2 Menurut sifatnya a Pajak subjektif, yaitu pajak yang berdasarkan kepada
subjeknya. Hal tersebut berarti pajak ini memperhatikan keadaan Wajib Pajak yang membayar pajak. Contohnya
adalah pajak penghasilan. b Pajak objektif, yaitu pajak yang berdasarkan kepada
objeknya tanpa memperhatikan keadaan Wajib Pajak. Contohnya adalah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah. 3 Menurut lembaga pemungutnya
a Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat guna membiayai rumah tangga negara. Contohnya
adalah Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, dan lain-lain.
b Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah guna membiayai rumah tangga daerah. Contohnya
adalah Pajak Hotel, Pajak Kendaraan Bermotor, dan lain- lain
c. Subjek, Objek, dan Wajib Pajak
Subjek pajak tergantung kepada jenis pajak yang dikenakan yang tertuju kepada subjek yang dimaksud. Contohnya untuk pajak
penghasilan, yang menjadi subjek pajak adalah orang yang memiliki penhasilan yang dapat menambah kemampuan ekonomis
orang bersangkutan. Objek pajak adalah sasaran pengenaan pajak dan dasar untuk menghitung pajak terutang Timbul dan Imam,
2012: 16. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, yang terdiri
dari pembayar pajak, pemotong pajak, serta pemungut pajak, yang memiliki hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan perpajakan Siti Resmi, 2011: 18. Dalam Undang-undang KUP, Wajib Pajak adalah pihak yang berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditunjuk untuk melaksanakan kewajian perpajakan Diana Sari, 2013: 178.
Wajib Pajak yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang mendapatkan penghasilan dari satu
pemberi kerja sebagai seorang pegawai atau karyawan dan Wajib Pajak Orang Pribadi non-karyawan yang berpenghasilan dari
profesi yang dijalani seperti Akuntan, Auditor, Dokter, dan Wajib Pajak Pengusaha Perorangan.
d. Fungsi Pajak
Fungsi pajak terbagi menjadi dua yaitu: 1 Fungsi Budgetair
Berdasarkan fungsi ini, pajak digunakan sebagai sumber pembiayaan pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh
pemerintah.
2 Fungsi Mengatur regulerend Berdasarkan fungsi ini, pajak digunakan sebagai alat untuk
mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang ekonomi dan sosial.
e. Sistem Pemungutan Pajak
Menurut Mardiasmo 2011, sistem pemungutan pajak terdiri dari 3 macam, yaitu:
1 Official assessment system Sistem ini merupakan sistem yang memberikan kewenangan
kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Ciri-cirinya yaitu:
a Wewenang penentuan besarnya jumlah pajak ada pada fiskus,
b Wajib pajak bersifat pasif, c Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan
pajak oleh fiskus. 2 Self assessment system
Sistem ini merupakan sistem yang memberikan kewenangan kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak
yang terutang. Ciri-cirinya yaitu: a Wewenang untuk menentukan besarnya jumlah pajak ada
pada Wajib Pajak, b Wajib pajak bersifat aktif,
c Fiskus hanya bertindak sebagai pengawas. 3 With holding system
Sistem ini merupakan sistem yang memberikan kewenangan kepada Pihak Ketiga untuk menentukan besarnya pajak yang
terutang oleh Wajib Pajak. Pihak ketiga tersebut bukan
merupakan Wajib Pajak ataupun fiskus. f.
Hambatan Pemungutan Pajak
Mardiasmo 2011
mengelompokkan hambatan
dalam pemungutan pajak menjadi dua hal, yaitu:
1 Perlawanan pasif Berikut merupakan sebab mengapa masyarakat pasif enggan
dalam membayar pajak a Perkembangan intelektual dan moral masyarakat,
b Sistem perpajakan yang sulit dipahami oleh masyarakat, c Sistem kontrol tidak dapat dilaksanakan dengan baik.
2 Perlawanan aktif Perlawanan aktif adalah segala hal yang dilakukan oleh Wajib
Pajak langsung kepada fiskus dengan tujuan untuk menghindari pajak. Berikut merupakan beberapa bentuk perlawanan aktif
dalam pajak. a Tax avoidance, usaha Wajib Pajak dalam meringankan
beban pajak dengan tanpa melakukan pelanggaran terhadap Undang-undang yang berlaku.
b Tax evasion, usaha Wajib Pajak dalam meringankan beban pajak dengan melakukan pelanggaran terhadap Undang-
undang yang berlaku.
2. Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi