Audit Report Lag Kajian Teori

dimana agen memberikan jasa kepada prinsipal termasuk kewenangan dalam pengambilan keputusan. Pada penelitian ini, teori keagenan dikaitkan dengan kontrak mengikat antara KAP atau pihak auditor dan perusahaan yang mana KAP memberikan jasa berupa audit laporan keuangan perusahaan pada periode tertentu dan diberi kewenangan dalam mengambil keputusan terkait perumusan opini audit. Teori akuntansi positif dalam penelitian ini dikaitkan dengan penjelasan alasan atas perilaku auditor yang menyebabkan adanya permasalahan akuntansi berupa audit report lag. Selain itu, teori juga dikaitkan dengan pengaruh beberapa faktor perusahaan terkait pemanfaatan sumber daya untuk kegiatan operasional yang dituangkan dalam laporan keuangan.

2. Audit Report Lag

Penyampaian laporan keuangan bagi perusahaan go public harus memuat laporan auditor independen. Dalam menyusun laporan, auditor membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk menyelesaikan proses audit. Rentang waktu mundur antara tanggal tutup buku perusahaan hingga diterbitkannya laporan audit disebut sebagai audit report lag. Dalam beberapa penelitian, audit report lag juga sering disebut sebagai audit delay, seperti penelitian Arifa 2013:172 yang mengungkapkan pengembangan model audit delay dengan audit report lag dan total lag. Kedua istilah tersebut, audit report lag dan audit delay, digunakan untuk mengukur objek yang sama yaitu waktu mundur yang diperlukan untuk menyelesaikan proses audit. Permasalahan audit report lag telah muncul sejak tahun 1975 di Australia yang ditandai dengan penelitian Dyer dan McHugh. Setelah itu, banyak penelitian-penelitian berkembang dari negara- negara lain seperti Inggris, Amerika, Hong Kong, Cina, India, Nigeria, Indonesia, Banglades, India, dan Malaysia. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi audit report lag berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya Hashim, 2011: 1 Karakteristik khusus, seperti ukuran perusahaan, profitabilitas, periode fiskal perusahaan, tingkat leverage, perusahaan go public dan non-go public, pengendalian internal, sistem informasi dan teknologi, besarnya pekerjaan audit setelah tahun fiskal busy season, opini audit, tipe auditor, fee auditor, pergantian auditor, laba rugi, kondisi keuangan, pos-pos luar biasa, jumlah anak perusahaan, jenis industri, dan tipe informasi yang akan disampaikan. 2 Tata kelola good governance, meliputi kinerja perusahaan, kualitas laporan keuangan, kegagalan perusahaan, kualitas audit, komite audit, frekuensi rapat dewan komisaris, direktur non eksekutif, dualitas CEO, kompleksitas perusahaan, manajemen risiko, pelaporan mengenai lingkungan environmental, dan manajemen laba. Menurut Abidin 2012:877 dan Ahmad 2016:61, audit report lag dapat disebabkan karena faktor internal maupun eksternal perusahaan. Faktor internal yang dapat berpengaruh salah satunya adalah besar aset yang dimiliki perusahaan. Industri-industri dengan ukuran besar berdasarkan kekayaan yang dimiliki cenderung mempunyai staf-staf yang berpengalaman dan pengendalian internal yang sangat baik untuk mengelola sumber daya dan keuangannya, karena itu dapat memudahkan auditor dalam melaksanakan tugasnya. Selain aset, faktor internal yang dapat memengaruhi panjang pendeknya audit report lag yaitu jenis industri, laba rugi luar biasa, rasio keuangan misalnya profitabilitas, dan tingkat utang yang dimiliki perusahaan. Faktor eksternal perusahaan berasal dari pihak auditor. Fee auditor, afiliasi KAP, dan opini audit merupakan faktor-faktor eksternal perusahaan yang dapat memengaruhi audit report lag. Audit report lag muncul karena proses audit yang penyelesaiannya berbeda-beda. Semakin lama proses audit, semakin besar audit report lag. Di sisi lain, laporan keuangan auditan harus disampaikan tepat waktu agar nilai informasi yang terkandung di dalamnya tetap relevan dan andal.

3. Afiliasi KAP