9.78 9.52 8.48 6.52 7.10 6.42 5.80 5.35 18.91 19.64 16.73 9.93 ProdukHukum BankIndonesia KER Sumbar TwI2009

21 Bank Indonesia Padang Sumber : BPS Grafik 1.24. Perlembangan Wisatawan Mancanegara 1.2.3 Sekt or Perdagangan, Hot el Rest oran Pert um buhan sekt or perdagangan, hot el, dan rest oran PHR pada t riw ulan I-2009 sedikit m elam bat dibandingkan t riw ulan sebelum nya. M elambat nya sekt or PHR t erjadi pada semua subsekt or dengan peningkat an t erbesar t erdapat pada subsekt or perdagangan besar dan eceran dari 8,18 t riw ulan IV-2008 menjadi 6,71 t riw ulan I-2009. Hal ini t ercermin dari penerimaan PPN menunjukkan penurunan graf ik 1.22.. Kredit yang disalurkan perbankan khususnya unt uk modal kerja juga menurun graf ik 1.25.. Berikut nya, subsekt or hot el dan rest oran juga mengalami perlambat an meski masih t umbuh cukup t inggi masing-masing sebesar 8,48 dan 6,31 . Hal ini diindikasikan dengan penurunan t ingkat penghunian hot el berbint ang graf ik 1.23. dan penurunan jumlah w isat aw an mancanegara graf ik 1.24. Fakt or seasonal diperkirakan menjadi penyebab sedikit melambat nya subsekt or PHR selain daya beli masyarakat yang masih belum pulih khususnya di daerah-daerah perkebunan.

1.2.4 Sekt or Pengangkut an Kom unikasi

Pert um buhan sekt or pengangkut an dan kom unikasi t erus m elam bat . Sekt or ini hanya t umbuh 6,52 , t erendah dalam beberapa t ahun t erakhir. 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 Ja n -07 F e b -07 M a r- 07 A p r- 07 M a y -07 Ju n -07 Ju l- 07 A u g -07 S e p -07 O c t- 07 N o v -07 D e c -07 Ja n -08 F e b -08 M a r- 08 A p r- 08 M a y -08 Ju n -08 Ju l- 08 A u g -08 S e p -08 O c t- 08 N o v -08 D e c -08 Ja n -09 F e b -09 W is a ta w a n Tw.I-07 Tw.II-07 Tw.III-07 Tw.IV-07 Tw.I-08 Tw.II-08 Tw.III-08 Tw.IV-08 Tw.I-09 Sektor Transportasi dan Komunikasi 8.84

9.37 9.78

9.30 9.52

8.51 8.48

7.98 6.52

Angkutan 6.22

6.78 7.10

6.07 6.42

5.77 5.80

6.08 5.35

Kereta Api 0.42 4.54 6.95 7.67 7.49 5.07 3.65 3.25 4.30 Jalan Raya 4.99 5.65 6.17 5.61 6.12 5.54 5.67 6.19 5.52 Angkutan Laut 1.12 2.14 4.37 4.61 4.70 2.82 1.60 0.54 0.10 ASDP 11.23 10.23 9.40 7.47 7.05 7.56 7.27 8.21 6.58 Angkutan Udara 17.45 15.80 13.53 8.75 8.92 8.46 9.42 9.81 8.15 Jasa Penunjang Angkutan 6.65 6.49 6.89 6.28 6.22 5.65 4.97 5.25 4.26 Komunikasi 18.38

18.47 18.91

20.17 19.64

17.21 16.73

13.63 9.93

proyeksi BI Sumber: BPS Sektor Transportasi dan Komunikasi Pertumbuhan Tahunan Tabel 1.7. Perkembangan Nilai Tambah Bruto Sektor Transportasi dan Komunikasi Bank Indonesia Padang 22 Turunnya kinerja sekt or ini bersumber dari mulai menurunnya pert umbuhan subsekt or komunikasi yang hanya t umbuh 9,9 . Pada periode-periode sebelumnya, angka pert umbuhan subsekt or komunikasi berkisar ant ara 15-20 . Penurunan angka pert umbuhan ini disebabkan karena invest asi perusahaan operat or seluler semakin berkurang seiring dengan t elah t erpenuhinya jaringan di seluruh Sumbar. Pada subsekt or angkut an, m oda keret a api m engalam i peningkat an pert um buhan sem ent ara m oda yang lain m elam bat . Peningkat an pert umbuhan moda keret a api disebabkan oleh penambahan jadw al keret a api Padang-Pariaman sejak aw al Januari 2009 karena semakin t ingginya minat masyarakat menggunakan moda t ransport asi t ersebut . Tak hanya it u, jalur keret a api Padangpanjang-Saw ahlunt o yang t idak beroperasi sejak t ahun 2002 mulai kembali diakt if kan pada t riw ulan laporan. Unt uk melakukan perbaikan jalur rel sepanjang 160 km t ersebut , Depart emen Perhubungan dan Pemprov Sumbar mengalokasikan anggaran pada t ahun 2008 masing-masing sebesar Rp6,7 miliar dan Rp500 jut a. Komit men perbaikan inf rast ukt ur perkeret aapian ini berlanjut pada t ahun ini dimana Dephub meningkat kan alokasi belanja pengembangan perkeret aapian menjadi sebesar Rp 34 milyar. Peningkat an ini t ent unya semakin mendorong pert umbuhan sekt or angkut an dan komunikasi selain juga mendorong pert umbuhan sekt or lain sepert i sekt or perdagangan, hot el, dan rest oran. Sement ara it u, perkembangan moda t ransport asi lainnya meski melambat namun masih pada t ingkat yang yang relat if sama. Hal ini dit unjukkan dengan angka lalu lint as penumpang di bandara M inangkabau graf ik 1.25 maupun angka lalu lint as kargo di Pelabuhan Teluk Bayur graf ik 1.26. Sumber : PT Angkasa Pura II Sumber : PT Pelindo II, diolah Grafik 1.25. Jumlah Kedatangan dan Keberangkatan Penumpang Pesawat Udara Grafik 1.26. Perkembangan Lalu Lintas Kargo Pelabuhan Teluk Bayur 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 90,000 100,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 2007 2008 2009 Realisasi Datang penumpang Realisasi Berangkat penumpang 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov T o n 23 Bank Indonesia Padang 1.2.5 Sekt or Keuangan, Persew aan Jasa Perusahaan Subsekt or keuangan, persew aan, dan jasa perusahaan diperkirakan m engalam i perlam bat an pada t riw ulan laporan. M elambat nya pert umbuhan sekt or ini bersumber oleh melambat nya pert umbuhan pada subsekt or bank. Pada subsekt or bank, perlambat an ini dit unjukkan dengan melambat nya pert umbuhan aset bank dan posisi kredit bank umum graf ik 1.27 dan 1.28. M elambat nya pert umbuhan kredit ini t erut ama karena kenaikan suku bunga kredit akibat kenaikan BI rat e pada akhir t riw ulan III-2008. Searah dengan hal t ersebut , pada subsekt or lembaga keuangan bukan bank dan jasa penunjang juga t erjadi perlambat an yang diperkirakan berasal dari menurunnya konsumsi dan f akt or musiman. Sumber : Sekda Sumber : Sekda, diolah Grafik 1.27. Perkembangan Aset Perbankan Sumbar Grafik 1.28. Perlembangan Kredit Bank Umum Sumber : Sekda Sumber : Depkeu, diolah Grafik 1.29. Perlembangan Penerimaan Bukan Pajak di Sumatera Barat Grafik 1.30. Perkembangan Kredit Sektor Jasa-Jasa menurut Lokasi Proyek 1.2.6 Sekt or Jasa-jasa M erespon m elam bat nya konsum si, pert um buhan sekt or jasa-jasa juga m engalam i perlam bat an dari 7,61 t riw ulan IV-2008 m enjadi 6,54 t riw ulan I-2009. Perlambat an ini t erut ama bersumber dari subsekt or jasa-jasa 1 2 3 4 5 6 5 10 15 20 25 Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Oct Nov Dec Jan Feb 2008 2009 Rp Triliun Rp Triliun Jumlah sisi kiri Bank Pemerintah sisi kiri Bank Swasta Nasional sisi kanan Bank Perkreditan Rakyat sisi kanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb 2008 2009 Rp triliun Rp triliun Total sisi kiri Modal Kerja sisi kanan Investasi sisi kanan Konsumsi sisi kanan - 50 100 150 200 250 I II III IV I II III IV I II III IV I 2006 2007 2008 2009 R p m il y a r 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 900,000 1,000,000 Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb 2008 2009 Rp Juta Kredit Jasa-Jasa sisi kiri Pangsa sisi kanan Bank Indonesia Padang 24 yang disediakan oleh sw ast a khususnya hiburan dan rekreasi. Hal ini disebabkan f akt or musiman dimana peningkat an subsekt or hiburan dan rekreasi biasanya meningkat pada musim liburan maupun pada akhir t ahun. Hal yang sama juga t erjadi pada jasa-jasa yang disediakan oleh pemerint ah yang diindikasikan dengan penurunan penerimaan negara bukan pajak PNBP selama t riw ulan I-2009. Pert umbuhan sekt or jasa-jasa ini diperkirakan akan kembali meningkat seiring dengan kembali meningkat nya posisi dan pangsa kredit sekt or jasa-jasa graf ik 1.30 B O K S Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Pertumbuhan ekonomi Zona Sumbagteng terus mengalami perlambatan. Pertumbuhan ekonomi tahunan triwulan I-2009 Zona Sumbagteng mengalami perlambatan cukup tajam, dari 5,37 pada triwulan IV-2009 menjadi 3,63 tabel 1.1.. Realisasi pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada KER Zona Sumbagteng edisi sebelumnya yang diprediksi masih dapat tumbuh sekitar 4,0-4,5. Semakin melambatnya pertumbuhan ekonomi Zona Sumbagteng disebabkan oleh turut melambatnya permintaan domestik khususnya investasi dan konsumsi rumah tangga yang sempat menjadi penopang bagi perekonomian Zona Sumbagteng. Lebih lagi, apabila dibandingkan triwulan IV-2008, pertumbuhan sektor domestik pada triwulan I-2009 hanya meningkat 0,02, bahkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dibandingkan triwulan IV-2008 berkontraksi sebesar 1,31. Dari sisi perusahaan, pertumbuhan investasi menurun seiring dengan ekspektasi dunia usaha yang memperkirakan krisis akan semakin dalam menimpa perekonomian Indonesia dalam dua tahun ke depan. Dari sisi rumah tangga, konsumsi triwulan I-2009 memasuki siklus yang menurun. Kurs rupiah yang masih cukup tinggi, serta tidak ada hari raya keagamaan merupakan faktor-faktor yang membuat pertumbuhan konsumsi melambat meskipun ekspektasi inflasi menunjukkan penurunan. Pangsa permintaan domestik semakin meningkat seiring dengan melemahnya kinerja sektor eksternal. Pada tabel 1.2. terlihat bahwa sumbangan permintaan domestik terhadap perekonomian Zona Sumbagteng terus meningkat dari 68,49 pada triwulan I-2007 menjadi 74,31 pada triwulan I-2009. Meningkatnya pangsa permintaan domestik tersebut bersumber dari 2009 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Total PDRB 4.83

4.47 5.14