Sumber : Deptan Sumber : Dep ESDM
Grafik 1.11. Perkembangan Produksi Padi Grafik 1.12. Perkembangan Lifting Minyak
Mentah di Provinsi Riau
Sumber : Dep. ESDM Grafik 1.13. Perkembangan Lifting Minyak
Mentah di Provinsi Riau P
ERKIRAAN
E
KONOMI
D
AERA
H Pertumbuhan ekonomi Zona Sumatera Bagian Tengah diperkirakan masih
menunjukkan arah perlambatan pada triwulan II-2009 dengan angka pertumbuhan antara 2,5-3,0.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi Zona Sumbagteng terjadi seiring dengan dampak krisis keuangan global yang semakin dalam. Dampak krisis melalui jalur perdagangan trade
channel akan berdampak pada pertumbuhan ekspor Zona Sumbagteng yang diperkirakan akan menurun akibat permintaan dunia yang rendah. Harga internasional beberapa komoditas ekspor
unggulan di Zona Sumbagteng yang masih lebih rendah dibandingkan sebelum puncak krisis keuangan global turut berkontribusi pada perlambatan pertumbuhan ini. Nilai tukar rupiah yang
diperkirakan masih berada pada level relatif tinggi, akan tetap menekan industri manufaktur dengan meningkatnya biaya bahan baku impor. Berbagai insentif yang diberikan pemerintah melalui
pengurangan pajak, masih memberi harapan bagi perusahaan untuk mempertahankan produksi
output-nya, namun ekspansi bisnis masih akan tetap sulit dilakukan. Tabel 1.4. Perkembangan Pertumbuhan PDRB dan Proyeksi Triwulan II-2009
0.00 500,000.00
1,000,000.00 1,500,000.00
2,000,000.00 2,500,000.00
T on
Sumbar Riau
Jambi Bengkulu
500000 1000000
1500000 2000000
2500000 3000000
1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 2000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
B a
rr e
l
Jambi Jambi South Sumatera
Kepulauan Riau
5000000 10000000
15000000 20000000
25000000 30000000
1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 2000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
B a
rr e
l
Riau
Konsumsi 5.55
6.78 8.29
8.41 9.28
8.75 9.47
9.97 6.63
7.81 - 8.33 Investasi
-0.26 17.83
-38.51 8.38
2.88 8.14
16.49 12.65
19.21 16.45 - 17.01
Ekspor Neto 7.09
-5.93 75.65
-0.53 0.34
3.76 -3.65
-6.98 -11.42
-16.23 - -15.82
PDRB Zona Sumbagteng 4.83
4.47 5.14
5.54 5.21
7.12 6.81
5.37 3.63
2.50 - 3.00 I-2008
IV-2007 III-2007
II-2007 I-2007
II-2009P I-2009
IV-2008 III-2008
II-2008
25
Bank Indonesia Padang
BAB II PERKEM BAN GAN IN FLASI REGIO N AL
Kebijakan pem erint ah unt uk kem bali m enurunkan harga BBM bersubsidi yang diikut i oleh penurunan t arif angkut an t elah m em buat inf lasi kot a
Padang t riw ulan I-2009 kem bali m engalam i perlam bat an. Fakt or musiman t elah masuknya masa panen beberapa komodit as bahan pangan yang didukung
oleh mulai kondusif nya kondisi cuaca t elah mampu meredam t ekanan inf lasi kot a Padang khususnya yang berasal dari kelompok bahan makanan. Adanya beberapa
kebijakan yang dit erapkan oleh Pemda Sumbar dan Pemko Padang sebagai w ujud ant isipasi menghadapi ancaman krisis global juga t urut memicu ekspekt asi posit if
sebagian besar masyarakat kot a Padang t erhadap pembent ukan inf lasi.
2.1. Perkem bangan Inf lasi Kot a Padang Laju inf lasi kot a Padang pada t riw ulan I-2009 t ercat at sebesar 0,04 q-t -
q at au jauh lebih rendah dibandingkan inf lasi nasional yang t ercat at sebesar 0,36 q-t -q. Inf lasi pada t riw ulan I-2009 ini juga jauh lebih rendah jika
dibandingkan dengan inf lasi pada t riw ulan sebelumnya yang t ercat at sebesar 2,07 q-t -q. Sebaliknya, inf lasi kot a Padang yang sempat berada di at as inf lasi
nasional pada t riw ulan I-2008 kini berbalik menjadi lebih rendah jika dibandingkan dengan inf lasi nasional Graf ik 2.1.
Fakt or ut am a penyebab inf lasi kot a Padang pada t riw ulan I-2009 berasal dari kelom pok sandang khususnya subkelom pok sandang lainnya.
M eningkat nya permint aan emas sebagai alt ernat if invest asi di t engah ket idakpast ian invest asi, t elah memicu harga emas di pasar int ernasional melonjak
signif ikan. Kondisi ini diperburuk oleh menguat nya kurs dollar AS t erhadap mat a uang negara lain t ermasuk rupiah. Pengaruh melonjaknya harga emas
int ernasional juga t erasa di Padang, akibat nya inf lasi kelompok Sandang pada t riw ulan ini mengalami peningkat an yang cukup signif ikan menjadi 3,48 q-t -q
dari sebelumnya 1,49 q-t -q.
M eredanya t ekanan inf lasi kot a Padang pada t riw ulan I-2009 dipicu oleh def lasi yang t erjadi pada kelom pok t ranspor, kom unikasi dan jasa
keuangan sert a kelom pok bahan m akanan. Adanya kebijakan pemerint ah
unt uk kembali menurunkan harga BBM bersubsidi pada pert engahan bulan Januari 2009 yang diikut i oleh kebijakan menurunkan t arif angkut an, t elah
Bank Indonesia Padang
26
membuat kelompok t ranspor, komunikasi, dan jasa keuangan kembali mengalami def lasi pada t riw ulan ini sebesar 1,46 q-t -q. Sement ara it u, gejolak kelompok
bahan makanan yang cukup t inggi dan memberikan sumbangan inf lasi yang cukup besar pada bulan Januari dan Februari 2009 t ernyat a mereda pada bulan
M aret 2009 dengan masuknya masa panen sejumlah komodit as pangan yang dit opang pula oleh membaiknya kondisi cuaca sert a lancarnya arus dist ribusi
barang.
Tw I 2004
Tw II Tw III Tw
IV Tw I
2005 Tw II Tw III
Tw IV
Tw I 2006
Tw II Tw III Tw
IV Tw I
2007 Tw II Tw III
Tw IV
Tw I 2008
Tw II Tw III Tw
IV Tw I
2009 Nasional
0,91 2,35
0,49 2,51
3,19 1,05
2,03 10,08 1,98 0,87
1,16 2,44
1,91 0,17
2,28 2,09
3,41 4,50
2,88 0,54
0,36 Padang
1,50 2,53 -0,28 3,09
6,8 -1,32 2,75 11,25 1,17
0,71 0,93
5,07 3,68 -1,96 2,06
3,05 4,35
4,74 2,04
2,07 0,04
-4 -2
2 4
6
8 10
12
pe rs
e n
Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi Kota Padang dan Nasional q-t-q
Tahun Dasar 2007 Dampak
kenaikan harga BBM Okt 05
Dampak kenaikan harga
BBM Mei 08
Sejalan dengan pergerakan inf lasi t riw ulan, laju inf lasi t ahunan kot a Padang dan nasional juga m engalam i perlam bat an. Inf lasi kot a Padang dan
nasional yang sempat melejit mencapai level dua digit pada t riw ulan II-2008 yang dipicu oleh kenaikan harga BBM pada bulan M ei 2008 sebesar rat a-rat a 28,7
t ampak mulai mereda. Laju inf lasi t ahunan kot a Padang pada t riw ulan I-2009 t ercat at sebesar 9,21 yoy jauh lebih rendah jika dibandingkan kondisi pada
t riw ulan sebelumnya yang sebesar 12,68 yoy. Sement ara it u, laju inf lasi t ahunan nasional secara signif ikan juga mulai mereda dan berada di level 7,92
yoy at au lebih rendah jika dibandingkan t riw ulan sebelumnya yang t ercat at sebesar 11,06 yoy. Pola pergerakan inf lasi ini berbeda dengan t ahun-t ahun
sebelumnya. Triw ulan I aw al t ahun biasanya selalu dimulai dengan adanya lonjakan inf lasi dan dilanjut kan dengan t ren yang menurun pada t riw ulan II yang
disebabkan oleh mulai masuknya masa panen raya sejumlah kebut uhan pokok Graf ik 2.2.
Sumber : BPS, diolah
27
Bank Indonesia Padang
Tw I 2003
Tw II Tw III Tw IV Tw I
2004 Tw II Tw III Tw IV
Tw I 2005
Tw II Tw III Tw IV Tw I
2006 Tw II Tw III Tw IV
Tw I 2007
Tw II Tw III Tw IV Tw I
2008 Tw II Tw III Tw IV
Tw I 2009
Nasional 7,12 6,62 6,20 5,06 5,11 6,83 6,27 6,40 8,81 7,42 9,06 17,1 15,7 15,5 14,6 6,60 6,52 5,77 6,95 6,59 8,16 11
12,1 11,1 7,92 Padang
5,86 5,03 2,74 5,55 4,81 7,51 8,71 6,98 12,6 8,35 11,6 20,5 14,1 16,5 14,4 8,05 10,7 7,79 9,00 6,90 7,59 12,7 13
12,7 9,21
2,00 4,00
6,00 8,00
10,00 12,00
14,00 16,00
18,00 20,00
p e
rs e
n
Grafik 2.2 Perkembangan Inflasi Kota Padang dan Nasional yoy
Tahun Dasar 2007
Dampak kenaikan harga
BBM Okt 05 Dampak
kenaikan harga BBM Mei 08
2.2. Perkem bangan Inf lasi Nasional, Kot a Padang dan Kot a-kot a di Provinsi Tet angga