000 20,000,000
25,000,000
Jut a
R upi
a h
Bank Pemerintah Bank Swasta Nasional
Total Aset Bank Umum
8.94 10.21
29.92 21.11
6.00 6.15
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00 25.00
30.00 35.00
2004 2005
2006 2007
2008 Feb-09
Sumber: SEKDA, BI
Grafik 3.1. – Perkembangan Total Aset Bank Umum
Berdasarkan Kelompok Bank
Sumber: SEKDA, BI
Grafik 3.2. – Pertumbuhan Aset Bank Umum
3.1. Int erm ediasi Perbankan Tingkat
Loan-t o-Deposit Rat io
LDR persent asenya
m enunjukkan penurunan seiring dengan penurunan penyaluran kredit . Pada bulan
Februari t ingkat LDR sebesar 104,91 , menurun dibandingkan dengan akhir t ahun 2008 yang mencapai 108,58 Graf ik 3.4. M eski indikat or t ersebut menunjukkan
bahw a sumber dana penyaluran kredit lokasi proyek Sumbar masih t erdapat dari luar w ilayah Sumbar, namun jumlahnya t idak sebesar akhir t ahun 2008. Hal ini
didasarkan pert umbuhan DPK pada Februari 2009 dibandingkan akhir t ahun 2008
44
Bank Indonesia Padang
dapat t umbuh posit if sebesar 2,25 . Sedangkan penyaluran kredit pada periode yang sama mengalami pert umbuhan negat if -1,20 .
Kom posisi aset dalam bent uk valut a asing yang sem ula sepanjang t riw ulan IV 2008 m engalam i peningkat an, pada t riw ulan I 2009 kem bali
kepada keseim bangan rat a-rat anya. Tingkat nilai t ukar rupiah yang mengalami
gejolak akibat krisis keuangan global mengakibat kan perbankan umum t idak ingin mengambil resiko t erhadap ket idakpast ian t ersebut . Semula pada pada bulan
November 2008 komposisi aset rupiah dan valut a asing sebesar 96,88 dan 3,12 , pada Februari 2009 kembali pada komposisi rat a-rat anya Graf ik 3.3. Komposisi
aset dalam bent uk Rupiah dan valut a asing pada Februari 2009 menjadi sebesar 97,55 dan 2,45 . Kondisi ini dapat dilihat dari pert umbuhan aset dalam Rupiah
dibandingkan akhir t ahun 2008 pada bulan Februari sebesar 6,41 , sedangkan aset dalam bent uk valut a asing t umbuh negat if sebesar -3,44 . Hal ini juga
mengindikasikan bahw a pot ensi masyarakat unt uk melakukan diversif ikasi dalam menyert akan sejumlah dananya pada aset -aset keuangan, dari rupiah menjadi
dalam bent uk valut a asing relat if melambat . Kondisi ini dikonf irmasi dengan penurunan komposisi DPK dalam valut a asing, pada Februari 2009 sebesar 3,34 ,
menurun dibandingkan pada bulan November 2008 yang sempat mecapai 4,54 .
9 6
.9 9
9 7
.3 4
9 7
.0 4
9 7
.3 9
9 7
.6 5
9 6
.8 3
9 7
.4 9
6 .9
9 6
.4 5
9 6
.8 8
9 7
.3 1
9 7
.7 7
9 7
.5 5
3 .0
1 2
.6 6
2 .9
6 2
.6 1
2 .3
5 3
.1 7
2 .6
3 .1
3 .5
5 3
.1 2
2 .6
9 2
.2 3
2 .4
5
80 82
84 86
88 90
92 94
96 98
100
Rupiah Valas
92.68 93.92