45
2.7 Leverage
Menurut Bambang Riyanto 2001:375 leverage di definisikan sebagai penggunaan aktiva atau dana dimana untuk penggunaan dana tersebut perusahaan
harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap. Bambang Riyanto 2001:360 dalam bukunya Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan mengatakan
ada dua macam leverage, yaitu operating leverage dan financial leverage. Operating leverage bersangkutan dengan penggunaan aktiva atau operasinya
perusahaan yang disertai dengan biaya tetap dengan harapan bahwa revenue yang dihasilkan oleh penggunaan aktiva itu akan cukup untuk menutup biaya tetap dan
biaya variabel. Sedangkan financial leverage merupakan penggunaan dana dengan beban tetap dengan harapan untuk memperbesar pendapatan per lembar saham
biasa. Rasio-rasio keuangan yang termasuk dalam kategori rasio leverage merupakan rasio-rasio yang menjelaskan proporsi besarnya sumber-sumber
pendanaan jangka pendek atau jangka panjang terhadap ekuitas perusahaan. Pembiayaan dengan utang atau leverage keuangan, memiliki tiga implikasi
penting yaitu Brigham dan Houston, 1999: 84 : a.
Memperoleh dana melalui utang membuat pemegang saham dapat mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan investasi yang
terbatas. b.
Kreditur melihat ekuitas, atau dana yang disetor pemilik, untuk memberikan margin pengaman, sehingga jika pemegang saham hanya memberikan
46
sebagian kecil dari total pembiayaan, maka resiko perusahaan sebagian besar ada pada kreditur.
c. Jika perusahaan memperoleh pengembalian yang lebih besar atas investasi
yang dibiayai dengan dana pinjaman dibanding pembayaran bunga, maka pengembalian atas modal pemilik akan lebih besar, atau ”leveraged”.
Leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbandingan antara total hutang terhadap total aktiva. Rasio total hutang terhadap total aktiva
biasanya disebut rasio hutang debt ratio, yang mengukur persentase total dana yang disediakan oleh kreditur. Yang termasuk hutang adalah kewajiban lancar dan
semua obligasi hutang jangka panjangWeston dkk, 1999: 228. Formula untuk mengukur rasio hutang menurut Djakman 2001: 98 dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Untuk melindungi dana yang ditanamkan dan mengendalikan perusahaan agar dana kreditur mampu kembali sesuai yang disepakati, kreditur membuat
perjanjian utang Perjanjian utang dapat dikelompokkan kedalam dua bentuk, kadang mengacu sebagai perjanjian negatif dan positif Janes, 2003 dalam Nurul,
Baridwan, 2007: a.
Perjanjian negatif Perjanjian negatif umumnya menunjukkan aktivitas tertentu yang
mengakibatkan substitusi aset atau masalah pembayaran kembali. Contoh
47
perjanjian utang negatif mencakup larangan terhadap merger, batasan peminjaman tambahan, dan batasan pembayaran dividen.
b. Perjanjian positif
Perjanjian positif mensyaratkan peminjam melakukan tindakan tertentu, seperti menjaminkan aset atau memenuhi benchmark tertentu
biasanya rasio-rasio keuangan yang mengindikasikan kesehatan keuangan. Contoh umum perjanjian utang positif mencakup tingkat rasio current,
leverage, probabilitas dan net worth minimal atau maksimum.
2.8 Penelitian Terdahulu