13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pajak
a. Pengertian Pajak
Secara umum,
pajak merupakan
pungutan yang
diberlakukan oleh pemerintah kepada warga negara sebagai salah satu pemasukan dalam pembiayaan pengeluaran negara. Menurut
Prof. Dr. PJA Adriani dalam buku dalam Sumarso 2007 Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang
yang bersifat dapat dipaksakan dengan tanpa jasa timbal langsung dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara.
Sedangkan definisi pajak yang diambil dalam reformasi perpajakan Indonesia tahun 1984 adalah perwujudan atas kewajiban
kenegaraan dan partisipasi masyarakat dalam pemenuhan pembiayaan negara serta pembangunan nasional demi tercapainya
keadilan sosial dan kemakmuran yang merata, baik material maupun spritual.
Berdasarkan pengertian-pengertian
di atas
dapat disimpulkan bahwa pajak adalah partisipasi masyarakat dalam
pembiayaan negara dalam bentuk iuran yang bersifat wajib dan dapat dipaksakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, bertujuan untuk mencapai keadilan sosial dan kemakmuran yang merata.
b. Jenis-jenis Pajak
Terdapat beberapa jenis pajak menurut Sumarso 2007 yang digolongkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
1 Pembagian menurut sifat a Pajak atas kekayaan dan pendapatan,
b Pajak atas lalu lintas, c Pajak yang bersifat kebendaan,
d Pajak atas pemakaian. 2 Pembagian menurut ciri
a Pajak subjektif dan pajak objektif b Pajak langsung dan pajak tidak langsung
c Pajak pusat dan pajak daerah Menurut Mardiasmo 2011 dalam bukunya yang berjudul
Perpajakan, pajak dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
1 Menurut golongannya a Pajak langsung, yaitu pajak yang harus ditanggung sendiri
oleh Wajib Pajak dan tidak bisa dibebankan kepada orang lain. Contohnya adalah pajak penghasilan.
b Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang dapat dibebankan kepada orang lain. Contohnya adalah Pajak Pertambahan
Nilai.
2 Menurut sifatnya a Pajak subjektif, yaitu pajak yang berdasarkan kepada
subjeknya. Hal tersebut berarti pajak ini memperhatikan keadaan Wajib Pajak yang membayar pajak. Contohnya
adalah pajak penghasilan. b Pajak objektif, yaitu pajak yang berdasarkan kepada
objeknya tanpa memperhatikan keadaan Wajib Pajak. Contohnya adalah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah. 3 Menurut lembaga pemungutnya
a Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat guna membiayai rumah tangga negara. Contohnya
adalah Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, dan lain-lain.
b Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah guna membiayai rumah tangga daerah. Contohnya
adalah Pajak Hotel, Pajak Kendaraan Bermotor, dan lain- lain
c. Subjek, Objek, dan Wajib Pajak