Pengertian Niat Penentu-penentu Niat Indikator Niat

4 Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak melaporkan semua pajak yang terhutang.

3. Niat Mematuhi Pajak

a. Pengertian Niat

Niat atau intensi intention menurut Jogiyanto 2007: 25 adalah keinginan untuk melakukan sebuah perilaku. Niat tidak selalu statis, niat dapat berubah dengan berjalannya waktu. Dalam kaitannya dengan kepatuhan pajak, niat dimaksudkan sebagai keinginan Wajib Pajak untuk melakukan perilaku patuh atau tidak patuh terhadap pajak.

b. Penentu-penentu Niat

Teori Tindakan Beralasan Theory of Reasoned ActionTRA diperkenalkan oleh Ajzen dan Fishbein Pada tahun 1980 Jogiyanto, 2007: 25. Teori ini mengasumsikan bahwa manusia berperilaku dengan cara yang sadar, dengan mempertimbangkan informasi yang tersedia, serta secara implisit dan eksplisit juga mempertimbangkan akibat dari tindakan- tindakan yang dilakukan. Teori ini juga mengemukakan bahwa niat seseorang untuk berperilaku diprediksi oleh sikapnya terhadap perilaku tersebut serta bagaimana dia berpikir orang lain akan menilainya jika dia melakukan perilaku tersebut. Kemudian keduanya disebut dengan sikap dan norma subjektif. Pada tahun 1988, Ajzen mengembangkan Theory of Planned Behaviour TPB. Teori ini merupakan teori pengembangan dari TRA. Perbedaan TPB dengan TRA adalah adanya penambahan satu sebuah konstruk lain dalam TPB yakni Kontrol perilaku persepsian perceived behavioral control yang dipersepsikan akan mempengaruhi niat dan perilaku sesorang terhadap sesuatu. Menurut Theory of Planned Behavior terdapat tiga faktor penentu niat yang berdiri sendiri, yaitu Sikap Terhadap Perilaku Attitude Toward the Behavior, Norma Subjektif Subjective Norm, dan Kontrol Perilaku Persepsian perceived behavioral control. Berikut merupakan model TPB secara lengkap. Gambar 1. Model Theory of Planned Behavior Sikap terhadap Perilaku attitude towards behavior Norma Subjektif subjective norm Kontrol Perilaku Persepsian perceived behavioral Niat Perilaku behavioral intention Perilaku behavior

c. Indikator Niat

Dalam penelitian ini, niat merupakan variabel Pemoderasi variabel perantara dalam membentuk perilaku kepatuhan wajib pajak. Indikator yang digunakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sesuai dengan indikator dalam penelitian Elia Mustikasari 2007 dengan beberapa modifikasi dalam butir pernyataan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Indikator tersebut adalah Kecenderungan dan Keputusan. Kecenderungan adalah kecondongan atau tendensi pribadi seorang Wajib Pajak untuk patuh atau tidak patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Keputusan adalah keputusan pribadi yang dipilih Wajib Pajak untuk mematuhi atau tidak mematuhi peraturan perpajakan. 4. Sikap attitude a. Pengertian sikap Menurut Jogiyanto 2007: 36 Sikap attitude adalah evaluasi kepercayaan atas perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan. Sedangkan sikap menurut Fishbein dan Ajzen 1975 dalam Jogiyanto 2007: 36 adalah sebagai jumlah dari afeksi perasaan yang dirasakan seseorang untuk menerima atau menolak sesuatu, baik atau buruk, dll. Jadi, menurut pengertian di atas, Sikap attitude terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi adalah suatu perasaan positif atau negatif dari seorang Wajib Pajak Orang Pribadi yang ditentukan secara langsung oleh keyakinan yang dimiliki oleh Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap kepatuhan pajak. Dalam Theory of Planned Behavior, Sikap terhadap perilaku attitude toward behavior dipengaruhi oleh kepercayaan- kepercayaan perilaku behavior beliefs yang merupakan kepercayaan yang dimiliki oleh individu terhadap suatu hasil dari perilaku dan evaluasi atau hasil yang dilakukan. Pengukur sikap terhadap suatu perilaku menggunakan kerangka penilaian-harapan valuation-expectancy framework Jogiyanto, 2007: 38. Kepercayaan perilaku dalam kerangka penilaian-harapan didasarkan atas kekuatan kepercayaan belief strength dan evaluasi terhadap hasil. Hubungan tersebut tergambar dalam simbol-simbol persamaan berikut ini: Keterangan: KN = Kepercayaan-kepercayaan perilaku behavioral beliefs b i = kekuatan kepercayaan belief strength atau probabilitas subyektif bahwa melakukan perilaku akan mengarah ke hasil i e i = evaluasi dari hasil i n = jumlah dari kepercayaan-kepercayaan normatif Jogiyanto, 2007: 38

b. Indikator Sikap

Dokumen yang terkait

Pengaruh Norma Subjektif Dan Sanksi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying

9 95 121

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, KONTROL PERILAKU PERSEPSIAN TERHADAP PERILAKU KEPATUHAN PAJAK WP BADAN

6 68 55

Analisis Perilaku Masyarakat UMKM Pasaman Barat terhadap Pemanfaatan Kredit Program

0 5 15

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN KONTROL KEPERILAKUAN YANG DIPERSEPSIKAN TERHADAP NIAT BERPERILAKU PATUH PAJAK.

2 6 63

Pengaruh Norma Subjektif, Kewajiban Moral, dan Pemahaman Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

4 13 29

Pengaruh Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

1 5 22

Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak dan Pengetahuan Perpajakan terhadap Perilaku Kepatuhan Wajib Pajak dengan Niat Wajib Pajak sebagai Pemoderasi (Studi pada Wajib Pajak Badan Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Madya Denpasar).

1 3 47

Pengaruh Sikap Ketidakpatuhan Pajak, Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku yang Dipersepsikan terhadap Niat Wajib Pajak Orang Pribadi untuk Melakukan Penggelapan Pajak | Wanarta | Tax & Accounting Review 3112 5844 1 SM

0 0 13

KEPERCAYAAN TERHADAP OTORITAS PAJAK SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH DETERRENCE FACTORS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PRIBADI

0 0 16

Pengaruh sikap,norma subjektif dan kontrol perilaku yang dipersepsikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di kantor pelayanan pajak Pratama Surabaya Mulyorejo - UWKS - Library

0 0 16