keuangan dapat mempengaruhi kepatuhan perusahaan tersebut karena akan menekan perusahaan untuk melaporkan pajak.
7 Persepsi tentang fasilitas perusahaan Persepsi tentang fasilitas perusahaan adalah persepsi Wajib
Pajak Professional tentang sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, termasuk di dalamnya ketersediaan informasi
keuangan dan operasi. Ketika Wajib Pajak Professional memperoleh fasilitas yang memadai, maka besar kemungkinan
perusahaan akan berperilaku patuh. Jika dilihat dari faktor-faktor yang diungkapkan oleh Rochmat
Soemitro dan Elia Mustikasari di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh Kepatuhan bisa muncul dari luar diri Wajib Pajak
eksternal maupun dari dalam diri Wajib Pajak internal. Meskipun Elia Mustikasari melakukan penelitian terhadap Wajib
Pajak Professional, akan tetapi faktor-faktor yang tidak berkaitan langsung dengan perusahaan bisa diterapkan juga untuk Wajib
Pajak Orang Pribadi. Faktor tersebut diantaranya adalah Sikap terhadap ketidakpatuhan, norma subjektif, kontrol perilaku yang
dipersepsikan, kewajiban moral, serta niat untuk melakukan ketidakpatuhan.
c. Indikator Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Kepatuhan sangat erat kaitannya dengan pelaksanaan kewajiban oleh Wajib Pajak. Terlaksananya kewajiban Wajib
Pajak bisa dijadikan sebagai satu indikator kepatuhan pajak. Berikut merupakan kewajiban Wajib Pajak menurut Siti Resmi
2011: 22: 1 Mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak ketika
telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif. 2 Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha
Kena Pajak. 3 Mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar.
4 Menyampaikan Surat Pemberitahuan dalam bahasa Indonesia. 5 Membayar atau menyetor pajak yang terutang dengan
menggunakan Surat Setoran Pajak ke kas negara melalui tempat pembayaran yang diatur dengan atau berdasarkan
peraturan menteri keuangan. 6 Membayar pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan.
7 Menyelenggarakan pembukuan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
dan Wajib Pajak badan, dan melakukan pencatatan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas. 8 Saat dilakukan pemeriksaan oleh fiskus
a memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya, dan dokumen lain yang
berhubungan dengan penghasilan
b memberikan kesempatan untuk memasuki ruangan c memberikan keterangan lain yang diperlukan
Menurut Norman D. Nowak dalam Mohammad Zain 2008: 31, instansi pajak memiliki misi utama untuk menciptakan dan
mengembangkan iklim perpajakan yang memiliki ciri sebagai berikut:
1 Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
2 Mengisi formulir pajak dengan tepat 3 Menghitung pajak dengan jumlah yang benar
4 Membayar pajak tepat pada waktunya Indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini indikator
dalam penelitian yang dilakukan oleh Elia Mustikasari 2007 serta Widi dan Argo 2009. Kepatuhan dikategorikan menjadi empat,
yaitu: 1 Kepatuhan pendaftaran diri untuk mendapatkan NPWP
2 Kepatuhan pengisian SPT Wajib Pajak tepat waktu dalam menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan dalam 3 tahun terakhir. 3 Kepatuhan Pembayaran
Wajib Pajak melakukan perhitungan dengan benar dan tidak memiliki tunggakan pajak untuk semua jenis pajak membayar
pajak tepat waktu.
4 Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak melaporkan semua pajak yang terhutang.
3. Niat Mematuhi Pajak