3 Laporan keuangan perusahaan yang menjadi sampel memuat
semua informasi yang dibutuhkan untuk keperluan penelitian ini.
Berdasarkan teknik pengambilan sampel di atas, didapat daftar sampel perusahaan berdasarkan sektor yang akan diteliti.
Sampel perusahaan merupakan gabungan antara sektor consumer goods dan agriculture.
Tabel 3. Sampel Penelitian Berdasarkan Sektor Sumber: www.idx.co.id data diolah
E. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data
dilakukan dengan
metode observasi
nonpartisipan, yaitu
peneliti hanya
berperan mengamati
dan mengumpulkan data tanpa berperan serta di dalamnya. Data yang
digunakan adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia. Data tambahan diperoleh
dari sumber lain berupa jurnal, artikel, dan sumber-sumber lain yang terkait dengan penelitian.
F. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono 2011:147, statistik deskriptif merupakan teknik statistika yang menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
No Nama Sektor
Total Perusahaan Sampel
1 Consumer goods
38 24
2 Agriculture
22 16
Total 60
40
semua data yang telah terkumpul salah satunya untuk mencari korelasi antarvariabel. Penyajian data dalam statistik deskriptif dapat berupa
tabel, grafik, diagram, modus, median, mean, desil, persentil, dan standar deviasi.
Dalam penelitian ini, statistik deskriptif digunakan untuk menjabarkan nilai maksimum, minimum, rata-rata, dan standar deviasi
serta distribusi frekuensi pada pengukuran dummy dari variabel independen dan moderator yaitu Afiliasi KAP Tahun Lalu,
Profitabilitas, dan Sistem Pengendalian Internal, serta variabel Audit Tenure. Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam
pengujian data. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 20.
2. Uji Prasyarat Analisis
Dalam menganalisis data, digunakan beberapa asumsi dasar untuk pengujian. Asumsi-asumsi seperti data berdistribusi normal, varian
kelompok data homogen, dan dua variabel berhubungan linier harus dipenuhi agar dapat dipastikan bahwa data dapat diuji dengan regresi.
Oleh karena penelitian ini menggunakan regresi, maka perlu dilakukan uji asumsi dasar dan asumsi klasik.
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali 2011:160, uji normalitas merupakan pengujian data untuk memastikan apakah variabel pengganggu
berdistribusi normal atau tidak. Uji ini dilakukan untuk
mengetahui apakah sampel yang diambil representatif atau tidak. Jika data berdistribusi normal, artinya sampel yang
diambil representatif. Uji yang digunakan adalah uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah:
1 Jika hasil pengujian menunjukkan signifikansi 0,05
berarti data pada variabel berdistribusi normal. 2
Jika hasil pengujian menunjukkan signifikansi 0,05 berarti data pada variabel tidak berdistribusi secara
normal. b.
Uji Linearitas Uji ini digunakan sebagai syarat untuk pengujian
regresi. Uji linearitas digunakan untuk memastikan bahwa model regresi yang digunakan dalam pengujian data berpola
linear atau tidak Ghozali, 2011. Data yang baik adalah data yang variabel-variabelnya berpola linear. Dalam penelitian ini,
uji linearitas menggunakan uji Lagrange Multiplier yang merupakan pengembangan dari Ramsey Test. Kriteria dalam
pengujian linearitas adalah: 1
Jika hasil uji linearitas mempunyai nilai c2 hitung c2 tabel berarti model regresi yang digunakan adalah
linear. 2
Jika hasil uji linearitas mempunyai nilai c2 hitung c2 tabel berarti model regresi yang digunakan tidak linear.
c. Uji Multikolinearitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna
antarvariabel independen Ghozali, 2011. Data yang baik adalah data yang variabel-variabelnya tidak terdapat masalah
multikolinearitas. Dalam penelitian ini, uji multikolinearitas dilakukan dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF
dengan nilai kritis. Kriteria yang digunakan: 1
Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 berarti tidak terdapat masalah multikolinearitas.
2 Jika nilai VIF lebih kecil dari 10 berarti tidak terdapat
multikolinearitas. d.
Uji Heteroskedastisitas Syarat asumsi klasik adalah varians dari error harus
bersifat homogen.
Jika varians
berbeda disebut
heteroskedastisitas dan hal ini melanggar syarat asumsi klasik. Regresi yang baik tidak terdapat masalah heteroskedastisitas
Ghozali, 2011. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel bersifat homogen atau heterogen. Jika sampel heterogen
berarti tidak dapat digunakan dalam pengujian data. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji
Glejser yaitu mengkorelasikan nilai absolut residual dengan variabel independen. Kriteria pengujian heteroskedastisitas
yaitu jika hasil pengujian menunjukkan signifikansi pada uji t 0,05, berarti tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Jika
hasil pengujian menunjukkan signifikansi pada uji t 0,05, berarti terdapat masalah heteroskedastisitas.
e. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali
2011:110, uji
autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya keterikatan pada
kesalahan pengganggu residual pada periode t dengan periode t-1. Autokorelasi umumnya terjadi jika pengukuran variabel
dilakukan dengan interval waktu time series. Autokorelasi dapat mengganggu model regresi linear sehingga dapat
menimbulkan bias
pada kesimpulan.
Teknik analisis
menggunakan uji statistik Lagrange Multiplier LM. Uji LM lebih tepat digunakan pada penelitian ini karena sampel lebih
dari 100 observasi. Kriteria dalam uji autokorelasi yaitu: 1
Jika signifikansi pada variabel residual lag 2 0,05 berarti terdapat masalah autokorelasi.
2 Jika signifikansi pada variabel residual lag 2 0,05
berarti model regresi bebas dari masalah autokorelasi.
G. Uji Hipotesis