Uji Hipotesis Metode dan Tekhnik Analisis Data

66 kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lainnya. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi. Salah satunya yaitu dengan Uji Durbin-Watson DW test. Uji Durbin-Watson banyak digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorelation dan mensyaratkan adanya intersep dalam model regresi dan tidak ada autokorelasi lagi diantara variabel bebas, yang ditunjukkan dengan nilai D-W ada diantara nilai du dan 4-du Ghozali,2006:95.

3.5.5 Uji Hipotesis

3.5.5.1 Uji Parsial Uji t Menurut Ghozali 2006:128 uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 α=5. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika probabilitas signifikansi 0,05 maka keputusan menerima Ho dan menolak Ha koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti bahwa secara parsial variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. 2. Jika probabilitas signifikansi ≤ 0,05 maka keputusan menolak Ho dan menerima Ha koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara parsial 67 variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Pengujian juga dilakukan dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel. . Bila nilai t hitung t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, namun bila t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. 3.5.5.2 Uji Simultan Uji F Menurut Ghozali 2006:127 uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 α=5. Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut : 1. Jika probabilitas signifikansi 0,05 maka keputusan menerima hipotesis nol Ho dan menolak hipotesis alternatif Ha. Ini berarti bahwa secara simultan variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. 2. Jika probabilitas signifikansi 0,05 maka keputusan menolak hipotesis nol Ho dan menerima hipotesis alternatif Ha. Ini berarti secara simultan variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Selain dengan cara diatas pengujian juga dilakukan dengan cara membandingkan F hitung dengan F tabel . Bila nilai F hitung F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, namun bila F hitung F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. 68 3.5.5.3 Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinasi disimbolkan dengan R 2 . Nilai R berada diantara 0 nol sampai dengan 1 satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Namun terdapat kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model, sehingga untuk mengevaluasi model regresi terbaik digunakan nilai Adjusted R 2 Ghozali, 2006:83. 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

7 50 87

Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 123

Pengaruh Profitabilitas, Firm Size, Asimetri Informasi dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015

0 8 89

PENGARUH KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 30

PENGARUH KONSENTRASI KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE DAN Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Asimetri Informasi, Leverage, Dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Ya

0 4 17

PENDAHULUAN Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Asimetri Informasi, Leverage, Dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2013-2015).

0 5 10

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Asimetri Informasi, Leverage, Dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2013-2015).

0 6 4

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 7

(ABSTRAK) PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, KONSENTRASI KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2005-2007).

0 0 3