29
Dari uraian pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis pengembangan kompetensi profesional guru dapat dilakukan dengan melalui guru secara mandiri
dan melalui institusi dilakukan secara individual dan kelompok.
C. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan telah dilakukan yakni mengenai pengembangan kompetensi professional guru yaitu:
1. Penelitian Dewi Mustikawati tentang “Upaya Sekolah Meningkatkan Kualitas
Guru Di Sekolah Menengah Atas Negeri Se- Kabupaten Sleman”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya sekolah untuk meningkatkan kualitas guru ada dua macam, yakni upaya yang diprogramkan sekolah dan upaya
yang hanya mengikuti program pihak lain 1 Upaya yang diprogramkan dan dilaksanakan sekolah berupa
In House Training
IHT.
In House Training
IHT diikuti oleh 95,47 guru. Dengan kata lain masih ada guru yang tidak mengikuti
sebesar 4,53. 2 Upaya yang hanya mengikuti program pihak lain ada tiga macam yaitu a kegiatan berkala yakni Musyawarah Guru Mata Pelajaran
MGMP diiukuti oleh 22 guru yang seluruhnya PNS, b kegiatan incidental yakni pendidikan dan pelatihan Diklat diikuti oleh 30,8 guru yang seluruhnya
PNS, dan c kegiatan yang bersifat oportunistik yakni studi lanjut yang diikuti oleh 0,39 guru yang mulai mengikuti pada tahun 2009, akan tetapi pada tahun
2010 belum ada.
30
2. Penelitian Andita Fitriana tentang “Upaya Pengembangan Kompetensi
Profesional Guru Taman Kanak-Kanak Di Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul”.
Hasil penelitian yaitu: 1 kompetensi professional yang dimiliki guru TK di Kecamatan Bantul rata-rata berkategori sangat baik, namun ada indikator dalam
pemanfaatan teknologi informasi dan penelitian tindakan kelas masih kurang, 2 upaya pengembangan kompetensi professional yang telah dilakukan guru TK di
kecamatan Bantul, kabupaten Bantul dilakukan melalui diskusi dengan teman sejawat, 3 upaya pengembangan yang dipandang paling efektif yakni melalui
diklat, karena dengan diklat memberikan ruang bagi guru TK untuk menambah ilmu pengetahuan dengan disertai pelatihan atau praktik dengan ahli yang
berkompeten dibidangnya. 3.
Penelitian Guntur Gunawan tentang “Persepsi Guru terhadap Supervisi Pengawas dalam Meningkatkan Kompetensi Profesionalnya di SMA Negeri
Se- Pokja 3 Kabupaten Sleman”
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap kegiatan supervisi pengawas ditinjau dari aspek: 1 penguasaan materi, struktur, konsep,
dan pola pikir keilmuan dirasakan membantu guru, dengan persentase sebesar 64,81 ; 2 penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
dirasakan cukup membantu guru, dengan persentase sebesar 58,33 ; 3 pengembangan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif dirasakan cukup
membantu guru, dengan persentase sebesar 43,82 ; 4 pengembangan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
31
dirasakan kurang membantu guru, dengan persentase sebesar 23,94 ; 5 pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dirasakan kurang membantu
guru, dengan persentase sebesar 25.
D. Kerangka Berpikir