116
profesionalnya gurunya. Dengan adanya kegiatan pengembangan kompetensi professional guru yang dilakukan melalui guru secara mandiri dan melalui usaha
institusi secara intens maka dapat meningkatkan kompetensi professional yang dimiliki agar dapat mencapai hasil yang optimal. Dengan demikian proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik dan guru dapat bekerja professional dalam melaksanakan tugasnya.
2. Deskripsi Pengembangan Kompetensi Profesional Guru SMAMA di
Kecamatan Pleret Berdasarkan Status Sekolah
Berdasarkan hasil analisis penelitian mengenai pengembangan kompetensi professional guru berdasarkan status sekolah di Kecamatan pleret Kabupaten
Bantul untuk meningkatkan kompetensi profesional menunjukkan jika pengembangan kompetensi professional yang dilakukan oleh guru melalui inisiatif
guru secara mandiri dan melalui usaha institusi sesuai dengan tabel 13 halaman 49 persentase keikutseraan pengembangan kompetensi professional guru di SMA
Muhammadiyah Pleret frekuensi keikutsertaan dalam kategori sangat rendah 15,5, MAN Wonokromo Bantul frekuensi keikutsertaan dalam kategori rendah
21, dan SMA Negeri 1 Pleret frekuensi keikutsertaan dalam kategori sangat rendah 19,5. Hal ini mengindikasikan secara umum bahwa guru sekolah
dengan status Negeri lebih tinggi dalam melakukan pengembangan kompetensi professional guru dibandingkan dengan guru sekolah dengan status Swasta.
Jika dilihat dari pengembangan kompetensi professional guru melalui inisiatif guru secara mandiri dapat terlihat juga guru sekolah yang berstatus Negeri
lebih tinggi dalam mengembangkan kompetensi professional dibandingkan
117
dengan guru sekolah yang berstatus Swasta. Selain itu juga dapat dilihat pengembangan kompetensi professional guru melalui usaha institusi bahwa guru
sekolah yang berstatus Negeri lebih tinggi juga dibandingkan dengan guru sekolah yang berstatus Swasta. Hal ini dikarenakan memang sekolah yang berstatus
Negeri lebih diperhatikan oleh pemerintahdinas sebab segala sumber dana yang diperoleh sekolah Negeri berasal dari murni pemerintahdinas terutama sekolah
dalam menyelenggarakan kegiatan pengembangan kompetensi professional gurunya semua dana berasal dari pemerintahdinas begitu pula dari segi gurunya
sendiri di sekolah yang berstatus Negeri kebanyakan guru bersatatus PNS dan sudah bersertifikasi data ini dapat dilihat pada tabel 2 4 halaman 35 sehingga
dari segi dana dan fasilitas dapat dilihat dengan jelas guru sekolah yang berstatus Negeri
lebih mendukung
guru dalam
mengembangkan kompetensi
professionalnya, jika dibandingankan dengan guru sekolah yang berstatus Swasta dikarenakan sekolah Swasta lebih dikelola oleh yayasan jadi sumber dana yang
didapat untuk menyelenggarakan pengembangan kompetensi professional lebih menggunakan dari dana sekolah atau yayasan dan sedikit dari pemerintahdinas,
untuk segi gurunya sendiri di sekolah swasta sebagian guru berstatus PNS dan Guru Tetap Yayasan GTY dan masih banyak guru berstatus Guru Tidak Tetap
GTT sehingga dari segi dana dan fasilitas masih kurang untuk mendukung guru mengembangkan kompetensi professionalnya.
Berdasarkan kondisi sebenarnya sekolah baik Negeri maupun Swasta sudah memfasilitasi guru untuk melakukan pengembangan kompetensi professionalnya
dengan menetapkan beberapa kegiatan pengembangan ke dalam progam kerja
118
sekolah namun kebanyakan dari segi gurunya sendiri kemauan dan motivasinya masih kurang. Berdasarkan pencermatan dokumentasi, Program Kerja Sekolah
TP. 20152016 di SMA Muhammadiyah Pleret lampiran halaman 199-200 memprogramkan pelatihan dan penataran setiap bulannya untuk meningkatkan
profesionalisme guru dan melaksanakan pembinaan guru setiap akhir tahun ajaran. Pengarahan pelaksanakan kerja bertujuan untuk membiasakan staf dan
guru bekerja sesuai dengan rincian tugas. Selain itu pengembangan melalui sekolah juga dilakukan dengan studi banding agar dapat menambah wawasan
guru. Di MAN Wonokromo Bantul lampiran halaman 214, Madrasah meningkatkan keefektifan kinerja pendidik dan pengembangan profesi pendidik.
Selain itu madrasah juga melaksanakan pendampingan dan pendidikan karakter agar terbentuknya karakter guru yang mantap, memberikan reward kepada guru
yang berprestasi baik tingkat madrasah maupun provinsi. Selain itu juga adanya studi banding agar bertambahnya wawasan guru terkait dengan dunia pendidikan.
Dan di SMA Negeri 1 Pleret lampiran halaman 229 pada bidang personalia menekankan program pada upaya peningkatan kinerja guru dan karyawan dengan
cara pembinaan intern maupun ekstern serta selalu mengupayakan peningkatan kesejahteraan salah satunya adalah restrukturisasi tenaga pendidik, pembinaan
karier guru, pemberian penghargaan bagi guru berprestasi, dan memfasilitasi guru yang mengikuti sertifikasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan kompetensi professional guru pada sekolah yang berstatus Negeri dan Swasta baik
melalui inisiatif guru secara mandiri dan melalui usaha institusi masih belum
119
optimal dari bebagai jenis pengembangan. Hal ini karena guru sekolah baik Negeri dan Swasta belum memandang pengembangan kompetensi professional
sebagai suatu kewajiban sekaligus kebutuhan guru di dalam dunia pendidikan untuk selalu berkomitmen untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan
profesionalnya berdasarkan bidang pekerjaan yang ditekuninya terutama dalam meningkatkan kompetensi profesionalnya. Oleh karena itu, untuk mengatasi
kondisi tersebut diperlukan upaya baik dari guru secara mandiri maupun upaya dari institusi. Upaya tersebut dengan selalu melakukan refleksi terhadap diri
sendiri bahwasannya seseorang itu harus selalu mengembangkan kemampuan pada dirinya dengan menyesuaikan keadaan yang ada dalam hal ini kemampuan
kompetensi profesionalnya dan dari institusi selalu memberikan pemahaman kepada guru akan pentingnya kegiatan pengembangan kompetensi professional
bagi guru yang bersangkutan, memberikan dorongan dan fasilitas kepada guru dengan bekerjasama kepada mitra sekolah supaya guru bersemangat dalam
melakukan pengembangan kompetensi professional serta senantiasa memberikan informasi setiap ada kegiatan pengembangan atau mengingatkan serta membuat
mekanisme yang tepat agar guru semua dapat melakukan pengembangan kompetensi professionalnya secara berkelanjutan. Dan dari segi pemerintahdinas
sendiri juga harus lebih memperhatikan dalam menyelenggarakan program kompetensi professional guru baik sekolah Negeri dan Swasta yang ada di
Kecamatan Pleret sehingga tidak terjadi kesenjangan dalam memberikan pelayanan kepada guru agar nantinya produk yang dikeluarkan dalam hal ini yaitu
hasil dari pembelajaran oleh guru dapat baik pula.
120
3. Deskripsi Pengembangan Kompetensi Profesional Guru SMAMA di