Pengertian Kontrol Perilaku Persepsian perceived behavioral Indikator Kontrol Perilaku Persepsian perceived behavioral

6. Kontrol Perilaku Persepsian Perceived Behavioral Control

a. Pengertian Kontrol Perilaku Persepsian perceived behavioral

control Menurut Jogiyanto 2007: 64, Kontrol Perilaku Persepsian perceived behavioral control adalah kemudahan atau kesulitan untuk melakukan suatu perilaku. Saifuddin Azwar 1995: 13 mengemukakan bahwa kontrol perilaku persepsian ditentukan oleh pengalaman masa lalu dan perkiraan individu mengenai seberapa sulit atau mudahnya untuk melakukan perilaku yang bersangkutan. Menurut Bobek dan Hatfield dalam Elia Mustikasari 2007, Kontrol Perilaku Persepsian dalam konteks perpajakan yaitu seberapa kuat tingkat kendali yang dimiliki oleh seorang Wajib Pajak dalam menampilkan perilaku tertentu, seperti melaporkan penghasilan lebih rendah, mengurangkan beban yang seharusnya tidak boleh dikurangkan ke penghasilan, dan perilaku ketidakpatuhan lainnya. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Kontrol Perilaku Persepsian adalah sebuah kontrol yang dimiliki oleh Wajib Pajak dalam perilakunya untuk patuh atau tidak patuh terhadap pajak. Kontrol yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keyakinan Wajib Pajak tentang seberapa kuat sistem pengawasan yang dilakukan oleh DJP untuk memaksimalkan tingkat kepatuhan Wajib Pajak. Pengukuran kepercayaan kontrol ditentukan dengan mengalikan kekuatan kepercayaan kontrol control belief strength dengan daya kepercayaan kontrol control belief power dan menjumlahkan hasil perkalian-perkalian tersebut. Atau secara ringkas tergambar dalam rumus berikut ini: Keterangan: KK = Kepercayaan-kepercayaan kontrol control beliefs c i = kekuatan kepercayaan kontrol control belief strength p i = daya kepercayaan kontrol control belief power n = jumlah dari kepercayaan-kepercayaan normatif Jogiyanto, 2007: 68

b. Indikator Kontrol Perilaku Persepsian perceived behavioral

control Penelitian ini menggunakan indikator yang digunakan dalam penelitian Elia Mustikasari 2007 sebagai berikut: 1 Kemungkinan diperiksa oleh pihak fiskus Jika fiskus sering melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak, maka Wajib Pajak cenderung akan lebih patuh. 2 Kemungkinan dikenai sanksi Jika pengawasan oleh fiskus berjalan dengan baik, maka Wajib Pajak akan cenderung untuk tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran yang memungkinkan Wajib Pajak tersebut dikenai sanksi. 3 Kemungkinan pelaporan oleh pihak ketiga Jika Wajib Pajak merasa akan mudah untuk dilaporkan oleh pihak ketiga ketika melakukan pelanggaran, maka Wajib Pajak cenderung untuk berlaku patuh.

B. Penelitian yang Relevan

Peran penelitian-penelitian sebelumnya sangat berguna bagi penulis untuk melakukan penelitian ini lebih lanjut. Penelitian ini dibuat dengan mengacu beberapa penelitian terdahulu. 1. Elia Mustikasari 2007 yang berjudul “Kajian Empiris tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Perusahaan Industri Pengolahan di Surabaya”. Responden penelitian ini adalah tax profesional di perusahaan manufaktu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1 tax profesional yang memiliki sikap terhadap ketidakpatuhan positif, niat ketidakpatuhannya tinggi, 2 pengaruh orang sekitar yang kuat mempengaruhi niat tax professional untuk perperilaku patuh, 3 tax professional yang memiliki kewajiban moral yang tinggi, niat ketidakpatuhannya rendah, 4 semakin rendah persepsi tax professional atas kontrol yang dimilikinya akan mendorong tax professional berniat patuh, 5 semakin rendah persepsi kontrol yang dimiliki tax professional maka akan mendorong tax professional tidak patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakan badan yang diwakilinya, 6 tax professional yang memiliki niat ketidakpatuhan pajak yang rendah, ketidakpatuhan pajaknya rendah dan sebaliknya,

Dokumen yang terkait

Pengaruh Norma Subjektif Dan Sanksi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying

9 95 121

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, KONTROL PERILAKU PERSEPSIAN TERHADAP PERILAKU KEPATUHAN PAJAK WP BADAN

6 68 55

Analisis Perilaku Masyarakat UMKM Pasaman Barat terhadap Pemanfaatan Kredit Program

0 5 15

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN KONTROL KEPERILAKUAN YANG DIPERSEPSIKAN TERHADAP NIAT BERPERILAKU PATUH PAJAK.

2 6 63

Pengaruh Norma Subjektif, Kewajiban Moral, dan Pemahaman Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

4 13 29

Pengaruh Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

1 5 22

Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak dan Pengetahuan Perpajakan terhadap Perilaku Kepatuhan Wajib Pajak dengan Niat Wajib Pajak sebagai Pemoderasi (Studi pada Wajib Pajak Badan Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Madya Denpasar).

1 3 47

Pengaruh Sikap Ketidakpatuhan Pajak, Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku yang Dipersepsikan terhadap Niat Wajib Pajak Orang Pribadi untuk Melakukan Penggelapan Pajak | Wanarta | Tax & Accounting Review 3112 5844 1 SM

0 0 13

KEPERCAYAAN TERHADAP OTORITAS PAJAK SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH DETERRENCE FACTORS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PRIBADI

0 0 16

Pengaruh sikap,norma subjektif dan kontrol perilaku yang dipersepsikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di kantor pelayanan pajak Pratama Surabaya Mulyorejo - UWKS - Library

0 0 16