Hasil Uji Hipotesis Hasil Penelitian

85 Tabel 4.8 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .356 a .127 .088 .0794116 .127 3.292 3 68 .026 2.223 a. Predictors: Constant, Leverage, Kepemilikan Institusional, Asimetri Informasi b. Dependent Variable: Manajemen Laba Sumber: Data sekunder yang diolah, 2009 Dari Tabel 4.8 diketahui nilai D-W adalah sebesar 2,223. Dengan jumlah observasi n sebanyak 72 dan variabel bebas k sebanyak 3 variabel, maka pada tabel D-W akan diperoleh nilai batas atas d u 1,703 dan batas bawah d l 1,525. Berdasarkan tabel hasil pengujian gejala autokorelasi diperoleh nilai D-W hitung 2,223. Karena dihasilkan duD-W hitung 4-du atau 1,7032,2232,297 maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi pada model regresi yang digunakan.

4.1.4 Hasil Uji Hipotesis

4.1.4.1 Uji Parsial Uji t Uji Parsial Uji t digunakan untuk mengetahui kemaknaan koefisiensi regresi parsial masing-masing variabel bebas dengan pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi t. Uji t statistik dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dengan taraf signifikansi 5 . Hasil t tabel untuk taraf 86 kepercayaan α = 2,5 52 adalah sebesar 1,996. Hasil Uji parsial Uji t dapat dilihat dalam Tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.9 Uji Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.095 .047 -2.036 .046 Asimetri Informasi .032 .091 .041 .351 .726 Kepemilikan Institusional .028 .057 .056 .496 .621 Leverage .114 .039 .342 2.967 .004 a. Dependent Variable: Manajemen Laba Sumber: Data sekunder yang diolah, 2009 Hasil pengujian menunjukkan sebagai berikut: a. Hipotesis yang pertama menyatakan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Dalam pembuktiannya variabel asimetri informasi X 1 memiliki t hitung sebesar 0,351 dan t tabel sebesar 1,996. Dengan demikian tampak bahwa t hitung t tabel, dan karena nilai t dinyatakan dalam tanda positif maka dapat dikatakan variabel asimetri informasi X 1 berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Taraf signifikansi asimetri informasi melebihi 0,05 5 yaitu sebesar 0,726 72,6. Hal ini menunjukkan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap manajemen laba. Maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian hipotesis yang menunjukkan ada pengaruh positif antara asimetri 87 informasi terhadap manajemen laba tidak terbukti secara statistik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Asriningpuri 2007 yang menemukan bahwa asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba karena variabel bebas yang digunakan hanya bisa menerangkan sebagian kecil. b. Hipotesis yang kedua menyatakan bahwa konsentrasi kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Dalam pembuktiannya variabel konsentrasi kepemilikan institusional X 2 memiliki t hitung sebesar 0,496 dan t tabel sebesar 1,996. Dengan demikian tampak bahwa t hitung t tabel , dan karena nilai t dinyatakan dalam tanda positif maka dapat dikatakan variabel konsentrasi kepemilikan institusional X 2 berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Nilai signifikansi variabel konsentrasi kepemilikan institusional sebesar 0,621 62,1 berada jauh diatas taraf signifikansi 0,05 5 . Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi kepemilikan institusional berpengaruh secara positif tidak signifikan terhadap manajemen laba. Maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian hipotesis yang menunjukkan ada pengaruh positif antara konsentrasi kepemilikan institusional terhadap manajemen laba tidak terbukti secara statistik. Hasil temuan ini mendukung pernyataan Veronica dan Bachtiar 2004, Nuswantara 2004, Boediono 2005, Ujiyantho dan Pramuka 2007, yang menemukan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. 88 c. Hipotesis yang ketiga menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Dalam pembuktiannya variabel leverage X 3 memiliki t hitung sebesar 2,967 dan t tabel sebesar 1,996. Dengan demikian tampak bahwa t hitung t tabel , dan karena nilai t dinyatakan dalam tanda positif maka dapat dikatakan leverage X 3 berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Nilai signifikansi variabel leverage sebesar 0,004 0,4 berada jauh dibawah taraf signifikansi 0,05 5 . Hal ini menunjukkan bahwa leverage berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap manajemen laba. Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis yang menunjukkan ada pengaruh secara positif antara leverage terhadap manajemen laba terbukti secara statistik. Hasil penelitian ini ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh widyaningdyah 2001, Halim, dkk 2005, dan Tarjo 2008 yang menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. 4.1.4.2 Uji Simultan Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen menerangkan variabel dependen secara bersama- sama. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 α=5. Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk melihat pengaruh asimetri informasi, konsentrasi kepemilikan institusional, dan leverage, dan asimetri informasi terhadap manajemen laba di Bursa Efek Indonesia. 89 Berdasarkan pengujian dengan SPSS 16 diperoleh hasil Uji ANOVA pada tabel 4.10 berikut ini: Tabel 4.10 Hasil Uji Simultan Uji F Sumber: Data sekunder yang diolah, 2009 Hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 menunjukkan F hitung sebesar 3,292 dengan signifikansi sebesar 0,026. Harga F tabel dengan df derajat kebebasan pembilang 3 dan df penyebut 68, a = 5 adalah 2,76. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa F hitung F tabel yaitu 3,292 2,76 dan taraf signifikansi 0,026 lebih kecil dari 0,05. Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis H 4 yang menunjukkan ada pengaruh secara positif dan simultan antara asimetri informasi, konsentrasi kepemilikan institusional, dan leverage terhadap manajemen laba terbukti secara statistik. Secara simultan, asimetri informasi, konsentrasi kepemilikan institusional, dan leverage berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap manajemen laba, tetapi kemampuan keseluruhan variabel dalam mempengaruhi besarnya manajemen laba hanyalah sebesar 8,8 yang berarti 91,2 manajemen laba dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .062 3 .021 3.292 .026 a Residual .429 68 .006 Total .491 71 a. Predictors: Constant, Leverage, Kepemilikan Institusional, Asimetri Informasi b. Dependent Variable: Manajemen Laba 90 4.1.4.3 Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi 2 R digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat dependen. Nilai koefisien determinasi berada di antara nol dan satu. Nilai 2 R yang kecil berarti kemampuan variabel–variabel bebas independen dalam menjelaskan variabel terikat dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-varibel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Namun terdapat kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model, sehingga untuk mengevaluasi model regresi terbaik digunakan nilai Adjusted R 2 Ghozali, 2006:83. Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS 16.0 diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.11 berikut ini: Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .356 a .127 .088 .0794116 a. Predictors: Constant, Leverage, Kepemilikan Institusional, Asimetri Informasi b. Dependent Variable: Manajemen Laba Sumber: Data sekunder yang diolah, 2009 Pada Tabel 4.11 diperoleh nilai koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar 0,088 atau 8,8. Hasil ini berarti bahwa ada kontribusi sebesar 8,8 dari variabel independen asimetri informasi, konsentrasi kepemilikan 91 institusional, dan leverage secara simultan untuk menjelaskan variasi perubahan variabel dependen manajemen laba. Selebihnya sebesar 91,2 dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti. 4.1.4.4 Model Regresi yang Terbentuk Dalam penelitian ini dilakukan analisis regresi untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui pengaruh asimetri informasi, konsentrasi kepemilikan institusional, dan leverage terhadap manajemen laba earnings management digunakan model regresi linier berganda yang diolah dengan SPSS. Dari analisis regresi dengan mengggunakan program SPSS 16 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.12 Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.095 .047 -2.036 .046 Asimetri Informasi .032 .091 .041 .351 .726 Kepemilikan Institusional .028 .057 .056 .496 .621 Leverage .114 .039 .342 2.967 .004 a. Dependent Variable: Manajemen Laba Sumber: Data sekunder yang diolah, 2009 Berdasarkan Tabel 4.12, persamaan regresi yang dapat disusun adalah: Y = -0,095 + 0,032 X 1 + 0,028X 2 + 0,114X 3 + ε 92 Dari hasil persamaan regresi linier berganda dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Konstanta β sebesar -0,095 artinya apabila semua variabel bebas asimetri informasi, kepemilikan institusional dan leverage dianggap konstan bernilai 0, maka manajemen laba perusahaan Y akan sebesar -0,095. b. Koefisien regresi asimetri informasi X 1 sebesar 0,032 artinya apabila asimetri informasi mengalami kenaikan sebesar 1 sedangkan variabel lainnya kepemilikan institusional dan leverage dianggap konstan maka manajemen laba akan mengalami kenaikan sebesar 0,032. c. Koefisien regresi kepemilikan institusional X 2 sebesar 0,028 artinya apabila kepemilikan institusional mengalami kenaikan sebesar 1 sedangkan variabel lainnya asimetri informasi dan leverage dianggap konstan maka manajemen laba akan mengalami kenaikan sebesar 0,028. d. Koefisien regresi leverage X 3 sebesar 0,114 artinya apabila leverage mengalami kenaikan sebesar 1 sedangkan variabel lainnya asimetri informasi dan kepemilikan institusional dianggap konstan maka manajemen laba akan mengalami kenaikan sebesar 0,114.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

7 50 87

Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 123

Pengaruh Profitabilitas, Firm Size, Asimetri Informasi dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015

0 8 89

PENGARUH KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 30

PENGARUH KONSENTRASI KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE DAN Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Asimetri Informasi, Leverage, Dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Ya

0 4 17

PENDAHULUAN Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Asimetri Informasi, Leverage, Dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2013-2015).

0 5 10

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Asimetri Informasi, Leverage, Dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2013-2015).

0 6 4

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 7

(ABSTRAK) PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, KONSENTRASI KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2005-2007).

0 0 3