Pandangan Terhadap Manajemen Laba

33 dapat mengatur besar kecilnya laba per periode berjalan dengan menggunakan metode depresiasi yang berbeda. Apabila manajer menginginkan laba periode berjalannya lebih tinggi pada periode awal pengalokasian maka manajer dapat menggunakan metode saldo menurun yang akan membuat biaya depresiasi relatif lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan metode garis lurus dan jumlah angka tahun. f. Utang lancar Beberapa upaya rekayasa manajerial yang bisa dilakukan dengan memanfaatkn utang lancar yaitu dengan mengakui dan mencatat transaksi pembelian lebih besar dibandingkan dengan pembelian sesungguhnya, menunda mengakui pendapatan diterima dimuka sebagai pendapatan periodik, menunda mengakui biaya yang masih harus dibayar sebagai biaya periodik dan menunda mengakui utang jangka panjang yang jatuh tempo.

2.3.7 Pandangan Terhadap Manajemen Laba

Sulistyanto 2008:102 mengemukakan bahwa ada perbedaaan mendasar antara praktisi dan akademisi dalam memandang dan memahami manajemen laba. Para praktisi, yaitu investor, pemerintah, asosiasi profesi dan pelaku ekonomi lainnya menganggap manajemen laba sebagai kecurangan manajerial karena aktivitas rekayasa manajerial dilakukan untuk menyesatkan dan merugikan pihak yang menggunakan laporan keuangan sebagai sumber informasi untuk mengetahui segala sesuatu tentang perusahaan dan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Healy dan Wahlen 1998 dalam Tarjo 2008 juga mengemukakan hal 34 yang sama yaitu menganggap manajemen laba sebagai tindakan yang menyesatkan dan menipu pemegang saham. Akademisi termasuk para peneliti, menilai manajemen laba bukan sebagai kecurangan sebab aktivitas rekayasa manajerial pada dasarnya merupakan dampak dari prinsip akuntansi berterima umum yang luas. Prinsip akuntansi berterima umum menyediakan beragam metode dan prosedur yang bebas dipilih dan dipergunakan suatu perusahaan untuk tujuan kepentingan perusahaannya sulistyanto, 2008:104. Menurut Gumanti 2000 manajamen laba diduga muncul atau dilakukan oleh manajer atau para pembuat laporan keuangan di dalam proses pelaporan keuangan suatu organisasi, karena mereka mengharapkan suatu manfaat dari tindakan yang dilakukan. Manajemen laba tidak harus dikaitkan dengan upaya untuk memanipulasi data atau informasi akuntansi, tetapi lebih cenderung dikaitkan dengan pemilihan metode akuntansi accounting methods untuk mengatur keuntungan yang bisa dilakukan karena memang diperkenankan menurut accounting regulations. Terdapat sisi baik maupun buruk dari manajemen laba dalam Belkaoui 2006: 75 yaitu: a. Sisi buruknya adalah biaya yang diciptakan oleh kesalahan alokasi dari sumber-sumber daya 35 b. Sisi baiknya adalah potensi peningkatan kredibilitas manajemen dalam mengkomunikasikan informasi pribadi kepada pemangku kepentingan eksternal, dan memperbaiki keputusan dalam alokasi sumber-sumber daya. Praktek manajemen laba dapat dipandang dari dua perspektif yang berbeda, yaitu sebagai tindakan yang salah negatif dan tindakan yang seharusnya dilakukan manajemen positif. Suh 1990 dalam Tarjo 2008 juga menganggap manajemen laba sebagai tindakan yang menyesatkan dan menipu pemegang saham. Hal ini disebabkan manajemen memiliki informasi asimetrik mengenai kondisi perusahaan. Pandangan yang lain menganggap bahwa manajemen laba merupakan upaya untuk memuaskan pemegang saham. Manajemen laba dilakukan untuk memaksimumkan nilai perusahaan ketika terdapat asimetri informasi antara manajer dan pemilik Chaney and Lewis, 1994 dalam Tarjo, 2008. Hal ini dapat menurunkan risiko persepsian investor karena ketidakpastian return di masa depan sehingga diharapkan dapat memperbaiki nilai pemegang saham.

2.4 Discretionary Accrual DA

Dokumen yang terkait

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

7 50 87

Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 123

Pengaruh Profitabilitas, Firm Size, Asimetri Informasi dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015

0 8 89

PENGARUH KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 30

PENGARUH KONSENTRASI KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE DAN Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Asimetri Informasi, Leverage, Dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Ya

0 4 17

PENDAHULUAN Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Asimetri Informasi, Leverage, Dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2013-2015).

0 5 10

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Asimetri Informasi, Leverage, Dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2013-2015).

0 6 4

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 7

(ABSTRAK) PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, KONSENTRASI KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2005-2007).

0 0 3