5.14 5.21 6.81 3.63 - 3.00 I-2008 ProdukHukum BankIndonesia KER Sumbar TwI2009

Sumber : Deptan Sumber : Dep ESDM Grafik 1.11. Perkembangan Produksi Padi Grafik 1.12. Perkembangan Lifting Minyak Mentah di Provinsi Riau Sumber : Dep. ESDM Grafik 1.13. Perkembangan Lifting Minyak Mentah di Provinsi Riau P ERKIRAAN E KONOMI D AERA H Pertumbuhan ekonomi Zona Sumatera Bagian Tengah diperkirakan masih menunjukkan arah perlambatan pada triwulan II-2009 dengan angka pertumbuhan antara 2,5-3,0. Perlambatan pertumbuhan ekonomi Zona Sumbagteng terjadi seiring dengan dampak krisis keuangan global yang semakin dalam. Dampak krisis melalui jalur perdagangan trade channel akan berdampak pada pertumbuhan ekspor Zona Sumbagteng yang diperkirakan akan menurun akibat permintaan dunia yang rendah. Harga internasional beberapa komoditas ekspor unggulan di Zona Sumbagteng yang masih lebih rendah dibandingkan sebelum puncak krisis keuangan global turut berkontribusi pada perlambatan pertumbuhan ini. Nilai tukar rupiah yang diperkirakan masih berada pada level relatif tinggi, akan tetap menekan industri manufaktur dengan meningkatnya biaya bahan baku impor. Berbagai insentif yang diberikan pemerintah melalui pengurangan pajak, masih memberi harapan bagi perusahaan untuk mempertahankan produksi output-nya, namun ekspansi bisnis masih akan tetap sulit dilakukan. Tabel 1.4. Perkembangan Pertumbuhan PDRB dan Proyeksi Triwulan II-2009 0.00 500,000.00 1,000,000.00 1,500,000.00 2,000,000.00 2,500,000.00 T on Sumbar Riau Jambi Bengkulu 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 1 5 9 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 B a rr e l Jambi Jambi South Sumatera Kepulauan Riau 5000000 10000000 15000000 20000000 25000000 30000000 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 B a rr e l Riau Konsumsi 5.55 6.78 8.29 8.41 9.28 8.75 9.47 9.97 6.63 7.81 - 8.33 Investasi -0.26 17.83 -38.51 8.38 2.88 8.14 16.49 12.65 19.21 16.45 - 17.01 Ekspor Neto 7.09 -5.93 75.65 -0.53 0.34

3.76 -3.65

-6.98 -11.42 -16.23 - -15.82 PDRB Zona Sumbagteng 4.83

4.47 5.14

5.54 5.21

7.12 6.81

5.37 3.63

2.50 - 3.00 I-2008

IV-2007 III-2007 II-2007 I-2007 II-2009P I-2009 IV-2008 III-2008 II-2008 25 Bank Indonesia Padang BAB II PERKEM BAN GAN IN FLASI REGIO N AL Kebijakan pem erint ah unt uk kem bali m enurunkan harga BBM bersubsidi yang diikut i oleh penurunan t arif angkut an t elah m em buat inf lasi kot a Padang t riw ulan I-2009 kem bali m engalam i perlam bat an. Fakt or musiman t elah masuknya masa panen beberapa komodit as bahan pangan yang didukung oleh mulai kondusif nya kondisi cuaca t elah mampu meredam t ekanan inf lasi kot a Padang khususnya yang berasal dari kelompok bahan makanan. Adanya beberapa kebijakan yang dit erapkan oleh Pemda Sumbar dan Pemko Padang sebagai w ujud ant isipasi menghadapi ancaman krisis global juga t urut memicu ekspekt asi posit if sebagian besar masyarakat kot a Padang t erhadap pembent ukan inf lasi. 2.1. Perkem bangan Inf lasi Kot a Padang Laju inf lasi kot a Padang pada t riw ulan I-2009 t ercat at sebesar 0,04 q-t - q at au jauh lebih rendah dibandingkan inf lasi nasional yang t ercat at sebesar 0,36 q-t -q. Inf lasi pada t riw ulan I-2009 ini juga jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan inf lasi pada t riw ulan sebelumnya yang t ercat at sebesar 2,07 q-t -q. Sebaliknya, inf lasi kot a Padang yang sempat berada di at as inf lasi nasional pada t riw ulan I-2008 kini berbalik menjadi lebih rendah jika dibandingkan dengan inf lasi nasional Graf ik 2.1. Fakt or ut am a penyebab inf lasi kot a Padang pada t riw ulan I-2009 berasal dari kelom pok sandang khususnya subkelom pok sandang lainnya. M eningkat nya permint aan emas sebagai alt ernat if invest asi di t engah ket idakpast ian invest asi, t elah memicu harga emas di pasar int ernasional melonjak signif ikan. Kondisi ini diperburuk oleh menguat nya kurs dollar AS t erhadap mat a uang negara lain t ermasuk rupiah. Pengaruh melonjaknya harga emas int ernasional juga t erasa di Padang, akibat nya inf lasi kelompok Sandang pada t riw ulan ini mengalami peningkat an yang cukup signif ikan menjadi 3,48 q-t -q dari sebelumnya 1,49 q-t -q. M eredanya t ekanan inf lasi kot a Padang pada t riw ulan I-2009 dipicu oleh def lasi yang t erjadi pada kelom pok t ranspor, kom unikasi dan jasa keuangan sert a kelom pok bahan m akanan. Adanya kebijakan pemerint ah unt uk kembali menurunkan harga BBM bersubsidi pada pert engahan bulan Januari 2009 yang diikut i oleh kebijakan menurunkan t arif angkut an, t elah Bank Indonesia Padang 26 membuat kelompok t ranspor, komunikasi, dan jasa keuangan kembali mengalami def lasi pada t riw ulan ini sebesar 1,46 q-t -q. Sement ara it u, gejolak kelompok bahan makanan yang cukup t inggi dan memberikan sumbangan inf lasi yang cukup besar pada bulan Januari dan Februari 2009 t ernyat a mereda pada bulan M aret 2009 dengan masuknya masa panen sejumlah komodit as pangan yang dit opang pula oleh membaiknya kondisi cuaca sert a lancarnya arus dist ribusi barang. Tw I 2004 Tw II Tw III Tw IV Tw I 2005 Tw II Tw III Tw IV Tw I 2006 Tw II Tw III Tw IV Tw I 2007 Tw II Tw III Tw IV Tw I 2008 Tw II Tw III Tw IV Tw I 2009 Nasional 0,91 2,35 0,49 2,51 3,19 1,05 2,03 10,08 1,98 0,87 1,16 2,44 1,91 0,17 2,28 2,09 3,41 4,50 2,88 0,54 0,36 Padang 1,50 2,53 -0,28 3,09 6,8 -1,32 2,75 11,25 1,17 0,71 0,93 5,07 3,68 -1,96 2,06 3,05 4,35 4,74 2,04 2,07 0,04 -4 -2 2 4 6 8 10 12 pe rs e n Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi Kota Padang dan Nasional q-t-q Tahun Dasar 2007 Dampak kenaikan harga BBM Okt 05 Dampak kenaikan harga BBM Mei 08 Sejalan dengan pergerakan inf lasi t riw ulan, laju inf lasi t ahunan kot a Padang dan nasional juga m engalam i perlam bat an. Inf lasi kot a Padang dan nasional yang sempat melejit mencapai level dua digit pada t riw ulan II-2008 yang dipicu oleh kenaikan harga BBM pada bulan M ei 2008 sebesar rat a-rat a 28,7 t ampak mulai mereda. Laju inf lasi t ahunan kot a Padang pada t riw ulan I-2009 t ercat at sebesar 9,21 yoy jauh lebih rendah jika dibandingkan kondisi pada t riw ulan sebelumnya yang sebesar 12,68 yoy. Sement ara it u, laju inf lasi t ahunan nasional secara signif ikan juga mulai mereda dan berada di level 7,92 yoy at au lebih rendah jika dibandingkan t riw ulan sebelumnya yang t ercat at sebesar 11,06 yoy. Pola pergerakan inf lasi ini berbeda dengan t ahun-t ahun sebelumnya. Triw ulan I aw al t ahun biasanya selalu dimulai dengan adanya lonjakan inf lasi dan dilanjut kan dengan t ren yang menurun pada t riw ulan II yang disebabkan oleh mulai masuknya masa panen raya sejumlah kebut uhan pokok Graf ik 2.2. Sumber : BPS, diolah 27 Bank Indonesia Padang Tw I 2003 Tw II Tw III Tw IV Tw I 2004 Tw II Tw III Tw IV Tw I 2005 Tw II Tw III Tw IV Tw I 2006 Tw II Tw III Tw IV Tw I 2007 Tw II Tw III Tw IV Tw I 2008 Tw II Tw III Tw IV Tw I 2009 Nasional 7,12 6,62 6,20 5,06 5,11 6,83 6,27 6,40 8,81 7,42 9,06 17,1 15,7 15,5 14,6 6,60 6,52 5,77 6,95 6,59 8,16 11 12,1 11,1 7,92 Padang 5,86 5,03 2,74 5,55 4,81 7,51 8,71 6,98 12,6 8,35 11,6 20,5 14,1 16,5 14,4 8,05 10,7 7,79 9,00 6,90 7,59 12,7 13 12,7 9,21 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00 20,00 p e rs e n Grafik 2.2 Perkembangan Inflasi Kota Padang dan Nasional yoy Tahun Dasar 2007 Dampak kenaikan harga BBM Okt 05 Dampak kenaikan harga BBM Mei 08

2.2. Perkem bangan Inf lasi Nasional, Kot a Padang dan Kot a-kot a di Provinsi Tet angga