Bank Indonesia Padang
71
BAB V PERKEM BAN GAN SISTEM PEM BAYARAN
Seiring dengan m elam bat nya pert um buhan ekonom i Sum bar, nilai t ransaksi sist em pem bayaran Sum bar juga m engalam i penurunan baik
sist em pem bayaran t unai m aupun non t unai. Pada sist em pembayaran t unai,
t erjadi peningkat an net inf low dibandingkan t riw ulan sebelumnya. Transaksi non t unai baik melalui kliring maupun Sist em BI-RTGS secara nominal mengalami
penurunan dibandingkan t riw ulan sebelumnya. M eskipun demikian, kepercayaan masyarakat t erhadap penggunaan Sist em BI-RTGS dalam t ransaksi pembayaran di
Sumat era Barat sudah cukup t inggi, t ercermin dari volume Sist em BI-RTGS periode Triw ulan I-2009 yang berada pada posisi t ert inggi dibandingkan posisi yang sama
dalam kurun w akt u t iga t ahun t erakhir.
5.1. Perkem bangan Alat Pem bayaran Tunai
Perkembangan uang kart al di Bank Indonesia Padang mengalami peningkat an net inf low dibandingkan t riw ulan sebelumnya. Peningkat an ini lebih disebabkan
t ingginya inf low bulan Januari yang bert epat an dengan adanya peringat an Tahun Baru M asehi dan Tahun Baru Imlek. Tingkat pemusnahan uang kart al lusuh
di Sumat era
Barat t urun
signif ikan dibandingkan
t riw ulan sebelumnya.
Kekhaw at iran t ingginya peredaran uang palsu menjelang pemilu pun t idak t erjadi di Sumat era Barat , mengingat jumlah uang palsu pada Triw ulan I-2009 lebih
rendah dibandingkan t riw ulan sebelumnya.
5.1.1. Perkem bangan Aliran Uang Kas M asuk dan Keluar Pada Triw ulan-I 2009, Kant or Bank Indonesia Padang kem bali m engalam i
net Inf low , bahkan m eningkat 22,34 dibandingkan t riw ulan sebelum nya Graf ik 5.1. Net inf low berart i jumlah aliran uang masuk lebih banyak
dibandingkan jumlah aliran uang keluar, t ercermin pada jumlah uang kas masuk inf low sebesar Rp 1.584 miliar lebih t inggi dibandingkan aliran uang kas keluar
out f low yang hanya sebesar Rp 108 miliar. M eskipun net inf low meningkat , namun jumlah inf low maupun out f low mengalami penurunan yait u masing-
Bank Indonesia Padang
72
masing sebesar 18,51 dan 85,36 dibandingkan t riw ulan sebelumnya. Penurunan aliran inf low dan out f low sejalan dengan t elah berakhirnya hari raya
keagamaan t riw ulan sebelumnya dan t ahun baru 2009.
Tingginya net inf low Triw ulan I-2009 disebabkan besarnya net inf low Januari 2009 Rp 835 m iliar.
Inf low bulan Januari adalah inf low t ert inggi dibandingkan bulan lainnya pada Triw ulan-I 2009, yait u sebesar Rp 854 miliar.
Adanya perayaan Tahun Baru M asehi dan Tahun Baru Imlek 2560 pada bulan Januari 2009 dit engarai menjadi pemicu t ingginya inf low pada bulan t ersebut .
Peningkat an inf low bukan disebabkan meningkat nya simpanan masyarakat di perbankan, hal ini t ercermin pada jumlah t abungan di Bank Umum Sumat era
Barat per Januari 2009 yang mengalami penurunan sebesar Rp 566 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Tingginya inf low lebih disebabkan adanya
kegiat an peningkat an persediaan uang kart al oleh perbankan, guna memenuhi penarikan dana nasabahnya sert a pengisian mesin ATM dalam mengant isipasi
lonjakan permint aan uang kart al pada bulan Januari.
5.1.2. Pem usnahan Uang Tidak Layak Edar PTTB Bank Indonesia secara berkala m elakukan pem usnahan t erhadap uang
kart al yang t idak layak edar lusuhrusak sebagai upaya m em elihara kualit as uang kart al yang diedarkan di m asyarakat . Uang Tidak Layak Edar
UTLE akan dicat at di Bank Indonesia dengan ist ilah Pemberian Tanda Tidak Berharga PTTB dan akan dimusnahkan menggunakan M esin Racik Uang Kert as
M RUK at au M esin Sort asi Uang Kert as M SUK.
Graf ik 5.2. - Perkem bangan Pem usnahan Uang Tidak Layak Edar PTTB
Graf ik 5.1. - Perkem bangan Aliran Uang Kas M asuk inf low dan Keluar
outflow
Sumber : BI
- 500
1,000 1,500
2,000 2,500
I II
III IV
I II
III IV
I II
III IV
I 2006
2007 2008
2009
Miliar Rp Inflow
Outflow Net Inflow
- 200
400 600
800 1,000
1,200 1,400
1,600
20 40
60 80
100 120
I II
III IV
I II
III IV
I II
III IV
I 2006
2007 2008
2009 Miliar Rp
PTTB Rasio PTTB thdp inflow
Sumber : BI
73
Bank Indonesia Padang
Kegiat an pem usnahan uang t idak layak edar oleh Kant or Bank Indonesia Padang pada Triw ulan I-2009 m enurun signif ikan sebesar 72,36 ,
dibandingkan t riw ulan sebelum nya Graf ik 5.2. Penurunan PTTB jauh lebih
besar dibandingkan penurunan aliran kas masuk yang hanya sebesar 18,51 t ercermin pada rasio PTTB t erhadap inf low yang hanya 11,23 pada Triw ulan I-
2009. Berdasarkan jumlah lembar uang, dari t ot al uang yang dimusnahkan Rp 178 miliar umumnya merupakan pecahan Rp 1.000 51,05 dan Rp 5.000
21,5. Namun secara nominal, sebagian besar adalah uang pecahan Rp 20.000 27,72 dan Rp 10.000 19,69 yang dimusnahkan Graf ik 5.3 dan Graf ik 5.4.
Graf ik 5.4. - Nilai Uang Tidak Layak Edar PTTB Berdasarkan Nom inal Pecahan
Graf ik 5.3. - Jum lah Lem bar Uang Tidak Layak Edar PTTB Berdasarkan Nom inal Pecahan
Sumber : BI Sumber : BI
1.26 1.89
9.99 14.19
21.50 51.05
0.06 0.07
100,000 50,000
20,000 10,000
5,000 1,000
500 100
17.45 13.11
27.72 19.69
14.92 7.09
0.00 0.00 100,000
50,000 20,000
10,000 5,000
1,000 500
100
10 20
30 40
50 60
70
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
3.00 3.50
4.00 4.50
I II
III IV
I 2008
2009
Lembar Juta Rp
Nominal Lembar
Sumber : BI
Graf ik 5.5 - Jum lah Tem uan Uang Palsu di Sum at era
Barat
Bank Indonesia Padang
74
5.1.3 Uang Palsu Jum lah t em uan uang palsu pada Triw ulan I-2009 m engalam i penurunan
baik secara jum lah m aupun nom inal dibandingkan t riw ulan sebelum nya Graf ik 5.5. Jumlah t emuan uang palsu Triw ulan I-2009 t ercat at Rp 3,08 jut a at au
t urun 27,7 dibandingkan t riw ulan sebelumnya. Secara volume pun, jumlah uang palsu t urun dari 58 lembar menjadi 38 lembar pada Triw ulan I-2009. Dengan
demikian, kekhaw at iran t ingginya peredaran uang palsu menjelang pemilu t idak t erjadi di w ilayah Sumat era Barat .
5.2. Perkem bangan Alat Pem bayaran Non-Tunai Pada Triw ulan I-2009, jum lah w arkat t ransaksi kliring di Bank Indonesia
Padang m eningkat , nam un secara nom inal m engalam i penurunan. CekBG
kosong yang dit olak oleh Bank Indonesia Padang masih lebih rendah secara volume maupun nominal dibandingkan t riw ulan sebelumnya, namun t erdapat
indikasi peningkat an baik secara nominal maupun volume jika dilihat dari prosent ase CekBG kosong t erhadap t ransaksi kliring yang dilakukan. Transaksi
pembayaran dengan Sist em BI-RTGS umumnya digunakan oleh masyarakat di Kot a Padang pada Triw ulan I-2009 t ercat at nilai maupun volume t ransaksi lebih
rendah dibandingkan t riw ulan sebelumnya. Jika dibandingkan t ahun sebelumnya, t erjadi peningkat an volume maupun nominal t ransaksi syst em BI-RTGS, yang
menunjukkan bahw a kepercayaan masyarakat Sumat era Barat sudah cukup t inggi
t erhadap alt ernat if sist em pembayaran non t unai ini.
5.2.1. Perkem bangan Kliring Pada Triw ulan I-2009, t ransaksi kliring secara volum e m engalam i
peningkat an nam un secara nom inal t urun dibandingkan t riw ulan sebelum nya Tabel 5.1. Dit engah t umbuhnya volume t ransaksi kliring s.d 0,9 ,
nilai t ransaksi kliring t urun 15,9 at au hanya mencapai Rp 2.712,7 miliar dibandingkan t riw ulan sebelumnya. Hal yang sama pun t erjadi dengan rat a-rat a
volume dan nilai t ransaksi harian kliring, dimana rat a-rat a volume t ransaksi set iap harinya sebanyak 1.517 lembar w arkat at au naik 0,95 dibandingkan Triw ulan-IV
2008. Sedangkan berdasarkan nilai t ransaksi, hanya t ercat at Rp 45 miliar per hari at au t urun 17,27 Graf ik 5.6.
75
Bank Indonesia Padang
Tabel 5.1 - Perput aran Kliring dan CekBG Kosong
Penolakan CekBilyet Giro BG Kosong m engalam i penurunan baik secara
volum e m aupun nom inal pada Triw ulan-I 2009 Tabel 5.1. Jumlah cekBG
kosong pada Triw ulan I-2009 hanya t ercat at 1.779 lembar at au t urun 11,9 dibandingkan t riw ulan sebelumnya. Berdasarkan nominal, nilai t ransaksi
penolakan CekBG kosong pun t urun 10,7 . Secara kasat mat a t erjadi penurunan CekBG kosong baik secara nominal maupun nilai t ransaksi, t et api jika melihat
prosent ase CekBG kosong t erhadap t ransaksi kliring yang dilakukan pada periode t ersebut , diket ahui bahw a secara nominal masih t erjadi peningkat an CekBG
kosong sebesar 0,07 dibandingkan t riw ulan sebelumnya. Sedangkan prosent ase jumlah CekBG kosong masih lebih rendah 0,29 dibandingkan t riw ulan
sebelumnya Graf ik 5.7. M eskipun secara prosent ase, penggunaan CekBG kosong di Sumat era Barat masih relat if rendah, namun ada kecenderungan t rend
prosent ase t ersebut mengalami peningkat an set iap t riw ulannya. Unt uk it u, agar pemberlakuan Daf t ar Hit am Nasional DHN menjadi ef ekt if dalam mengurangi
kejadian penolakan CekBG kosong, maka dibut uhkan kerjasama ant ara KBI
Sumber : BI
30 35
40 45
50 55
60
500 1,000
1,500 2,000
2,500 3,000
I II
III IV
I II
III IV
I II
III IV
I 2006
2007 2008
2009 Miliar rupiah
Lembar
Nominal Volume
Graf ik 5.6 - Rat a-Rat a Harian Perput aran Kliring
Sumber : BI
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
I II
III IV
I II
III IV
I II
III IV
I 2006
2007 2008
2009 Jumlah CekBG Kosong
Rasio CekBG kosong terhadap Nilai Transaksi Kliring
Sumber : BI
Graf ik 5.7 - Rasio CekBG Kosong t erhadap Transaksi Kliring
Bank Indonesia Padang
76
Padang dengan perbankan Sumat era Barat dalam rangka meningkat kan sosialisasi DHN kepada para nasabah bank.
5.2.2. Perkem bangan Transaksi Sist em BI-RTGS Pada Triw ulan I-2009, t ransaksi non t unai m enggunakan Sist em
BI-RTGS m engalam i
penurunan baik
secara nom inal
m aupun volum e
dibandingkan t riw ulan sebelum nya Graf ik 5.7. Nilai dan volume t ransaksi
Sist em BI-RTGS pada Triw ulan-I 2009 t urun masing-masing 23,5 dan 12,7
dibandingkan t riw ulan sebelumnya. Turunnya t ransaksi Sist em BI-RTGS pada
Triw ulan I-2009 bersif at seasonal, t ercermin pada Graf ik 5.8 dimana nilai at au t ransaksi BI-RTGS pada aw al t ahun 2008 pun lebih rendah dibandingkan akhir
t ahun 2007. Namun secara t ahunan, baik nilai maupun volume t ransaksi Sist em BI-
RTGS mengalami peningkat an masing-masing 56,19 dan 9,18 dibandingkan t ahun sebelumnya. Bahkan nilai dan volume t ransaksi Sist em
BI-RTGS pada Triw ulan-I 2009 adalah yang t ert inggi dibandingkan posisi t riw ulan I t ahun-t ahun
sebelumnya selama periode t ahun 2007 hingga 2009. Tingginya penggunaan BI-
RTGS menunjukkan kepercayaan masyarakat Sumat era Barat yang t inggi t erhadap alt ernat if sist em pembayaran non t unai ini.
Kot a Padang m erupakan daerah yang paling banyak m elakukan t ransaksi m elalui BI-RTGS di Sum at era Barat , baik secara volum e m aupun nom inal.
Pada Triw ulan I-2009 t erjadi t ransaksi BI-RTGS di Kot a Padang sebanyak Rp 21.465
Tabel 5.2 - Transaksi RTGS Propinsi Sum at era Barat
Sumber : BI
77
Bank Indonesia Padang
miliar at au senilai 90,04 dari t ot al t ransaksi BI-RTGS di Sumat era Barat . Kemudian t ransaksi BI-RTGS t erbesar kedua dilakukan di Kot a Bukit Tinggi yait u
sebesar Rp 860 miliar senilai 3,61 dari t ot al t ransaksi BI-RTGS. Berdasarkan volume, Padang juga mencat at jumlah t ransaksi BI-RTGS t erbesar di Sumat era
Barat yait u sebanyak 42.664 t ransaksi at au senilai 80,67 dari t ot al t ransaksi di Sumat era Barat . Volume t ransaksi BI-RTGS t erbesar kedua di Sumat era Barat yait u
t erjadi di Kot a Payakumbuh sebanyak 3.096 t ransaksi. Tingginya t ransaksi BI-RTGS di Kot a Padang disebabkan Kot a Padang sebagai pusat akt ivit as perekonomian
Sumat era Barat , selain sebagai ibu kot a provinsi Sumat era Barat .
10
15 20
25 30
35
5
10
15
20
25
30
35
I II
III IV
I II
III IV
I 2007
2008 2009
Ribuan Triliun Rupiah
Nilai Volume
Sumber : BI
Graf ik 5.8 - Perkem bangan Transaksi RTGS Propinsi Sum at era
Barat
RTGS nominal RTGS volume
SOLOK SAWAHLUNTO
PESISIR SELATAN PAYAKUMBUH
PASAMAN PARIAMAN
PADANG
BUKITTINGGI AGAM
Graf ik 5.9 - Transaksi RTGS Triw ulan I-2009 di Propinsi Sum at era Barat
Sumber : BI
Bank Indonesia Padang
78
Halaman ini sengaja dikosongkan
Bank Indonesia Padang
79
BAB VI PERKEM BAN GAN KETEN AGAKERJAAN
DAERAH DAN KESEJAH TERAAN
Kondisi ket enagakerjaan di Sum at era Barat hingga Agust us 2008 m em asuki m asa krisis dalam posisi yang cukup baik. Hal ini diindikasikan
dengan meningkat nya jumlah penduduk yang bekerja sert a menurunnya angka pengangguran. Jumlah penduduk yang bekerja meningkat 3,54 sement ara
jumlah penduduk yang menganggur menurun sebesar 21,25 . Tingkat pengangguran t erbuka juga t erus menurun dari w akt u ke w akt u.
Dam pak krisis keuangan global diperkirakan akan m em pengaruhi kondisi ket enagakerjaan Sum bar pada posisi Februari 2009. Hal ini diindikasikan
dari penurunan nilai t ukar pet ani pada t riw ulan IV-2009 sert a meningkat nya st ok dalam pembent ukan PDRB Sumbar. Gabungan Perusahaan Karet Indonesia
Gapkindo Sumbar mencat at bahw a 3.000 buruh yang bekerja di enam perusahaan karet sudah dirumahkan
2
. Beberapa perusahaan PJTKI juga membat alkan pengiriman sert a memulangkan TKI asal Sumbar karena
menurunnya permint aan TKI di luar negeri. Kem bali
m eningkat nya harga
kom odit as diperkirakan
kem bali m eningkat kan t ingkat kesejaht eraan sebagian penduduk Sum at era Barat
yang sem pat m engalam i t ekanan pada t riw ulan IV-2008. Beberapa
indikat or kesejaht eraan sepert i Nilai Tukar Pet ani NTP, sejak akhir t riw ulan IV- 2008 mulai menunjukkan t rend yang meningkat meskipun belum set inggi kondisi
pada t riw ulan II dan III-2008. Begit u pula dengan perkiraan pendapat an perkapit a yang masih mengalami pert umbuhan posit if sert a adanya kenaikan Upah
M inumimum Provinsi UM P sebesar 10 yang diberlakukan sejak 1 Januari 2009.
2
Harian Padang Ekspres t anggal 4 Desember 2008,
Bank Indonesia Padang
80
6.1. Ket enagakerjaan Daerah